1. Startup

Kresna Graha Investama Tahun Depan Berencana Akuisisi Startup Lagi

Bermitra dengan private equity, berencana mengakuisisi 3 startup dalam dan luar negeri

Perusahaan investasi PT Kresna Graha Investama Tbk (Kresna) , yang dulu kita kenal dengan nama Kresna Securities, tahun depan merencanakan untuk kembali melakukan langkah akuisisi startup. Langkah yang ditempuh Kresna ini merupakan lanjutan dari strategi serupa tahun ini. Tahun ini Kresna berhasil mengakuisisi dua perusahaan startup. Menurut pihak Kresna, strategi akuisisi diambil untuk prospek pertumbuhan valuasi perusahaan yang diakuisisi.

Rencana akuisisi Kresna ini diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur Kresna Graha Investama Michael Steven. Michael, seperti diberitakan Berita Satu, mengungkapkan bahwa akuisisi akan berjalan terus, sebab hal tersebut merupakan salah satu bentuk investasi perseroan. Ia juga mengakui bahwa ada sekitar tiga perusahaan yang akan diakuisisi oleh Kresna tahun depan.

“Dua dari dalam negeri dan satu perusahaan luar negeri,” tutur Michael.

Michael melanjutkan bahwa saat ini perseroan masih dalam tahap finalisasi untuk kebutuhan dana akuisisi perusahaan tersebut. Menurutnya bila ketiga perusahaan tersebut digabung nilainya mencapai ratusan miliar rupiah.

Selain berencana mengakuisisi startup, tahun depan Kresna juga menargetkan memperoleh mandat sebagai penjamin emisi lima perusahaan untuk IPO. Meski demikian Michael belum bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai perusahaan ini. Namun ia memastikan bahwa perusahaan tersebut terkait dengan bisnis online.

“Mudah-mudahan nilai perusahaan e-commerce itu besar,” ujar Michael.

Berbicara mengenai IPO, Kresna saat ini masih memproses rencana anak usahanya PT Kresna Life untuk juga melangsungkan IPO tahun depan. Michael berharap tahun depan kelima perusahaan yang sekarang ditangani perseroan jadi melangsungkan IPO tahun depan.

“Jika lima perusahaan itu jadi IPO, semua tahun depan. Semoga kinerja kita tahun depan akan lebih bagus,” ungkap Michael.

Tidak menggunakan pendekatan konvensional

Michael mengakui saat ini perseroan sudah mulai menjajaki akuisisi perusahaan untuk tahun depan. Menurutnya perseroan tidak akan melakukan pendekatan dengan cara konvensional dan memilih bermitra dengan private equity. Langkah ini ditempuh mengingat kebutuhan modal yang cukup besar untuk bergabung dengan PE. Michael juga mengungkapkan bahwa perseroan juga membuka peluang bagi para investor ritel untuk berpartisipasi.

Lebih jauh Michael, masih dikutip dari sumber yang sama, mengungkapkan bahwa tujuan utama perseroan gencar melakukan akuisisi perusahaan startup e-commerce adalah untuk meraih capital gain. Jadi bukan semata-mata untuk memacu kinerja perseroan tetapi juga prospek pertumbuhan valuasi perusahaan yang diakuisisi.

Michael menjelaskan, nantinya dalam setiap akuisisi, perseroan akan membidik porsi kepemilikan yang tidak terlalu tinggi. Berkisar antara 5 – 25%. Perseroan akan gencar masuk ke berbagai perusahaan baru dan risiko diminimalisir dengan melakukan diversifikasi investasi.

“Kami lakukan sedikit-sedikit jadi seperti portofolio saham, ada diversifikasinya. Kami sengaja tebar risikonya di banyak tempat,” ujarnya.