1. Startup

Layanan "E-Wallet Crypto" Coinhako Umumkan Kehadiran di Indonesia

Sedang mencari tim lokal, targetkan 500 ribu pengguna dari Indonesia sampai 2019

Coinhako, layanan dompet digital khusus mata uang digital, mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Sebelumnya layanan ini telah hadir di Malaysia. Perusahaan berbasis di Singapura ini menyambangi Indonesia karena telah memiliki lebih dari satu juta orang Indonesia yang memperdagangkan Bitcoin. Rupiah masuk ke dalam urutan 20 besar negara sedunia yang paling banyak diperdagangkan untuk Bitcoin.

Co-Founder dan CEO Coinhako Yusho Liu menuturkan, Coinhako memosisikan diri sebagai layanan e-wallet crypto yang simpel dan biaya transaksi yang rendah. Pendekatan tersebut diambil dalam rangka mengakuisisi pengguna baru, sekaligus diferensiasi dengan kompetitor.

"Kami menggunakan harga terendah di pasar. Kisarannya bisa beda 2%-5% dari harga kompetitor tergantung kondisi pasar pada saat itu. Biaya yang kami bebankan ke pengguna hanya 1% dari tiap pembelian/penjualan krypto. Harga rendah ini jadi kekuatan kami untuk menangkap loyalitas pengguna baru," terang Yusho kepada DailySocial.

Tampilan muka UI/UX, baik di aplikasi maupun situs Coinhako, didesain seringkas mungkin, sehingga untuk kalangan pemula pun bisa menggunakannya. Pengguna dapat membeli Bitcoin dengan rekening bank lokal, transaksi akan diproses pada saat itu juga.

Saat ini mata uang digital yang tersedia adalah Bitcoin dan Ethereum. Pengguna bisa mentransfer, jual, atau beli mata uang di dalam Coinhako. Pesaingnya di Indonesia termasuk Indodax dan Luno.

Target bisnis Coinhako

Ekspansi ke Indonesia menjadi target ambisius Coinhako dalam menggenjot jumlah pengguna. Yusho menuturkan siap mengucurkan sejumlah dana investasi khusus untuk Indonesia, kendati dia enggan menyebutkan angka detailnya.

"Investasi secara berkelanjutan pasti akan kami lakukan untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Yang sedang kami persiapkan adalah bangun tim lokal."

Untuk sementara, operasional Coinhako di Indonesia masih dilakukan di kantor pusat Singapura. Pihaknya masih membentuk tim lokal, minimal terdiri dari tiga orang. Gan Kapital sudah dipersiapkan Coinhako sebagai mitra lokal. Mereka akan membantu operasional platform.

Dia menargetkan sampai tahun depan Coinhako dapat menjaring 500 ribu pengguna baru. Perusahaan membidik kalangan penggiat teknologi yang rentang usia 18 sampai 40 tahun. Agar capai target, pihaknya akan melakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan penetrasi masyarakat soal mata uang digital.

Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan keamanan layanan dompet digital dengan standar tinggi praktik terbaik industri dan menerapkan protokol keamanan yang lebih baik melalui blockhain.

Dengan adanya hal ini, Yusho berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap keputusan yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (BAPPETI) untuk mengklasifikasikan mata uang digital sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan.

Coinhako didirikan di Singapura sejak 2014. Dalam perjalanannya, layanan telah menerima sejumlah investasi dari Tim Draper (Draper Associates), Josh Jones (Dreamhost), Yang Ventures, dan Boost VC. Perusahaan berencana melakukan ekspansi ke Vietnam dalam tahun ini, juga Filipina pada 2019 mendatang.

Application Information Will Show Up Here