ORI (Obligasi Ritel Indonesia): Pengertian, Karakteristik, Keuntungan, dan Risiko
ORI terkenal dengan risiko investasi yang sangat minim. Simak pembahasan terkait pengertian, karakteristik, keuntungan, cara, dan daftar mitra ORI ini ya
Obligasi merupakan salah satu pilihan investasi yang banyak diminati oleh investor. Obligasi memberikan keuntungan berupa bunga yang diterima oleh investor secara rutin setiap periode waktu yang telah ditentukan. Pun obligasi dipertimbangkan memiliki risiko investasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi saham, yang mana harga saham sifatnya fluktuatif.
Obligasi sebagai salah satu instrumen investasi memiliki berbagai macam jenis, adapun jika melihat pada penerbitnya, obligasi dapat dibagi atas 3 macam. Macam obligasi ini adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah (government bond), perusahaan (corporate bond), dan pemerintah daerah (municipal bond). Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah seringkali menjadi opsi investasi yang dicari oleh banyak kalangan.
Alasan dari banyak dicarinya obligasi yang diterbitkan pemerintah karena obligasi ini terkenal dengan risiko yang sangat minim, apalagi instrumen ini dijamin oleh negara. Salah satu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia adalah ORI atau Obligasi Ritel Indonesia. Banyak sekali masyarakat yang sedang menantikan seri terbaru obligasi ini.
Dilansir dari laman resmi Bursa Efek Indonesia, ORI 2022 seri ORI022 akan terbit atau melangsungkan masa penawaran pada tanggal 26 September sampai dengan 20 Oktober 2022. Seri ORI sebelumnya yakni ORI021 telah melangsungkan masa penawaran di tanggal 24 Januari hingga 17 Februari 2022.
Apakah kamu ingin mengetahui hal yang lebih mendetail terkait ORI? Simak pembahasan terkait pengertian, karakteristik, keuntungan, cara investasi, dan daftar mitra ORI (Obligasi Ritel Indonesia) ini ya!
Pengertian ORI
ORI adalah singkatan dari Obligasi Ritel Indonesia. ORI adalah salah satu dari aset Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan pada Warga Negara Indonesia (WNI) melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana.
Instrumen investasi ini memiliki kode penamaan khusus yang menandakan seri ke berapa obligasi ditawarkan kepada masyarakat. Pada misalnya ORI 021 digunakan untuk seri ORI ke-21 yang diterbitkan oleh pemerintah dan transaksinya dilakukan secara online melalui e-SBN.
ORI sebagai produk investasi memiliki bentuk obligasi yakni surat utang yang memberikan imbal hasil berupa bunga atau kupon obligasi bagi investor. Bunga ini akan dibayarkan setiap bulan dengan besaran yang sama. Dengan begitu, walaupun pasar efek mengalami fluktuasi, bunga ORI akan tetap dibayarkan dengan nilai yang sama.
Keuntungan yang dapat diperoleh investor selain bunga adalah capital gain, di mana investor dapat memperoleh laba dari penjualan ORI di pasar sekunder dengan transaksi bersama investor lain.
Nilai pokok obligasi pun nantinya akan dibayarkan ketika jatuh tempo dan dijamin oleh Undang-undang. Kupon ORI seri ORI021 yang diterbitkan kemarin memiliki nilai 4,9% di mana kupon tersebut masih perlu dikurangi pajak sebesar 10%. Untuk itu, kupon bersih dari ORI seri ORI021 adalah kurang lebih 4,41%. Pembayaran kupon ORI dilakukan tanggal 15 setiap bulannya.
Ciri-ciri ORI
Obligasi memiliki ciri-ciri dan karakteristik khusus yang membedakan ORI dengan instrumen efek lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
- Kupon atau bunga obligasi bernilai tetap (fixed rate)
- ORI memiliki bentuk tanpa warkat (scripless) dan dapat diperjualbelikan dengan investor domestik ketika sudah di pasar sekunder
- Penjualan ORI memiliki potensi untuk memperoleh capital gain maupun risiko capital loss
- Minimal pembelian adalah Rp1 juta dan maksimal adalah RP2 miliar
10 Keuntungan Investasi ORI
Investasi ORI banyak sekali digandrungi oleh masyarakat karena dikenal dengan keamanan dan minimnya risiko yang ditawarkan. Berikut ini adalah keuntungan berinvestasi pada ORI.
- Bunga atau kupon dibayarkan secara rutin setiap bulan
- Kupon dengan tingkat bunga yang sama (fixed rate) sampai pada jatuh tempo
- Bunga yang ditawarkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga deposito bank BUMN
- Bunga dan pokok dijamin oleh Undang-undang
- ORI dapat diperjualbelikan di Pasar Sekunder (ORI hanya dapat diperjualbelikan kepada WNI saja)
- Investor dapat memiliki peluang untuk memperoleh capital gain
- Boleh untuk dipinjamkan atau dijaminkan pada pihak lain (bergantung pada kebijakan mitra distribusi)
- ORI dapat diperjualbelikan di organizedOTC dengan Electronic Trading Platform (ETP)
- Terdapat kuotasi harga beli (bid price) dari Mitra Distribusi
- Membeli ORI berarti investor turut mendukung pembiayaan pembangunan nasional
Cara Investasi ORI
Apakah kamu tertarik untuk melakukan investasi pada produk ORI? Saat ini penawaran ORI dapat dilakukan dengan cepat, aman, dan mudah melalui penawaran produk ini secara online dengan e-SBN. Selain itu, pemerintah bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dewasa ini melakukan kerja sama dengan berbagai mitra distribusi dan kanal pembayaran yang mempermudah transaksi penawaran obligasi. Dilansir dari Kemenkeu, berikut ini adalah cara untuk investasi ORI
Registrasi
Registrasi untuk membeli ORI dapat dilakukan kapan saja, bahkan sebelum waktu penawaran dibuka. Calon investor dapat mendaftarkan diri pada sistem digital yang disediakan oleh Mitra Distribusi ORI dengan menginput data. Informasi yang ditanyakan di antaranya adalah data diri, nomor Single Investor Identification (SID), nomor Rekening Dana serta nomor Rekening Surat Berharga. SID atau Nomor Tunggal Identitas Pemodal merupakan kode khusus yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek indonesia (KSEI). Calon Investor yang belum memiliki nomor SID, Rekening Dana, atau Rekening Surat Berharga dapat berdiskusi dengan Mitra Distribusi tempat calon investor mendaftar.
Pemesanan
Setelah melakukan proses registrasi, calon Investor dapat melakukan pemesanan ORI yang mana sebelumnya calon investor harus membaca syarat dan ketentuan dalam Memorandum Informasi. Pemesanan ORI hanya bisa dilakukan saat masa penawaran ORI.
Pembayaran
Setelah pemesanan diverifikasi, calon investor akan mendapat kode billing melalui email atau sms (sesuai dengan kebijakan Mitra Distribusi). Calon investor pun dapat melakukan pembayaran dengan kode tersebut melalui Bank Persepsi (teller, ATM, internet banking, mobile banking) dan lembaga persepsi lainnya dalam batas waktu yang ditentukan.
Konfirmasi
Setelah melakukan pembayaran, calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi bahwa pemesanan ORI telah selesai. Calon investor akan memperoleh alokasi ORI pada tanggal penerbitan yang ditentukan. Setelah terbitnya efek, investor dapat meminta bukti kepemilikan ORI kepada Mitra Distribusi.
Risiko Investasi ORI
Selain keuntungannya yang cukup banyak, Kemenkeu ternyata juga memaparkan sedikit risiko yang mungkin dapat pemegang obligasi alami ketika berinvestasi ORI. Berikut ini adalah risiko dalam investasi ORI
Risiko Pasar
Salah satu risiko dari investasi ORI adalah risiko pasar. Risiko pasar untuk produk investasi ORI adalah risiko kerugian ketika harga ORI turun di Pasar Sekunder. Potensi risiko pasar akan timbul ketika investor menjual obligasi sebelum masa jatuh temponya.
Risiko Likuiditas
Sama halnya dengan risiko pasar, risiko likuiditas akan timbul ketika investor menjual obligasi sebelum masa jatuh tempo. Dengan begitu, investor mungkin akan kesulitan menjual ORI dengan nilai wajar di Pasar Sekunder.
Mitra Distribusi ORI dan Kanal Pembayaran ORI
Seperti namanya, ORI yang mana adalah singkatan dari Obligasi Ritel Indonesia adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah dan dapat diperjualbelikan melalui mitra distribusi (ritel).
Mitra distribusi ORI di seri ORI021 kemarin totalnya adalah terdapat 18 bank, 3 perusahaan efek, 3 perusahaan fintech peer-to-peer lending, dan 4 perusahaan fintech APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana).
Mitra perbankan yang melayani distribusi ORI di antaranya adalah Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BCA, OCBC NISP, dan bank-bank terkenal lainnya. Tiga perusahaan efek yang melayani distribusi ORI adalah trimegah, BRI danareksa, dan Mandiri sekuritas.
Kemudian, 3 fintech peer-to-peer lending yang menjadi mitra distribusi adalah Investree, Koinworks, dan Modalku. Terakhir, 4 perusahaan fintech APERD yang ikut serta menawarkan ORI adalah Bibit, Tanamduit, Fundtastic, dan Bareksa.
Selain itu, pembayaran untuk ORI saat ini dapat dilakukan dengan lebih mudah. Pembayaran instrumen investasi ini dapat melalui berbagai kanal yang telah difasilitasi oleh berbagai lembaga perbankan serta lembaga persepsi lainnya (tentunya dengan persetujuan pemerintah bersama dengan OJK).
Kanal pembayaran ORI terdiri dari 89 bank/pos/lembaga persepsi termasuk 4 lembaga persepsi yakni BukaLapak, Pos Indonesia, Tokopedia, Finnet, dan Pajakku.
ORI seringkali menjadi opsi menarik bagi investor yang menginginkan risiko minim akan investasinya. Luasnya kanal distribusi dan kemudahan pembayaran yang ditawarkan semakin membuat produk investasi ini menjadi semakin terjangkau bagi masyarakat. Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi pada salah satu instrumen investasi dengan risiko yang minim ini?
Referensi:
Slide Marketing ORI021 dari Laman Resmi Kemenkeu
Detail Simulasi Kupon ORI021 Investasi dari Laman Resmi Kemenkeu
Sumber gambar header: Unsplash