Portal Finansial Bareksa Disiapkan Untuk Bersaing Dengan Bloomberg
Pada hari Kamis (19/3), portal investasi Bareksa secara resmi diluncurkan, menghadirkan layanan informasi keuangan dan bursa saham secara online bagi investor. Dalam acara peluncuran yang juga dibarengi dengan diskusi iklim pasar modal dan perekonomian Indonesia, Karaniya Dharmasaputra, selaku co-founder dan Presiden Direktur Bareksa, optimis portal bentukannya tersebut dapat meningkatkan jumlah investor sekaligus mengembangkan produk investasi di Indonesia.
Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, Bareksa disiapkan untuk menjadi portal a la Bloomberg buatan Indonesia, dengan menghadirkan portal investasi terintegrasi yang didukung oleh platform transaksi untuk produk keuangan. Karaniya mengaku, portal bentukannya ini awalnya tergerak dari kondisi iklim investasi di Indonesia yang hingga kini masih “miskin” jumlah investor reksa dana. Menurutnya untuk mendongkrak situasi ini ke arah yang lebih baik dibutuhkan suatu fasilitas yang mendukung melalui ekosistem internet.
“Iklim investasi Indonesia hingga kini masih rendah dan kalah dibanding dengan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia, untuk itu Bareksa kami bentuk untuk memacu pertumbuhan itu lewat sebuah media informasi internet,” ujar Karaniya dalam pembukaan acara yang diadakan di Jakarta Selatan.
Ia juga mengungkapkan, iklim politik di Indonesia saat ini juga turut menginspirasi pembentukan Bareksa, terlebih pada fenomena Jokowi yang terkenal dengan citra “blusukan”-nya. “Ada dua faktor dan momen yang menentukan politik Indonesia belakangan ini, pertama yaitu faktor Jokowi yang terpilih sebagai gubernur DKI berkat kekuatan internet dengan media sosial, dan kedua yaitu faktor blusukan yang ternyata mempengaruhi iklim politik kita. Hubungannya dengan Bareksa, faktor internet dan blusukan saat ini semestinya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan investasi di Indonesia. Jika Jokowi melakukan blusukan secara manual, maka Bareksa melakukan blusukan lewat media internet terhadap calon-calon investor yang belum melek investasi,” ungkapnya secara optimis.
Untuk menawarkan investasi reksa dana terhadap banyak calon investor yang diincarnya, Bareksa tentu melakukan kerja sama dengan banyak perusahaan pengelola investasi yang tersebar di Indonesia, namun sebelum itu Bareksa saat ini ingin memfokuskan diri terlebih dahulu dalam memperkenalkan platformnya kepada banyak pihak termasuk perusahaan-perusahaan pengelola investasi.
“Kami rencananya akan melakukan first testing pada awal April nanti, dan dari situ diharapkan nantinya kita akan bertemu dengan banyak perusahaan Manajer Investasi. Untuk saat ini sendiri yang menyatakan tertarik dengan platform kami cukup banyak, karena saat ini mereka membutuhkan jalur distribusi yang otomatis dan untuk kebutuhan itu kami sediakan di Bareksa,” papar pria yang dikenal sebagai pendiri dan mantan CEO grup Viva ketika ditemui DailySocial.
Bareksa menyediakan platform informasi dan perangkat yang lengkap bagi investor seperti saluran berita terbaru seputar keuangan, informasi saham, reksadana, obligasi, dan tak ketinggalan tersedia pula alat-alat analisa yang dapat dimanfaatkan investor untuk membaca situasi dan keputusan finansial. Sesuai misinya meningkatkan iklim investasi Indonesia, Bareksa juga membuka marketplace reksadana.
Dari marketplace reksadana itulah, Bareksa menjalankan model bisnis yang juga didukung dari pemasukan yang berasal dari sumber lain. Karaniya kembali mengungkapkan kepada DailySocial, Bareksa memiliki tiga revenue stream. Yang pertama, dari setiap transaksi marketplace reksadana, kedua dari paket berlanggan premium, dan terakhir dari slot iklan yang disediakannya.
Dengan platform yang sudah dibentuk disedemikian rupa tersebut, Bareksa memang belum direncanakan untuk hadir dalam bentuk aplikasi mobile. Karaniya mengutarakan bahwa saat ini Bareksa masih “nyaman” dengan layanannya yang juga bisa diakses lewat versi mobile site ketimbang dengan aplikasi mobile.