Platform Lowongan Kerja EKRUT Diakuisisi Startup Asal Thailand GetLinks
Akuisisi ini memungkinkan GetLinks untuk bersaing dengan platform HR-tech sejenis di pasar Indonesia
Platform lowongan pekerjaan EKRUT telah diakuisisi oleh GetLinks, startup di bidang HR-tech asal Thailand berdasarkan data yang dilaporkan ke Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA).
Melansir DealStreetAsia, data ini menyatakan bahwa para pemegang saham EKRUT, termasuk East Ventures dan Skystar Capital, telah mengalihkan sahamnya ke GetLinks Inc, induk platform manajemen talenta dan lowongan kerja di Asia tersebut.
DailySocial.id telah menghubungi manajemen EKRUT untuk mengonfirmasi hal ini. Hingga berita ini ditayangkan, belum ada respons dari pihak terkait.
Lewat akuisisi ini, GetLinks diyakini bakal bersaing dengan platform sejenis di Indonesia, seperti JobStreet dan Indeed. GetLinks merupakan platform yang menghubungkan ekosistem talenta dengan peluang kerja di Asia. Didirikan sejak 2015, GetLinks telah menjangkau perusahaan-perusahaan besar, seperti Alibaba, LINE, dan Grab.
Sementara, EKRUT fokus menghubungkan talenta potensial dengan kebutuhan bisnis. Di saat layanan lain kebanyakan menggunakan konsep job portal, EKRUT mengunakan talent marketplace berbasis data science. Talenta mendaftar dan perusahaan yang akan mencari kandidat sesuai preferensi.
EKRUT tercatat meraih pendanaan tahap awal dari East Ventures pada 2017 di mana saat itu, mulai banyak startup baru yang fokus di sektor HR. Pada 2019, perusahaan kembali mengumumkan pendanaan pra-seri A yang dipimpin oleh Venturra Discovery dengan partisipasi East Ventures, Prasetia Dwidharma, Skystar Capital, Bizreach Inc, dan Azure Ventures.
Perusahaan memiliki misi untuk mengembangkan teknologi dan layanan paling efisien untuk proses perekrutan, baik dari sisi HR maupun pelamar. EKRUT juga mendatangkan mantan senior engineer Tesla menjadi Chief of Product untuk memimpin tim tech mereka.
Beberapa perusahaan teknologi ternama yang telah memasang listing di platform EKRUT antara lain Gojek, Tokopedia, OVO, dan RedDoorz.
Platform lowongan kerja
Menurut laporan Alpha JWC Ventures, Kearney, dan GRIT bertajuk "ASEAN Growth & Scale Talent Playbook", negara di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan penetrasi internet jauh lebih tinggi dalam 5 tahun terakhir. Tren ini kemungkinan akan terus tumbuh dan menuntut lebih banyak talenta sehingga mendorong kebutuhan talenta digital di wilayah tersebut.
Di Indonesia sudah banyak platform lowongan kerja yang menawarkan layanan perekrutan dengan nilai tambah yang berbeda. Misalnya, Kalibrr yang menggabungkan platform perekrutan berbasis AI dan layanan employer branding untuk membantu perusahaan menunjukkan nilai-nilai mereka, menarik kandidat tepat, dan merealisasikan proses yang mulus.
More Coverage:
Pemain sejenis lainnya yang menangani kebutuhan serupa, misalnya Urbanhire dan NusaTalent. Selama pandemi mereka cukup aktif membantu perusahaan mendigitalisasi sistem HR. Urbanhire tidak hanya memosisikan diri sebagai portal lowongan pekerjaan, tetapi HR technology dan talent solution, berkat kemitraan strategisnya dengan Mercer.
Terdapat beberapa platform lain yang beroperasi dengan pendekatan berbasis komunitas. Salah satunya Atma yang debut pada tahun lalu, diiringi pendanaan pre-seed dari sejumlah investor strategis. Selain itu, ada KitaLulus yang meraih pendanaan seri A dipimpin oleh Tiger Global.
Sejumlah platform yang mengawali bisnis di edtech kini mulai merambah ke ranah HR tech. Rakamin adalah platform pembelajaran yang memungkinkan pengguna untuk terkoneksi dan membangun karier di era digital. Mereka mempersiapkan talenta untuk siap berkarir di perusahaan yang diinginkan.