Sirclo Akuisisi Warung Pintar dan Bentuk Grup Perusahaan
Sirclo Group kini menangani tiga pilar solusi, yakni solusi bagi Enterprise, Entrepreneur, serta model bisnis New Retail
Sirclo, perusahaan e-commerce enabler, mengumumkan akuisisi terhadap Warung Pintar. Setelah akuisisi, Warung Pintar akan tergabung sebagai bagian dari Sirclo Group untuk bersama-sama menghadirkan solusi omnichannel menyeluruh bagi prinsipal, brand, distributor, pelaku usaha, hingga konsumen akhir. Langkah ini menandai aksi korporasi kedua Sirclo setelah mengakuisisi Orami pada April 2021.
Akuisisi ini menempatkan Brian Marshal sebagai CEO Sirclo Group dan Agung Bezharie (Co-founder dan CEO Warung Pintar) akan memimpin pilar bisnis Sirclo yang baru, yakni layanan ‘New Retail’. Selain itu, Danang Cahyono (COO Sirclo) akan memimpin pilar bisnis ‘Enterprise Solutions’ dan Ferry Tenka (CEO Orami) akan memimpin pilar bisnis ‘Entrepreneur Solutions’.
Kategorisasi jabatan ini sekaligus memberikan gambaran jelas mengenai pilar solusi Sirclo Group, yakni solusi bagi Enterprise, Entrepreneur, dan UMKM, serta model bisnis New Retail seperti warung.
Dengan penggabungan usaha ini, Sirclo Group mencatatkan: lebih dari 150 ribu brand yang telah dilayani secara akumulatif; lebih dari 500 ribu pemilik warung atau toko kelontong; jangkauan terhadap lebih dari 15 juta konsumen akhir; dan lebih dari 80 titik distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam keterangan resmi, Co-Founder & CEO Sirclo Group Brian Marshal mengatakan, akuisisi ini didasari oleh kesamaan misi kedua perusahaan untuk mempermudah seluruh pelaku usaha di Indonesia untuk berjualan di berbagai dari online hingga offline.
Memperkuat model bisnis B2B2C
Memanfaatkan keandalan dari segi infrastruktur teknologi dan jaringan distribusi ritel, Sirclo, dan Warung Pintar memperkuat posisinya dengan mendongkrak potensi model bisnis B2B2C melalui strategi omnichannel commerce yang mengombinasikan kanal penjualan online dan offline secara seimbang.
Dia melanjutkan, setelah lebih dari delapan tahun bergerak di model bisnis B2B bagi brand berskala enterprise dan entrepreneur, Sirclo menyadari bahwa ekosistem ritel tidak luput dari peran warung dan toko kelontong sebagai salah satu opsi pemenuhan kebutuhan harian masyarakat Indonesia.
“Pentingnya ketersediaan produk, efisiensi alur distribusi, kemudahan akses bagi brand untuk menjangkau para mitra hingga end-consumer, serta potensi warung terhadap sektor ekonomi secara umum, mendorong kami untuk berfokus pada model bisnis B2B2C dengan menggandeng Warung Pintar ke dalam ekosistem kami,” ucap dia, Rabu (26/1).
Pada pilar New Retail, Sirclo akan berfokus pada pemberdayaan warung melalui beragam produk dan layanan digital untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pada alur distribusi, akses ke prinsipal atau distributor nasional, ketersediaan produk, hingga pinjaman modal.
Sementara itu, melalui pilar Enterprise, Sirclo menghadirkan layanan teknologi end-to-end yang dapat dikustomisasi bagi principal atau brand besar. Adapun pilar bisnis Entrepreneur menyediakan layanan berbasis Software-as-a-Service (SaaS), termasuk penyediaan toko online siap pakai bagi bisnis berskala UMKM.
More Coverage:
Sirclo Group akan turut memperluas jangkauan fulfillment center bagi principal atau brand besar, sehingga para konsumen akhir dapat memperoleh keuntungan lebih dari segi logistik maupun harga. Pengembangan juga dilakukan dari segi operasional secara end-to-end dengan mengedepankan strategi omnichannel commerce agar brand dari berbagai skala dapat berfokus pada pengembangan produk.
Co-Founder & CEO Warung Pintar Agung Bezharie mengatakan, “Kita melihat bahwa langkah strategis ini akan menambah strategic value untuk mengakselerasi perkembangan produk dan layanan Warung Pintar. Ke depannya, kita ingin membuka lebih banyak kesempatan dan membawa transparansi serta efisiensi yang lebih baik bagi setiap pelaku UMKM, sehingga warung dapat pulih dari dampak pandemi dan tumbuh bersama.”
Menurut Agung, sinergi ini dapat mengakomodasi brand untuk meningkatkan visibilitasnya ke warung sebagai kanal distribusi terbesar di Indonesia, sehingga principal atau brand mampu menjangkau lebih banyak konsumen akhir. Tidak hanya itu, pihaknya pun meyakini bahwa langkah strategis ini menandai peluang besar bagi kedua entitas untuk memberikan dampak yang lebih luas bagi ekosistem ritel, bahkan sektor perekonomian di Indonesia secara umum, terlebih guna mempersiapkan diri atas perubahan yang secara konstan terjadi.