Event: Native Ads dan Masa Depan Konten Digital
Pertumbuhan teknologi komunikasi menjadi siginifikan peranannya dalam melahirkan pola baru dalam lalu lintas informasi, media digital dianggap mampu membangun sebuah opini terutama di tengah masyarakat Indonesia dewasa ini. Munculnya konsep native ads membuat sirkulasi dan kualitas konten menjadi lebih esensial, bersamaan dengan turunnya minat perhatian pada banner iklan konvensional.
Native ads sendiri merupakan taktik penjualan di mana sebuah iklan menirukan segala instrumen yang ada pada konten editorial, entah itu sebagai artikel teks, video, atau campuran teks dan gambar. Native ads umumnya ditandai sebagai bentuk promosi, namun terkadang inkonsistensi dalam memberikan labelnya terkadang memberikan kebingungan bagi para pembaca.
Dalam studi yang diselenggarakan Sharethrough sebagai platform periklanan digital, menyatakan bahwa native ads mencuri perhatian 25% lebih banyak ketimbang iklan banner yang telah terbiasa “dilewatkan” oleh para pembaca.
Dari lingkup pebisnis atau pemasar, tentunya yang menjadi perhatian utama ialah bagaimana iklan mereka mampu menjangkau lebih banyak audiens. Tantangannya ialah bagaimana membuat sebuah konten tetap seimbang mempromosikan suatu brand secara lebih otentik, namun tetap berpegang pada inti-inti dari value produk itu sendiri.
Dalam praktiknya, 79% brand memang paham bahwa native ads harus dengan jelas diberi label sebagai artikel berbayar. Maka dari itu, penting bagi media untuk menekankan seni taktik promosi yang memiliki nilai edukasi dan informatif tinggi, tidak lupa peran SEO untuk membuatnya lebih mudah ditemukan di mesin pencari dan media sosial lainnya.
Ekosistem periklanan digital di Indonesia sendiri menjadi pionir di regional Asia Pasifik dalam hal tingkat pertumbuhan untuk belanja konten digital. Perusahana riset pasar eMarketer meramalkan bahwa tingkat pertumbuhan belanja konten iklan digital di Indonesia akan terus tumbuh lima kali lipat lebih besar dari kawasan Asia Pasifik di tahun 2018.
Native ads memang menjadi salah satu inovasi terbaru dalam ranah periklanan dan strategi bisnis dewasa ini. Suka atau tidak, perusahaan kerap mendorong native ads menjadi lebih menarik dengan menyajikan metode-metode terbaru yang membuat iklan menjadi lebih interaktif untuk para pembacanya.
Berangkat dari semangat tersebut, kami mengundang pembicara lokal dan praktisi yang telah lama terlibat aktif di industri ini seperti David Wayne Ika (Kurio), Rahmat Harlyadi (DailySocial), Aulia Masna (ADDiction.id), Wiku Baskoro (Trenologi), Patrick Searle (GetCraft), Garth Parlimbangan (XM Gravity), dan Roy Simangunsong* (Okezone), dalam diskusi ringan diiringi makan malam (terbatas) yang akan diadakan pada:
Hari/Tanggal: Kamis 11 Desember 2014
Tempat: Es Teler 77 Adityawarman, Jln. Adityawarman No. 61, Jakarta Selatan
Waktu: 5.30pm - 9.00pm
Acara ini diselenggarakan secara gratis, dan dipersilakan untuk para pembaca setia DailySocial untuk hadir dan mengajak rekan-rekannya. Harap datang tepat waktu demi kelancaran pelaksanaan acara. Untuk informasi lebih lengkap silakan hubungi Arif (0813-8373-3929).