Nusantara Incubation Fund diluncurkan untuk startups Indonesia
Startup asal Indonesia yang mencari peluang investasi sekarang punya pilihan lain untuk pitch berbagai ide yang mereka punya. Bakrie Telecom kemarin meluncurkan Nusantara Incubation Fund untuk berinvestasi pada perusahaan baru yang mengoperasikan layanan web dan mobile, pengembangan aplikasi serta yang bergerak di bidang media generasi berikutnya.
Selaras dengan Visi Bakrie Telecom Media dan Teknologi 2015 yang diumumkan pada bulan Maret lalu, inkubator baru ini mengalokasikan lebih dari US$11 juta untuk mendukung beberapa startup selama tiga tahun.
Komite investasi di Nusantara Incubation terdiri dari empat profesional yang sangat berpengalaman yang diakui sebagai pemimpin dan ahli di bidang mereka masing-masing. Mereka adalah Shinta Dhanuwardoyo, Frederik J. Meijer, lebih dikenal sebagai Erik Meijer, Jastiro Arbi, dan Hasan Yahya. Profil dari masing-masing komite tersedia di website resmi Nusantara Incubation.
Anindya Bakrie, kepala lembaga tersebut mengatakan, “Dari sini kita harapkan Kaskus-kaskus dan Koprol-koprol baru akan lahir, tapi harus dimiliki orang kita. Walau nanti akan ada yang lain akan investasi, tak masalah.”
Salah satu hal yang membuat penasaran adalah kurangnya portofolio yang saat ini mereka memiliki. Ketika ditanya mengenai hal ini, Anindya menjelaskan bahwa selama beberapa bulan terakhir mereka telah melihat ke beberapa perusahaan teknologi namun tidak dapat mengungkapkan identitas mereka. Shinta Dhanuwardoyo menambahkan bahwa selama tiga tahun ke depan, mereka berharap untuk dapat menangani 30 startup.
Para startup yang ingin melakukan pitch ke Nusantara Fund, diharapkan memiliki ide dan arah bisnis yang jelas. Ada pedoman yang harus dipenuhi oleh calon pendiri, namun intinya adalah bahwa mereka diharapkan memiliki pemahaman yang solid atas produk mereka, perusahaan mereka, dan lanskap dari bidang mereka masuki.
Mereka yang berhasil lolos akan mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan keahlian dari perusahaan-perusahaan di seluruh Grup Bakrie yang merupakan infrastruktur mereka.