Pratinjau Digg Yang Baru
Yang dijanjikan Kevin Rose di Digg baru ini adalah aroma sosial dan personalisasi yang lebih terasa, alias penyajian berita yang lebih relevan dengan minat kita. Mari kita kunjungi.
Begitu melewati halaman login, kita langsung ditodong dengan opsi "Find Profiles to Follow." Ah, "follow," sebuah mantra khas jejaring sosial saat ini. Dari titik ini aja udah kebayang bagaimana isi Digg nantinya.
Langkah pertama ini adalah usulan untuk mem-follow pengguna-pengguna yang kebanyakan adalah pemilik berita seperti Engadget dan Huffington Post, dan juga nama-nama tenar seperti Tony Hawk dan pastinya Kevin Rose sendiri.
Dan langkah berikutnya, lagi-lagi sebuah tampilan familiar, yaitu pilihan untuk mencari teman di jejaring lain yaitu Facebook, Twitter dan Google.
Digg mengharapkan berita-berita yang muncul di tab "My News" ini merupakan berita-berita yang lebih relevan dengan minat kita, sehingga penggunanya lebih betah berada di Digg. Kalau mau melihat berita-berita umum lainnya seperti halaman Digg yang sekarang, tentu masih bisa, dengan memilih tab "Top News." Iya, dengan begini Digg jadinya berasa seperti Twitter yang timelinenya khusus berisi tautan ke berita-berita.
Langkah jitu berikutnya adalah dengan menambahkan tempat untuk memasukkan berita di halaman utama. Kalau tadinya kita harus melewati berbagai isian form untuk memasukkan berita, kini cukup mengisi kolom "Submit a link" yang berada di atas kolom "My Latest News." Dan ya, ini ngga bisa dibilang orisinil juga karena sangat mirip dengan yang dimiliki oleh Facebook.
Halaman dalam beritanya sendiri tidak banyak berubah, hanya sedikit fokus lebih ke aspek sosial dengan memberikan kolom "Most Dugg Comments" di pojok kanan atas untuk lebih menggairahkan penggunanya dalam berinteraksi lewat komentar. Dan berita baik buat yang sebel dengan sistem komentar di Digg yang kayaknya ngga pernah beres, setidaknya di versi baru ini navigasi komentarnya terasa lebih responsif.
Karena sifatnya yang masih dalam tahap Alpha, tampaknya masih ada beberapa hal yang masih dipoles. Contohnya gue ngga bisa-bisa mengambil kontak dari Facebook, dan kolom "Top News from people you follow" di pojok kanan atas halaman utama masih belum menampilan angka digg yang benar. Tapi arah yang ingin diambil Digg sudah dapat terasa.
Sejujurnya perubahan yang terjadi jauh dari bisa dibilang revolusioner seperti saat Digg pertama muncul. Fitur-fitur dan tata letak "baru" yang diperkenalkan lebih terasa sebagai usaha untuk mengimbangi kemajuan situs-situs jejaring sosial lain yang sudah memiliki fitur serupa. Mungkin ini memang baru langkah awal Kevin Rose setelah mengambilalih kembali kemudi Digg, sebuah langkah yang seharusnya sudah diambil minimal setahun yang lalu oleh Jay Adelson, mantan CEO-nya. Kevin sebaiknya segera memacu laju inovasi Digg lebih kencang, bila tidak ingin kembali tertinggal dan hanya bergantung pada komunitasnya yang memang terhitung fanatik.
Ngomong-ngomong komunitas Digg, gue sangat jarang menemukan pengguna dari Indonesia, terbukti hasil pencarian dari kontak Google maupun Twitter tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Padahal mekanisme asli Digg terbukti disukai oleh pengguna kita, hingga muncul beberapa situs yang menggunakan mekanisme serupa (kalau tidak bisa disebut klon). Apakah elo nge-Digg? Kalau tidak, kenapa?