1. Startup

Mengenal Smart Capital, Startup P2P Lending Manfaatkan Jaringan Distribusi Offline

Gandeng Pos Indonesia sebagai salah satu mitra agen, telah hadir di tiga lokasi

Masih timpangnya isu ketersediaan akses layanan keuangan formal di sektor UMKM menjadi kue yang menarik untuk ditekuni oleh para pemain fintech, termasuk Smart Capital. Diklaim konsep bisnis yang diambil cukup kontras dengan yang sudah beredar saat ini.

"Akses pendanaan merupakan salah satu kunci utama dalam memperkuat ekosistem usaha. Melihat fenomena saat ini, akses terhadap layanan keuangan formal dan non formal masih jadi tantangan besar di Indonesia, di mana kesenjangannya tinggi sekitar 51% masih unbanked," ucap CEO Smart Capital Raya Rafly kepada DailySocial.

Ia bilang, yang membedakan Smart Capital dengan platform p2p lending di antaranya perusahaan memanfaatkan jaringan distribusi offline sebagai servicing agent yang akan membantu perusahaan menjalankan operasional dan pelayanan kepada nasabah di lapangan.

Servicing agent ini berbentuk komunitas atau entitas yang berfungsi sebagai pemberi lead borrower, tidak hanya sebagai lead generator. Mereka juga berfungsi sebagai pihak yang memberikan pengetahuan soal literasi keuangan atau pendampingan soal teknologi buat peminjam.

"Salah satu contoh servicing agent misalnya koperasi simpan pinjam, koperasi syariah, ataupun lembaga keuangan masyarakat. Total servicing agent kami saat ini ada lima entitas, salah satunya adalah Pos Indonesia."

Smart Capital menawarkan produk pinjaman untuk UMKM, pinjaman dengan agunan, meliputi elektronik, kendaraan bermotor, dan emas. Selain itu, ada pinjaman kepada pekerja migran (baik untuk keberangkatan dan pasca bekerja), serta keluarga migran untuk mengembangkan usaha mereka.

Model bisnis

Seperti kebanyakan pemain p2p lending lainnya, Smart Capital menawarkan pinjaman dengan agunan yang menghubungkan pendana baik individu maupun institusi dengan peminjam berkualitas baik. Pengembalian mulai dari 12% per tahun dengan bunga bulanan berkisar antara 1%-2% tergantung credit scoring-nya.

Dana yang dapat diajukan mulai dari Rp100 juta dengan tenor mulai dari 3 bulan sampai 12 bulan. Sedangkan untuk biaya originasi sekitar 3%-4% per transaksi untuk target pendana dari bank, multifinance, manajemen aset, asuransi, dana pensiun, VC atau PE. Sementara untuk pendana return yang didapat mulai dari 18%.

"Mitigasi kami menerapkan berbagai strategi, seperti mengukur skor alternatif dalam konteks psikometrik dan mobile behavior, produk pinjaman berbasis agunan, serta manajemen portofolio secara real time."

Raya menuturkan Smart Capital telah hadir di tiga provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Tahun depan mereka berencana memperluas cakupan ke dua provinsi lainnya, seperti Bali dan Sulawesi Selatan.

"Kami akan terus menjalin kemitraan lain dengan berbagai institusi layanan keuangan baik formal maupun non formal guna memperluas jaringan untuk menjangkau pasar yang lebih luas."

Pihaknya akan mempersiapkan platform teknologi yang baik untuk mengakselerasi proses pinjam meminjam dan berperan sebagai channel penghubung berbagai aktivitas institusi dan agen layanan keuangan.

Smart Capital merupakan perusahaan afiliasi startup gadai online Pinjam. Berbeda entitas, Smart Capital lebih memfokuskan pada pembiayaan p2p lending untuk pemberdayaan UMKM. Sementara Pinjam adalah lembaga keuangan nonbank dengan izin gadai yang juga fokus pada UMKM.

Pendiri Pinjam Teguh B Ariwibowo menjadi KomisarisSmart Capital. Jefri R Sirait (Ketua Amvesindo) dan Laksmi Mustikaningrat (eks bankir Bank Mutiara) menempati posisi sebagai Strategic Advisor.