Printerous Targetkan Ekspansi Asia Tenggara Tahun Ini
Fokus di pasar B2B yang menyumbang 98% pendapatan
Memasuki tahun 2019, Printerous, sebuah online printing platform, mengklaim pertumbuhan pendapatan hingga lebih dari 300%. Platform yang sudah hadir sejak tahun 2012 ini secara khusus akan fokus kepada pasar B2B. Saat ini, Printerous telah memiliki lebih dari 15.000 pengguna dan melayani pesanan di 20 kota di Indonesia.
Transaksi B2B di Printerous disebut menyumbang 98% dari total transaksi. Produk-produk utama yang ditawarkan Printerous untuk segmen B2B adalah packaging, marketing material, dan kebutuhan kantor.
Sejak pertengahan tahun 2017, solusi e-procurement dihadirkan perusahaan melalui fitur Pro Accounts untuk usaha menengah dan korporat yang memiliki kebutuhan mencetak rutin. Fitur ini memudahkan pendistribusian barang hasil cetakan ke berbagai daerah dalam skala nasional.
Ke depannya Printerous juga berusaha menambah jumlah pengguna untuk kalangan UKM.
“Tingginya kebutuhan mencetak di segmen B2B memantapkan kami untuk terus berinovasi di kedua solusi utama, yakni e-commerce dan e-procurement,” kata CEO Printerous Kevin Osmond.
Ekspansi ke Asia Tenggara
Setelah mendapatkan pendanaan Seri A sebesar Rp 18 miliar tahun 2017 lalu yang dipimpin Golden Gate Ventures dan diikuti Sovereign’s Capital dan Gunung Sewu Kencana, hingga kini Printerous mengklaim belum menggalang pendanaan baru.
Tahun ini Printerous berencana melakukan ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara. Tidak disebutkan negara mana yang nantinya bakal disambangi Printerous.
Selain ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara, dua poin utama yang ingin diwujudkan Printerous tahun ini adalah mengembangkan skala bisnis melalui dua jalur, akuisisi dan retensi pelanggan.
"Kami ingin membantu lebih banyak lagi pelaku usaha, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri,” pungkas Kevin.