1. Startup

Marketplace Florist Lokal Lovidovi Siap Ekspansi ke Pasar Asia Tenggara Pada Akhir 2017

Ekspansi ini dilakukan dalam rangka menangkap potensi bunga di pasar Asia mencapai $11 miliar

Lovidovi, marketplace khusus menjual karangan dan buket bunga di Indonesia, mengungkapkan pada akhir tahun depan pihaknya akan mencoba menjajal pasar Asia Tenggara. Untuk sementara ini, di awal peluncurannya, Lovidovi akan memanfaatkan pasar Jabodetabek terlebih dahulu.

Lovidovi pertama kali berdiri pada Mei 2016 dan mulai bisa diakses situsnya oleh publik pada 3 Agustus 2016. Pendiri Lovidovi ada tiga orang, Sonny Pattipeilohy, Putri, dan Yudho. Sonny menjelaskan inisiasi awal pendirian marketplace ini berdasarkan pengalaman pribadi saat dirinya kesulitan saat mencari karangan bunga saat ingin merayakan suatu momen berharga.

Saat itu, pihaknya mulai menyadari hal ini bisa disolusikan dengan mendirikan marketplace khusus florist yang dapat mempertemukan penjual bunga dan pembeli.

"Berdirinya Lovidovi berasal dari pengalaman sendiri karena kesusahan mencari buket bunga yang menarik, sejak saat itu saya bersama dua teman saya berinisiatif mendirikan Lovidovi sebagai tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli," ujarnya kepada DailySocial, Senin (8/8).

Sebetulnya, ada pemain serupa di Indonesia dengan fokus menjual karangan dan buket bunga yaitu Flower Advisor. Bedanya, Lovidovi berbentuk marketplace dengan menjaring florist lokal dengan penjual. Sementara, Flower Advisor berbentuk toko online yang menjual bunga dan barang komplementernya, mulai dari kue, lilin, boneka, parsel, dan wine. Selain itu yang juga beririsan adalah layanan yang menyediakan kebutuhan romance, seperti Asmaraku.

Kini, Lovidovi sudah berhasil menjaring 20 florist dengan 200 jenis bunga berlokasi di kawasan Jabodetabek dengan pusat kantor di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Sonny melanjutkan, ada beberapa kriteria khusus yang ditetapkan bila ada florist lainnya yang ingin bergabung, yang paling utama adalah menjaga kualitas bunga. Mengingat bunga sifatnya mudah layu dan tumbuhnya bergantung pada musim.

Selain itu, calon mitra juga harus mengirimkan form registrasi yang dapat ditemukan dalam situs. Mengirimkan data sampel produk, foto, dan harga agar nantinya bisa di-review oleh Lovidovi.

Adapun sistem pembagian hasil penjualan akan dilakukan secara bagi hasil. Mitra akan mendapatkan porsi 90%, sementara Lovidovi 10%. Namun bagi mitra yang baru bergabung, setiap 50 transaksi pertama mereka akan mendapatkan 100% hasil penjualan.

Sementara, untuk pengirimannya Lovidovi sudah menyediakan 50 kurir yang siap mengantar bunga ke tempat tujuan dengan pelayanan same day delivery. Menurutnya, Lovidovi tidak mengandalkan jasa kurir dari perusahaan logistik karena ingin menjaga kualitas bunga tetap segar dan utuh saat sampai ke tangan konsumen.

Ke depannya, pihaknya akan menjaring lebih banyak florist dari luar kota untuk bergabung di bawah jaringan Lovidovi. Nantinya juga akan ada kurir yang menjadi representatif perusahaan untuk menjaga kualitas bunga. "Nantinya setiap kota memiliki florist di bawah Lovidovi dan ada kurir dari kami yang bertugas mengantarkan bunga ke konsumen."

Setelah itu, baru akan menggencarkan rencananya untuk ekspansi ke Asia Tenggara. Dari hasil riset China Horticulturan Business Services, lanjut Sonny, Lovidovi ingin mencoba untuk menggarap potensi lebih dari 11 milliar Dollar Amerika di pasar Asia.

"Ini target jangka panjang kami, sampai pertengahan tahun depan kami sudah bisa menjangkau seluruh Indonesia. Kemudian, pasar Asia Tenggara pada akhir tahun depan."

Tantangan Lovidovi

Sonny mengungkapkan, tingkat belanja masyarakat Indonesia terhadap bunga terhitung masih kecil karena penggunaannya hanya untuk acara tertentu saja. Sehingga akhirnya malah dianggap buang-buang uang. Hal ini dinilai menjadi tantangan Lovidovi ke depannya agar dapat lebih membuat bunga menjadi suatu hal yang familiar untuk diberikan, tidak hanya saat tertentu saja.

Lovidovi dalam waktu dekat akan meluncurkan fasilitas bunga custom yang dapat disesuaikan sesuai keinginan konsumen dan menjual variasi cake sebagai barang komplementer dari bunga.

"Tantangannya adalah bagaimana membiasakan orang kembali ke kebiasaan untuk memberi bunga, maka dari itu nantinya kami akan beri terobosan berbagai penawaran untuk konsumen demi menambah value Lovidovi."

Sementara ini, Lovidovi baru bisa diakses lewat situs resminya saja. Dua bulan lagi rencananya Lovidovi akan hadir dalam bentuk aplikasi smartphone untuk pengguna Android dan iOS.