1. Startup

Terima Pendanaan dari CyberAgent Ventures, Platform Penyaji Film Pendek Viddsee Ingin Perluas Pangsa Pasar

Mengembangkan teknologi serta menambah jumlah kurasi film pendek menjadi strategi utama Viddsee

Setelah resmi meluncurkan aplikasi untuk platform di iOS dan Android, Viddsee startup pengembang platform penyaji film pendek asal Singapura kembali mendapatkan pendanaan, kali ini berasal dari CyberAgent Ventures dengan total nilai $ 2,3 juta. Investasi ini sendiri dikucurkan oleh CyberAgent Ventures atas dasar potensi dari Viddsee untuk menjadi sebuah platform yang disukai masyarakat, dengan menyediakan pengalaman berbeda dalam hal menikmati film pendek yang berkualitas.

“Kami berharap dengan investasi dari kami nantinya memungkinkan Viddsee untuk menyadari potensi dan komitmen untuk terus bertumbuh melalui aksesibilitas dan minat dari pasar,” ujar juru bicara CyberAgent Ventures Takahiro Suzuki.

Nantinya pendanaan tersebut akan dimanfaatkan oleh Viddsee untuk mengembangkan teknologi cinema di platform mobile. Selama ini Viddsee telah hadir memberikan kemudahan pengguna untuk melakukan streaming film-film pendek berkualitas yang terkurasi. Dengan menggunakan tagar tertentu atau melakukan pencarian sesuai dengan genre film yang disukai . Untuk aplikasi mobile, dalam waktu dekat Viddsee akan merilis beberapa fitur baru berupa sistem penyaringan konten yang bisa disesuaikan dengan durasi film, bahasa dan variabel lainnya.

“Sejak didirikannya Viddsee dua tahun yang lalu kami telah banyak melihat pesatnya pertumbuhan penikmat film pendek, kini jumlah penonton mencapai 500.000 orang per film, atau setara dengan 3,000 kali pemutaran film (di bioskop) dengan jumlah penonton yang penuh,” ungkap Co-founder Viddsee Derek Tan.

Negara-negara di Asia Tenggara menjadi pangsa pasar penting bagi Viddsee

Berbekal dengan pengalamannya sebagai pembuat film sekaligus pengembang perangkat lunak, Derek Tan dan rekannya Ho Jia Jian mulai mengembangkan platform video online dengan konsep hybrid sehingga bisa dinikmati di berbagai jenis perangkat, baik komputer maupun perangkat mobile. Secara konsisten Viddsee juga terus melakukan proses kurasi terhadap film-film pendek yang unik serta bervariasi dari seluruh kawasan Asia.

Viddsee melihat negara-negara di Asia seperti Indonesia, Taiwan, Filipina dan Singapura sebagai pasar yang memiliki potensi untuk membawa bisnisnya berkembang. Viddsee juga berencana untuk menjajaki kerja sama dengan pembuat film di Amerika Serikat seiring dengan makin banyak pengguna asal AS yang mengakses konten di Viddsee.

Aplikasi mobile yang ada pada Viddsee membuat momen menyaksikan tayangan film pendek semakin personal, kapan dan dimana saja hanya dengan smartphone. Dengan akses yang tersedia pada Viddsee pengalaman menikmati tayangan sinema tidak lagi menjadi pasif, Viddsee telah membuat produk yang memungkinkan adanya partisipasi para pengguna di industri film, dan akan terus melakukan komunikasi melalui kanal editorial yang strategis.

Derek kembali mengungkapkan rencana dari Viddsee untuk melebarkan kemitraan dengan insan film di Indonesia, serta menjangkau lebih banyak pengguna Viddsee di Indonesia. Pemasaran yang telah dilakukan oleh Viddsee saat ini diantaranya adalah membuat kanal media sosial serta halaman editorial khusus untuk pasar Indonesia.

“Saat ini Viddsee telah melakukan rangkaian kerja sama dengan komunitas film, para pembuat film dan yang paling penting adalah melokaliasasi konten pemasaran kami khusus untuk pengguna di Indonesia,” kata Derek.