Penetrasi Asuransi yang Kecil Menjadi Peluang Sekaligus Tantangan Pelaku E-Commerce Sektor Asuransi
Meski industri e-commerce di Indonesia sedang hangat-hangatnya, inovasi e-commerce yang terkait sektor finansial terutama produk asuransi masih rendah. Dengan fakta bahwa penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah karena ada persepsi proses asuransi yang kompleks dan rumit, peluang para pelaku startup untuk bermain di sektor ini masih terbuka sangat lebar. Maka dari itu RajaPremi, baru-baru ini diluncurkan sebagai layanan portal asuransi online pertama di Indonesia.
Menurut Andrew Jason Gunawan, Digital Marketing Specialist, sekaligus Public Relations Manager, RajaPremi adalah situs pembanding harga khusus asuransi yang dapat memberikan solusi online dalam hal komparasi harga premi asuransi, pembelian asuransi, dan klaim asuransi.
RajaPremi, yang dirintis oleh tiga orang pengusaha, yaitu Chang Jeh sebagai CEO, Keith Chee sebagai CTO, dan Margaretha Venny sebagai General Manager, bertujuan untuk memberikan kemudahan serta solusi bagi masyarakat Indonesia dalam memiliki asuransi.
Penyokong dana utama dari situs ini adalah Fatfish Internet Pte. Ltd., perusahaan investor yang merupakan bagian dari Fatfish Group, yang berasal dari Singapura. Seperti dikabarkan e27 pertengahan Juli lalu, Fatfish mengakusisi 65 persen saham dari RajaPremi. “Namun kami juga mengundang kepada para investor yang berkomitmen untuk bergabung dan bekerja sama untuk memperkuat RajaPremi, baik secara bisnis maupun branding”
Model bisnis yang diusung adalah portal pembanding sekaligus penyedia asuransi. “Kami berperan sebagai mitra penjual produk asuransi dari perusahaan-perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, seperti ACA, Japro, Zurich, dan lainnya. Total sampai saat ini sudah ada tujuh perusahaan yang bergabung.”
Pemilihan perusahaan asuransi sebagai mitra juga melalui sebuah proses kurasi yang ketat. RajaPremi fokus untuk bekerja sama dengan perusahaan asuransi yang memiliki reputasi yang dikenal baik dan memiliki varian produk yang selalu terdepan. “Oleh karena itu, ke depannya, RajaPremi akan terus menambahkan barisan-barisan produk dari perusahaan asuransi terpercaya dan terbaik lainnya.”
Fakta bahwa penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, dan RajaPremi bisa dibilang merupakan portal asuransi pertama di Indonesia, membuat para pengelola kini fokus pada edukasi pasar. Andrew sendiri mengungkapkan pendapatnya bahwa penetrasi asuransi di Indonesia, khususnya asuransi kendaraan, masih kalah jumlahnya dengan negara tetangga. Padahal menurut data yang ia dapat, estimasi kendaraan bermotor yang berseliweran di Indonesia sekitar 94,2 juta. Namun dari semua kendaraan mobil dan motor tersebut, banyak yang belum memiliki asuransi kendaraan yang memadai.
Bagi sebagian besar orang, membeli kendaraan bermotor pasti melalui mekanisme cicilan dan biasanya, semua kendaraan tersebut memiliki asuransi. Permasalahannya, setelah lunas, jarang sekali pemilik kendaraan yang mempunyai cukup kesadaran melanjutkan asuransi kendaraan tersebut.
Ketika DailySocial mencoba bertanya kepada beberapa pemilik kendaraan bermotor, alasan utamanya tidak hanya terletak pada persepsi ribetnya mengurus proses asuransi. Premi yang kadang dinilai terlalu tinggi juga menjadi alasan kenapa tidak memiliki asuransi. Misalnya, bagi pemilik mobil, banyak yang menganggap premi asuransi all risk terlalu mahal. Sekali lagi edukasi pentingnya memiliki asuransi akan mengalami tantangan cukup berat di Indonesia. Atau ini juga termasuk tantangan bagi perusahaan asuransi dalam menyediakan polis dengan harga bersaing dan manfaat yang menarik.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]