Pembiayaan Modal Ventura Tembus Rp8,22 Triliun
Masih didominasi pembiayaan bagi hasil ketimbang penyertaan saham
Menjelang pertengahan tahun, OJK mencatat industri modal ventura telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp8,22 triliun hingga Mei 2018. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 14,95% bila dibandingkan dalam periode yang sama di tahun sebelumnya dengan angka Rp7,15 triliun.
Portofolio kegiatan usaha masih didominasi pembiayaan bagi hasil dengan persentase 78%, kemudian disusul penyertaan saham 16,3%, dan sisanya obligasi konversi 5,7%.
Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Rimawan Yasin mengatakan kinerja positif ini merupakan hasil dari perbaikan bisnis para pelaku usaha. Pengembangan bisnis juga turut andil dalam memberikan kinerja yang moncer, salah satunya gencar berekspansi.
Saat ini pembiayaan bagi hasil masih dominan. Untuk itu ke depannya, asosiasi bakal terus mendorong anggotanya untuk mulai secara bertahap mengalihkan kegiatan usaha menjadi penyertaan saham, sesuai khitah bisnisnya.
"Untuk mengubah mindset-nya kan tidak mudah, butuh waktu. Sehingga pemahaman kepada pelaku memang menjadi penting saat ini," terang Rimawan dikutip dari Kontan.
Sampai akhir tahun ini, dia memproyeksikan bisnis modal ventura masih bisa tumbuh dobel digit. Adanya insentif pajak dari pemerintah, sambungnya, bakal sedikit banyak turut mendongkrak kinerja bisnis ini.
Merujuk kembali ke data OJK, kinerja bisnis modal ventura sepanjang tahun lalu mencapai Rp6,78 miliar. Dari jumlah ini, pembagian hasil jadi kontributor utama sebesar 73,16% atau Rp4,96 triliun. Disusul penyertaan saham 17,7% atau Rp1,2 triliun, dan sisanya pembiayaan obligasi konversi Rp607 miliar.