1. Startup

Payment Gateway Korea Selatan NICEPay Melenggang di Indonesia

NICEPay masuk ke Indonesia melalui joint venture dengan payment gateway lokal IONPay yang berada di bawah payung PT IONPay Networks

Industri teknologi yang dinamis dan terus tumbuh di negara berkembang seperti Indonesia selalu terlihat menggairahkan bagi pemain asing. Dengan menjamurnya e-commerce dan mulai menggeliatnya industri fintech di Indonesia, solusi pembayaran online kini menjadi ranah yang menarik untuk digali. Penyedia solusi pembayaran online asal Korea Selatan NICEPay pun kini hadir untuk turut mencicipi kue pasar payment gateway di Indonesia.

Kehadiran NICEPay sebagai payment gateway di Indonesia sebenarnya merupakan hasil dari joint ventureNICE Group dengan PT IONPay Networks yang sebelumnya memiliki produk payment gateway bernama IONPay. Pasar yang coba dibidik oleh NICEPay di Indonesia adalah para pelaku startup dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang kini tengah menggeliat.

Fakta ini tak lepas dari pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang pada tahun 2014 dan 2015 meningkat sebesar 22 persen, dari 55 juta pengguna ke lebih dari 67 juta pengguna. Bahkan eMarketer memperkirakan di tahun 2017 akan ada lebih dari 100 juta pengguna internet di tanah air. Kondisi ini dianggap mendukung pertumbuhan startup digital dan UKM oleh NICEPay.

CEO NICEPay Indonesia Dina Kim mengatakan, “Kami bangga bisa hadir di Indonesia untuk berperan aktif dalam menggairahkan roda perekonomian digital sekaligus mendorong penyerapan tenaga kerja ahli lokal lebih banyak lagi. Kami akan memberikan komitmen penuh berinvestasi dan mendorong transfer of technology yang kami miliki agar mitra kami nanti dapat mandiri dan memiliki daya saing tinggi.”

Lebih jauh, Dina juga merasa bahwa pasar payment gateway di Indonesia saat ini masih kecil bila dibandingkan dengan Korea Selatan yang setidaknya memiliki 30 perusahaan payment gateway. Begitu juga dengan pemain e-commerce Indonesia. Dina menyebutkan bahwa di Korea ada lebih dari 2000 pemain e-commerce, mulai dari yang kecil hingga besar. Hal inilah yang menambah rasa optimis Dina untuk mencicipi kue Indonesia.

Di Indonesia NICEPay mencoba mengunggulkan tiga fitur utamanya, yaitu Transfer Payment, Credit Card Payment, dan Link Payment. Layanan Transfer Payment sudah mendapat dukungan dari BCA, Mandiri, BNI, Maybank, Permata, Keb Hana, BRI, CIMB, Danamon, OCBC, ATM Bersama, dan Prima. Sedangkan untuk Credit Card Payment, NICEPay menjamin keamanan melalui dukungan teknologi 3D Secure dan PCIDSS level 1.

Hal menarik lainnya dari kehadiran NICEPay ini adalah peluang dibawanya teknologi dan solusi finansial yang dikembangkan oleh NICE group seperti EDC, dan pembayaran NFC. Salah satu contohnya adalah bila Samsung Pay hadir di Indonesia, NICE Group dapat membawa teknologi dukungan untuk Samsung Pay yang mereka kembangkan ke Indonesia. Pun demikian, peluang tersebut masih belum terlihat titik terangnya saat ini.

Di Indonesia sendiri payment gateway bukanlah barang baru. Dua pemain besar yang sudah cukup dikenal adalah Veritrans dan Doku. Selain itu masih ada ESPAY, Fasapay, dan juga iPaymu yang bermain di kolam yang sama.

Dina mengungkap bahwa ambisinya di tahun pertamanya ini adalah membawa NICEPay menjadi payment gateway nomor satu di Indonesia.