Masuki Usia Keempat, Ralali Fokus Bantu Kembangkan Bisnis UMKM
Sebagai marketplace B2B, mengklaim dalam dua tahun terakhir nilai transaksinya meningkat 900%
Tahun ini, tepatnya 24 Juli silam Ralali genap berusia empat tahun. Ralali yang memiliki konsep bisnis marketplace penyedia kebutuhan bisnis di Indonesia mulai berdiri tahun 2013. Seiring dengan berjalannya waktu Ralali yang mulanya hanya menyediakan barang maintenance, repairs, dan operasional (MRO) kini telah memiliki lebih dari 12 kategori dengan ribuan suppliers. Ralali mengklaim kesuksesan layanannya dengan nilai transaksi yang terus meningkat, mencapai 900% dalam dua tahun terakhir.
Di umurnya yang keempat, perusahaan masih mencoba terus berjalan dengan visinya dalam menjadi jembatan yang memudahkan hubungan penjual dan pembeli di sektor Business-to-Business (B2B). Tahun ini Ralali disebut akan fokus pada pemberian kemudahan bagi para pemilik UMKM dalam menjalankan bisnisnya, hal ini dilakukan dengan mengembangkan tiga pilar bisnis online yakni marketplace, finansial dan logistik.
“Di usia keempat ini Ralali.com tetap berpegang pada komitmen awal, yakni menjadi solusi bisnis di Indonesia. Dengan adanya Ralali.com sebagai B2B marketplace, diharapkan dapat mempermudah masyarakat Indonesia yang ingin memulai atau menjalankan bisnisnya sehingga nantinya ikut mengembangkan perekonomian Indonesia,” ungkap Joseph Aditya, CEO dan Founder Ralali.
Joseph menambahkan yang menjadi tujuan bisnis Ralali adalah membuat Sahabat Ralali (pembeli di Ralali) memiliki akses terhadap dukungan bisnis yang mendukung. Selain ketersediaan barang Ralali juga berkomitmen untuk terus berinovasi dalam hal pembiayaan, pendanaan dan solusi pembayaran. Selain itu Ralali juga akan bekerja sama dengan perusahaan logistik seperti SAP Express untuk lebih memudahkan dan mempercepat pengiriman barang.
Secara terpisah, Public Relations Executive Ralali Marseka Citra kepada DailySocial menceritakan tren permintaan barang-barang kebutuhan bisnis ikut berkembang seiring dengan pertumbuhan markeplace secara umum. Pihak Ralali juga melihat adanya perubahan atau transformasi yang semula pemesanan barang secara konvensional ke bentuk digital. Di sanalah Ralali coba memenuhi kebutuhan dengan mengandalkan efisiensi di sektor, saluran dan pembiayaan.
Ralali disebut telah bekerja sama dengan banyak supplier, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan berbagai macam kategori yang kini disediakan, Ralali bisa menjangkau segmen yang lebih luas. Menurut data internal, jika pada tahun lalu kategori transaksi masih didominasi Machinery and Industrial Parts dengan persentase transaksi mencapai 55% dari total transaksi, kini kategori-kategori seperti Computer & Communication, Food & Beverages, dan Beauty, Sports & Textile terus meningkat.
Selain penambahan kategori, Ralali juga menawarkan fitur RFQ (Request for Quotation). Sebuah fitur yang memungkinkan pembeli di Ralali dapat memasukan permintaan barang apapun yang diinginkan meski belum tahu supplier mana yang bisa memenuhi. Di sisi lain, penjual juga bisa memberikan penawaran untuk permintaan tersebut.
“RFQ ada karena kami melihat kebutuhan bisnis setiap orang berbeda dan penjual pun dapat melakukan penawaran yang sesuai dengan bidangnya. Lewat RFQ kami dapat memenuhi kebutuhan barang-barang yang unik seperti elevator speedometer dan gunting beton. Fitur Hubungi Penjual juga ada apabila Sahabat Ralali sudah tahu di mana supplier yang tepat dan berencana memesan barang custom made,” terang Joseph.
Ralali memang rajin merangkul banyak pengusaha lokal atau UMKM. Perusahaan mengelola portal Tribes.id, sebuah kanal yang sengaja dibangun untuk membantu mengembangkan UMKM di Indonesia.
“Teknologi memengaruhi semua bidang dalam kehidupan dan menjadi kunci perkembangan bisnis saat ini. Ralali.com memiliki pemain-pemain terbaik di bidangnya dalam hal pengembangan teknologi. Dengan dukungan tim yang baik dan mengedepankan teknologi, Ralali optimis untuk dapat menjadi B2B (Business to Business) online marketplace yang terbesar dan terpercaya,” tutup Marsela.