1. Startup

Kutukutubuku.com Perbaharui Tombol Berbagi dan Luncurkan Pemendek URL

Pertumbuhan pengguna sosial media yang berjejaring di internet memang membuka peluang bagi perusahaan atau pun penjual barang dalam mempromosikan dan memperkenalkan layanan mereka ke masyarakat luas. Salah satunya adalah dengan tombol untuk membagikan konten dari suatu halaman web ke jejaring sosial.

Kutukutubuku.com sepertinya melihat peluang tersebut dan ingin menjadi bagian dari perusahaan yang memberikan layanan yang tidak ketinggalan tren. Kutukutubuku kini memperbaharui tombol untuk berbagi mereka dan meluncurkan pemendek URL milik mereka sendiri.

Tombol yang berguna dalam membagikan konten dari situs Kutukutubuku ke layanan sosial media lain memang telah lama tersedia di situs Kutukutubuku, namun kini desain tombol tersebut diperbaharui dan diintegrasikan dengan layanan pemendek URL milik mereka sendiri. Seperti yang dijelaskan Ollie lewat email, "Untuk pembaruan tombol ini baru dilakukan tadi malam, sedangkan pemendek URL sudah disiapkan sejak dua minggu yang lalu".

Kini di setiap buku atau produk yang Anda lihat di situs Kutukutubuku.com maka akan muncul dua tombol untuk membagikan informasi produk tersebut ke Twitter dan Facebook, dan tautan untuk halaman situs ini sudah langsung menggunakan http://kkb.co sebagai pemendek URL resmi dari Kutukutubuku.

Ollie juga menjelaskan bahwa tombol untuk berbagi ini merupakan cara Kutukutubuku dalam mengajak pengguna membagikan konten buku favorit serta buku yang sedang mereka baca ke Facebook dan Twitter. Sedangkan pemendek URL hadir atas permintaan salah satu penulis, Yoris S yang memberikan usulan agar Kutukutubuku mempunyai pemendek URL sendiri untuk mempermudah promosi serta sebagai pendukung merek Kutukutubuku sendiri. Maka lahirlah kkb.co dengan pengembangannya dibantu Sanny Gaddafi, founder dari Pendek.in.

Sebuah strategi yang cukup menarik, karena seperti kita tahu, penggunaan tautan sebagai sarana promosi cukup penting dikarenakan Twitter sebagai tempat berbagi konten memiliki batas maksimal karakter, pemendek URL sendiri selain mempermudah proses ini, saya sepakat dengan Yoris, bahwa akan baik juga untuk tujuan branding bagi Kutukutubuku.com.

Selain informasi tentang fasilitas baru ini, saya juga bertanya pada Ollie tentang layanan mobile dari Kutukutubuku.com yang beberapa bulan lalu diluncurkan, apakah fitur ini memberi pengaruh pada penjualan, Ollie menjelaskan,  "Efek penjualan dari mobile belum signifikan tapi kami bisa beri user experience sekaligus mempelajari market mobile. Rata-rata promo kami keluarkan via Twitter, dan pengguna Twitter kebanyakan pakai mobile client. Diharapkan mobile version-nya akan membuat user betah mengakses Kutukutubuku."

Sayangnya Kutukutubuku sepertinya belum mengajukan pertanyaan serupa secara spesifik pada para klien mereka, penerbit serta penulis yang menjual buku mereka di Kutukutubuku, padahal menarik juga untuk melihat tanggapan mereka tentang fitur mobile ini, selain untuk menjawab tren yang ada bahwa kini banyak orang yang mengakses web dari ponsel, pertanyaan ini sebenarnya untuk melihat bagaimana harapan serta keinginan mereka atas fasilitas mobile, siapa tahu, ternyata para penerbit sendiri belum paham benar keuntungan dari versi mobile ini atau mereka punya ide yang menarik untuk diterapkan oleh Kutukutubuku.

Tingkat persaingan toko buku online saya pikir sama ketatnya dengan toko online lain, bahkan mungkin lebih ketat, mengingat mereka juga harus bersaing dengan toko buku diskon, pameran serta obral buku offline dari toko buku besar serta kebutuhan akan buku sendiri yang masih menjadi kebutuhan non-utama. Rata-rata toko buku online juga tidak menyediakan fitur unggulan yang spesifik yang menjadi pembeda atas layanan lain. Bisa jadi itu yang ingin dilakukan Kutukutubuku, memberi pembeda dengan layanan lain, salah satunya dengan pemendek URL milik sendiri.

Bagaimana dengan pendapat Anda tentang perkembangan yang ada di Kutukutubuku.com? Anda bisa memberikan pendapat Anda pada kolom komentar.