Melihat Minat Besar Investor Tiongkok terhadap Startup Indonesia
Tertarik berinvestasi ke layanan fintech, media, hingga AI
Sejak dua tahun terakhir Indonesia banyak kedatangan investor Tiongkok untuk melakukan investasi hingga akuisisi kepada startup lokal. Mulai dari Alibaba Group hingga Tencent, semua menunjukkan rasa antusiasme terhadap industri startup Indonesia.
Salah satu alasan mengapa makin besarnya minat investor Tiongkok adalah sudah semakin sempitnya industri startup di Tiongkok. Hal ini menjadikan Indonesia, yang saat ini masih dalam fase early stage dalam perkembangan startup hingga teknologi, menjadi negara yang paling "seksi" sebagai tujuan berikutnya
Seperti diungkapkan di Tech In Asia Jakarta 2017, menurut Adrian Li, Founder & Managing Partner Convergence Ventures, makin maraknya investor asal Tiongkok masuk ke Indonesia seharusnya disambut baik dan patut untuk dicermati. Hal ini menandakan Indonesia memiliki potensi yang besar seperti India dan Tiongkok.
"Saya melihat hingga kini Indonesia masih kekurangan modal untuk late stage company. Berbeda dengan Tiongkok yang makin dibanjiri investor asal Silicon Valley. Hal tersebut yang kemudian membuat banyak investor asal Tiongkok berminat untuk melakukan investasi di Indonesia untuk mengisi celah tersebut," kata Adrian.
Adrian bersama investor Tiongkok lainnya ingin memberikan kontribusi, tidak hanya modal namun pengetahuan tentang membangun startup berbasis teknologi yang sukses, seperti yang terjadi dengan kebanyakan startup asal Tiongkok saat ini.
Mengubah tantangan menjadi peluang
Hingga kini Indonesia masih disebut sebagai negara di Asia yang banyak memiliki unbankable people. Hal tersebut, menurut Ian Goh, Managing Partner 01VC, justru menjadi potensi yang baik untuk dikembangkan.
"Intinya adalah jadikan tantangan dan kekurangan yang ada menjadi sebuah peluang. Salah satunya dengan mengembangkan layanan financial technology (fintech), seperti e-wallet dan layanan keuangan digital lainnya di Indonesia.
Ian melihat fintech saat ini masih menjadi industri yang menjanjikan terutama di Indonesia dengan kondisi yang unik dan masih minimnya infrastruktur saat ini. Jika nantinya ekosistem hingga infrastruktur sudah tercipta dengan baik, pastinya akan memudahkan startup untuk membangun bisnis.
Serupa dengan Ian, Adrian melihat fintech masih menjadi industri yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan merupakan sektor yang paling diminati investor Tiongkok.
"Selain fintech saya juga ingin melihat startup yang bisa men-distrupt industri televisi melalui fitur hingga teknologi yang baru untuk orang banyak," kata Adrian.
Ciptakan model bisnis baru dan hindari meniru
Meskipun memiliki optimisme yang tinggi terhadap startup asal Indonesia, beberapa investor Tiongkok masih melihat pola sama yang banyak diterapkan startup lokal, yaitu meniru model bisnis yang sebelumnya sudah hadir dan terbilang sukses. Hal ini juga ditegaskan Joseph Chan, Partner AppWorks Ventures.
"Ciptakan inovasi baru yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna terbesar saat ini, yaitu kalangan millennial. Mereka tidak hanya dikenal sebagai digital native, namun juga pasar yang tergolong sangat konsumtif," kata Joseph.
Sebagai investor, Joseph ingin melihat lebih banyak startup lokal menciptakan inovasi memanfaatkan Artificial Intelligence, juga bisa memecahkan masalah rutinitas dengan mengutilisasi mobile internet.
Tampil lebih unggul dibanding pemain asing
Meskipun saat ini sudah banyak layanan e-commerce asing masuk ke Indonesia hingga rencana Amazon yang memperluas layanannya ke Asia Tenggara, menurut investor Tiongkok hal tersebut tidak akan berpengaruh kepada startup lokal yang sebelumnya sudah membangun bisnis di Indonesia.
"Berbeda dengan Amazon India yang hadir jauh sebelum startup lokal mulai banyak hadir di India sehingga cukup menyulitkan startup lokal untuk bersaing. Di Indonesia selama ini pemain lokal sudah hadir lebih awal, sehingga sudah memiliki pondasi yang kuat dan mampu bersaing dengan pemain asing," kata Ian.
Sementara menurut Joseph, Indonesia memiliki keunikan tersendiri yang membedakan startup negara lainnya, sehingga memudahkan startup Indonesia menentukan jalannya sendiri.
Pada akhirnya startup lokal yang ingin berhasil dan mampu bersaing dengan pemain asing, menurut para investor Tiongkok, harus memiliki passion yang mendalam terhadap bisnis yang dijalankan, memiliki tim yang solid, dan menciptakan bisnis yang mampu memberikan solusi terhadap masalah yang kerap dihadapi masyarakat luas.