1. Startup

Bukalapak Akuisisi Situs Pembanding Harga iPrice [UPDATED]

Nilai transaksi Rp1,97 triliun; pasca-akuisisi, iPrice berencana masuk ke vertikal baru dan ekspansi ke negara lain

Bukalapak mengumumkan telah mengakuisisi seluruh saham situs pembanding harga asal Malaysia iPrice. Melalui akuisisi ini, iPrice berpeluang untuk mempercepat pertumbuhannya dengan memanfaatkan sinergi antar kedua grup.

Menurut informasi di keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), kesepakatan ini dilakukan melalui anak usaha Bukalapak, PT Recommerce Internasional Indonesia (RII). Transaksi ini bernilai $130 ribu (Rp1,97 triliun).

Direktur Bukalapak Teddy Oetomo menyampaikan ada dua poin yang menjadi tujuan perseroan mengakuisisi iPrice:

● Untuk memperkuat usaha penjualan barang elektronik milik RII (dengan merek GOATS) agar dapat meningkatkan manfaat dan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan, terutama pada peningkatan layanan yang dapat ditawarkan kepada pelanggan. Hal ini dikarenakan iPrice memiliki kapabilitas yang terbukti kuat dalam menghadirkan komparasi produk dan harga serta potongan diskon maupun voucher, sehingga konsumen dapat memperoleh penawaran terbaik. ● Untuk memperkuat ekosistem induk usaha RII, yakni Perseroan, sebagai perusahaan platform digital dengan tujuan komersil yang berfokus pada pemberdayaan dan dukungan untuk UMKM di Indonesia.

Secara terpisah, sebelumnya dalam keterangan resmi pada Selasa (4/4), CEO Bukalapak Willix Halim menyampaikan bahwa ia telah mengenal Co-Founder iPrice David Chmelar bersama timnya selama bertahun-tahun. Akuisisi ini dinilai memunculkan kesempatan untuk bekerja sama lebih erat lagi.

"Dengan keahlian Bukalapak yang luas dalam e-commerce dan basis pengguna setia iPrice serta teknologi eksklusif, kami yakin dapat membuka potensi penuh platform ini," ujarnya.

Menurut Willix, akuisisi iPrice dilandasi perkembangan pesat industri e-commerce di Asia Tenggara selama satu dekade terakhir. Secara vertikal, pertumbuhannya cukup besar untuk menjadi sektor spesifik. Mencermati tren ini, Bukalapak memutuskan mengalihkan fokusnya dari bersaing langsung dengan kompetitor menjadi membangun/mengakuisisi ceruk pasar untuk mempercepat pertumbuhannya. Terlebih, selama delapan tahun terakhir, iPrice telah membangun ceruk ini untuk melayani industri e-commerce.

Co-Founder iPrice Heinrich Wendel memastikan iPrice akan terus beroperasi sebagai entitas independen dengan mempertahankan posisi netralnya terhadap pengguna, dan bekerja sama dengan berbagai pedagang dan penjual.

"Kami sangat senang dapat bergabung dengan Bukalapak dan memanfaatkan sinergi grup. Kemitraan ini memungkinkan kami memperluas layanan untuk membantu lebih banyak pengguna menghemat uang di vertikal baru, seperti gaming, dan masuk ke negara baru, seperti Australia."

Itochu dan Naver selaku investor iPrice juga menyambut baik kesepakatan tersebut. Stagnansi pada fundraising pada tahun lalu memaksa iPrice untuk mengurangi beberapa aspek bisnisnya dan mengurangi jumlah tim secara substansial. iPrice mulai mengeksplorasi cara-cara baru untuk menumbuhkan bisnis dengan biaya yang efektif. Transisinya kini dipercepat dengan dukungan grup Bukalapak di berbagai vertikal yang membuka banyak peluang baru.

Pada tahun lalu, iPrice mengklaim telah membantu lebih dari 100 juta konsumen di tujuh negara di Asia Tenggara untuk menghemat uang. Teknologi miliknya menampilkan penawaran dan diskon terbaik dari lebih dari delapan miliar penawaran di pasar yang menampilkan beragam acara penjualan dan mekanisme diskon yang sulit dinavigasi.

Bukalapak akuisisi lainnya

More Coverage:

Aksi akuisisi startup sudah menjadi bagian dari strategi Bukalapak dalam memperbesar bisnisnya. Sebelumnya terdapat sejumlah startup yang resmi diakuisisi dan diumumkan ke publik, di antaranya:

  1. Crewdible Online fulfillment service yang memanfaatkan gudang atau ruko kosong di berbagai wilayah untuk bekerja sama sebagai mitra perusahaan.
  2. Kingkong Meats Platform online grocery yang menyediakan produk daging ayam, telur, makanan beku, dan bumbu dapur untuk kebutuhan masak keluarga.
  3. Bolu (Belajar Online Yuk) Platform edtech yang berfokus pada komunitas dan tempat belajar online untuk pengembangan bisnis rumahan.
  4. PT Onstock Solusi Indonesia Startup SaaS yang berfokus pada pengembangan sistem manajemen stok berbasis komputasi awan untuk membantu UMKM berbisnis lebih rapi dan serba otomatis.
  5. PT Ayo Tech Indonesia
  6. PT Kokatto Teknologi Global
  7. Five Jack Co. Ltd (induk usaha PT Five Jack yang menaungi itemku)
  8. PT Cloud Hosting Indonesia.

-

*) Kami menambahkan informasi terbaru dari keterbukaan di BEI

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again