Pemerintah Segera Larang Ponsel yang Hanya Akomodasi Jaringan 2G
Larangan dimaksudkan untuk optimalkan infrastruktur 3G dan 4G
Pesatnya pertumbuhan jaringan komunikasi di Indonesia berimbas pada perkembangan perangkat mobile. Untuk mendorong pemanfaatan jaringan data berbasis 3G dan 4G, pemerintah berencana segera mengeluarkan regulasi untuk melarang peredaran ponsel yang hanya berbasis 2G.
Aturan pelarangan peredaran ponsel 2G only sebenarnya dimaksudkan untuk memaksimalkan jaringan 3G dan 4G. Dengan aturan tersebut nantinya semua ponsel wajib mendukung 3G dan 4G,di samping tetap mendukung jaringan 2G.
“Saat ini 70 persen pengguna seluler masih 2G, sedangkan 3G hanya 25 persen dan sisanya bermigrasi ke 4G. Itu persentase dari total pelanggan operator. Untuk mendorong penggunaan smartphone, kita sedang siapkan Peraturan Menteri (Permen). Kita tak akan izinkan lagi ponsel dijual 2G-only, harus bisa juga mendukung 3G dan 4G,” ungkap Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Muhammad Budi Setiawan.
Regulasi ini nantinya diharapkan mampu mengoptimalkan infrastruktur yang dibangun oleh operator. Selain itu kewajiban dukungan terhadap jaringan 3G dan 4G ini juga diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Senada dengan pemerintah, Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli juga tengah berupaya untuk memigrasikan pengguna ponsel fitur (2G-only) ke smartphone.
“Kami sekarang fokus mengupayakan pengguna ponsel fitur agar mau migrasi ke ponsel pintar. Jika perangkatnya terjangkau, pengguna data kami pun akan banyak,” ungkap Rusli.
Meski mendapat dukungan dari operator rencana regulasi pemerintah ini nampaknya akan menemui hambatan. Menurut vendor ponsel, pasar Indonesia masih belum siap untuk meninggalkan 2G. Jika pemerintah memaksakan regulasi ini, bukan tidak mungkin jaringan 2G akan hilang.
"Untuk benar-benar menghilangkan (ponsel) 2G (only) sepertinya susah, tergantung pemerintah dan operator. Masalahnya, orang butuh ponsel yang harganya 200 ribuan. Namun jika ada peraturannya untuk menyetop, atau jaringannya sudah tidak support, bisa saja (2G menghilang)," ujar General Manager Mobile Division Polytron Usun Pringgodigdo.
Sejauh ini, menurut Usun, produksi ponsel 2G-only masih besar karena jaringan 4G belum benar-benar matang. Suatu saat nanti jika infrastruktur jaringan 4G sudah siap dan perangkatnya sudah lebih terjangkau mungkin jaringan 2G bisa benar-benar ditinggalkan.