1. Startup

OttoPoint Suguhkan Platform "Coalition Loyalty"

Konsepnya membuat sebuah wadah bagi banyak brand yang memberikan reward, pemilik bisnis tinggal mengintegrasikan platformnya

Didirikan sejak tahun 2019, OttoPoint bertujuan membantu pemilik usaha meningkatkan kesetiaan pelanggan sekaligus menjaring konsumen baru. Platform tersebut menawarkan beragam layanan program loyalitas yang ditujukan untuk perusahaan dalam meningkatkan program pemasaran.

OttoPoint dan OttoPay merupakan bagian dari divisi fintech di bawah naungan OttoDigital Group.

Kepada DailySocial, CEO OttoPoint James Hamdani mengungkapkan, di Indonesia pertumbuhan program loyalitas bisa dibilang cukup pesat. Bisa dilihat, beberapa tahun silam kebanyakan brand mengaplikasikan bentuk potongan harga atau diskon untuk menjaga konsumen tetap menggunakan produk atau jasanya.

"Tetapi beberapa waktu terakhir, perusahaan sudah mulai mengaplikasikan beragam bentuk program loyalitas lainnya, seperti cashback, point, stamp, gamification. dan lain sebagainya. Ini berarti persaingan bisnis semakin ketat untuk bisa menjaring konsumen yang ada di Indonesia," kata James.

Di awal pendiriannya, OttoPoint berfokus pada program loyalitas pelanggan berbasis koalisi dengan menggandeng beragam brand maupun perusahaan untuk berada di satu ekosistem yang lebih efisien dan menguntungkan.

Program ini diaplikasikan dalam bentuk point dan katalog reward. Hal ini memberikan keuntungan untuk brand, karena mereka tidak perlu membangun sistem loyalitas dari nol. Bahkan tidak perlu mengakuisisi rekanan satu per satu untuk menghadirkan reward ke konsumen.

"Selama kurang lebih satu tahun ada di Indonesia, rata-rata mitra issuer kami telah berhasil menaikkan frekuensi transaksi sebanyak 25% dan volume transaksi 35% dalam waktu kurang lebih tiga bulan. Selain itu, lebih dari 300 ribu pengguna telah merasakan manfaat OttoPoint hingga periode Juni 2021," kata James.

Fitur pilihan

Salah satu jenis program loyalitas yang dinilai dapat menjadi yang tepat bagi brand adalah coalition loyalty. Di sini beberapa brand bergabung pada satu ekosistem loyalitas yang sama. Pebisnis tinggal melakukan integrasi sistem dan tidak harus repot membangun sistem dari nol.

"Secara umum, semua jenis bisnis pasti membutuhkan konsumen untuk mendukung kelangsungan perusahaannya. Dari beragam jenis konsumen, tipe yang paling potensial dan menguntungkan bagi perusahaan adalah kategori konsumen loyal. Hal ini bukan hanya karena mereka yang akan secara berkala berkontribusi untuk penjualan. Tetapi karena mereka jugalah yang akan secara potensial merekomendasikan brand perusahaan tersebut ke circle terdekat mereka," kata James.

Sebagai one-stop solution untuk penyedia layanan program loyalitas di Indonesia, OttoPoint mengklaim memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan platform lainnya. Penyedia yang lain biasanya akan terfokus pada satu jenis layanan saja, misalnya point reward saja atau stamp saja. OttoPoint memberikan solusi layanan yang beragam, mulai dari coalition loyalty program, OttoStamp, hingga OttoGifts.

"Yang tidak kalah menarik, OttoPoint juga memberikan pilihan layanan program loyalitas yang bisa disesuaikan (white label). Bagi grup perusahaan besar yang ingin mengimplementasikan loyalty program dan diselaraskan dengan kebutuhan spesifik dari beragam brand di grup tersebut. Layanan ini bisa menjadi jawaban terbaik untuk membantu perusahaan yang ingin mengaplikasikan point rewards dengan close-loop," kata James.

Pertumbuhan loyalty program

Sebagai salah satu bentuk strategi pemasaran yang berkelanjutan dan berorientasi jangka panjang, ke depannya diprediksi program loyalitas akan semakin bersinar. Salah satu alasannya adalah, selama ada bisnis komersial yang berjalan, mereka akan membutuhkan program loyalitas untuk menggaet pelanggan setia yang memberikan keuntungan bagi perusahaan. Di lain sisi, melalui program loyalitas perusahaan dapat mengetahui juga customer insight yang lebih mendalam.

Dalam sebuah riset yang dirilis oleh wirecard terungkap, 75% pelanggan akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian kembali, setelah mendapatkan reward dari brand tertentu. Menurut James hal ini mengindikasikan, berarti potensi reward dari program loyalitas itu tinggi untuk diterapkan.

"Apalagi sekarang ini pandemi dan terdapat regulasi pengurangan jumlah konsumen yang bisa datang ke toko. Supaya bisnis tetap berjalan, perusahaan harus memaksimalkan database pelanggan setia mereka untuk menyokong pemasukan perusahaan," kata James.

More Coverage:

Dalam riset tersebut juga terungkap, reward yang telah diterima, memicu mereka untuk kemudian melakukan pembelian lebih banyak lagi. Hampir semua responden mengatakan bahwa setelah mendapatkan pengalaman program loyalitas yang baik, mereka lebih bersedia untuk menerima penawaran dan notifikasi dari brand tersebut. Mereka juga selanjutnya bersedia untuk mengikuti akun media sosial brand, usai mendapatkan reward yang positif dari brand tersebut.

Catatan menarik yang juga terungkap dalam riset tersebut adalah, sebagian besar pelanggan menggunakan aplikasi dan aplikasi web untuk insentif, dan banyak yang menyatakan bahwa aplikasi dapat membantu menyederhanakan cara mereka mengelola reward. Menjadi krusial tentunya untuk platform memiliki tools yang berfungsi dengan baik dan bekerja secara seamless agar pelanggan dapat mengelola dan memonitor point reward.