MatahariMall Berharap Kuasai 20% Pasar E-Commerce Indonesia di Tahun 2020
Di tahun 2020 diperkirakan total pasar e-commerce dalam negeri mencapai $20-30 miliar
MatahariMall yang rencananya baru melakukan grand launching September mendatang, meskipun sudah bisa diakses sejak bulan Juli lalu, berharap bisa menguasai 20% pangsa pasar e-commerce di Indonesia pada tahun 2020. Di tahun tersebut diperkirakan total volume pasar mencapai $20-30 miliar, dibanding $1,3 miliar saat ini.
Pernyataan tersebut dikemukakan Chairman MatahariMall Emirsyah Satar kepada Berita Satu. Emirsyah menggunakan Alibaba yang berasal dari Tiongkok sebagai role model pengembangan layanan MatahariMall. Seperti kita ketahui, MatahariMall adalah layanan marketplace pertama yang dari awal terang-terangan bakal memanfaatkan skema O2O (online-to-offline) untuk menjangkau seluruh wilayah Nusantara.
Ia mengatakan, "Saat ini, pasar e-commerce di Indonesia sekitar $1,3 miliar. Itu rendah sekali, tidak sampai 1 persen dari penjualan ritel nasional. Di negara-negara lain, pangsa e-commerce bisa 5-8% dari total penjualan ritel. Jadi, volume pasar kita perkirakan antara $20-30 miliar pada 2020."
"Footprint jaringan kita sudah sangat kuat dan ada di mana-mana di Indonesia. Kita juga sudah berpengalaman melalui ritel offline. Didukung Matahari dan Hypermart, pengguna bisa merasakan langsung barang yang dipesan, sebelum mereka memiliki barang tersebut. Jadi, mereka bisa meraba, merasakan, bahkan bisa ditukar lagi, apabila barang itu belum dirasa cocok dengan yang dipesan," lanjutnya.
Saat ini situs MatahariMall sudah bisa diakses di meskipun masih dalam bentuk teaser page. Meskipun demikian Emirsyah mengaku jumlah pengunjung yang hanya melihat hingga membeli cukup signifikan jumlahnya.
Tantangan industri e-commerce
Emirsyah menunjukkan dua poin utama yang menjadi permasalahan layanan e-commerce di Indonesia. Mereka adalah infrastruktur dan regulasi. Infrastruktur mengacu pada kualitas jaringan Internet yang masih belum merata, sementara regulasi berkaitan dengan aturan pemerintah.
“Sebagai contoh, aturan yang mewajibkan para penjual mengisi NPWP atau Nomor KTP sebelum berjualan di marketplace. Saya pikir, jangan dululah, kan industri ini baru mau tumbuh. Pada saatnya nanti baru diterapkan aturan itu,” ujarnya.
Pemerintah sendiri saat ini masih merumuskan roadmap e-commerce Indonesia yang dipimpin Menkominfo Rudiantara, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat acara dialog di pembukaan Indonesia Convention Exhibition (ICE) hari Selasa (4/8) lalu.