Membangun Kultur Startup Sejak Awal
Dimulai dengan membangun kepercayaan setiap individu di dalam tim hingga menghargai satu sama lain
Sebuah perusahaan dapat berkembang sangat mungkin dipengaruhi kultur di dalamnya. Bagaimana tim bekerja, bagaimana setiap tim saling membantu sama lain, dan bagaimana orang-orang di dalam tim memelihara mimpi yang sama untuk memajukan bisnis. Untuk startup kultur bisa menjadi sesuatu yang bernilai lebih dari itu. Sebagai perusahaan baru yang sedang berjuang, kultur bisa menjadi fondasi yang kuat untuk bertahan dan melakukan inovasi-inovasi. Bahkan sering kali terdengar bahwa kultur di dalam sebuah startup juga menjadi pertimbangan para venture capital untuk mengucurkan modalnya. Perlu bagi startup untuk membangun kultur sedini mungkin. Salah satu langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memulainya dengan sebuah kepercayaan.
Kepercayaan menjadi sebuah aspek mendasar dalam membangun kultur perusahaan yang kuat. Tidak hanya percaya satu sama lain dalam tim, dalam hal ini kepercayaan bisa juga diartikan kepercayaan para anggota tim kepada founder. Founder harus bisa memegang semua perkataan dan janji-janji yang telah diberikan, bukan hanya sebagai kewajiban yang harus dipenuhi tapi sebagai sebuah langkah untuk memupuk rasa percaya. Dengan demikian setiap orang dalam tim memiliki tingkat kepercayaan yang sama untuk melangkah dan berjuang bersama.
Selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah memupuk kerja sama dalam tim. Jika kita berbicara mengenai startup kita tidak hanya berbicara masalah talenta dan individu, kita bicara tim yang nantinya akan menghasilkan sebuah solusi. Para founder jika ingin menanamkan kultur yang baik dan kuat di dalam startup harus bisa memupuk dan menumbuhkan lingkungan yang berorientasi tim.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk bisa menumbuhkan kultur yang kuat dalam startup adalah mulailah dengan memaklumi kegagalan. Di dalam startup harus ada pemahaman bahwa kegagalan adalah sebuah proses untuk menjadi suatu yang lebih baik. Alih-alih mengutuk kegagalan yang terjadi, di dalam startup harus dibiasakan untuk menganggap kegagalan sebagai bahan evaluasi untuk inovasi selanjutnya. Bagaimana menerima kegagalan ini penting.
Kultur yang kuat mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif. Maka untuk menciptakan sebuah kultur perlu diadakan pemahaman-pemahaman mendasar tentang bagaimana menghargai pekerjaan orang-orang di dalam tim. Seperti pemberian penghargaan terhadap sebuah pencapaian dan memperlakukan orang-orang dalam tim sebagaimana memperlakukan diri sendiri.