1. Startup

Startup SaaS OrderOnline Permudah Penjual Social Commerce Kelola Bisnis

Diklaim GMV dari OrderOnline hampir menyentuh angka Rp300 miliar dengan volume order hingga 1 juta per bulannya

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dari 64,2 juta unit UMKM, baru 19% di antaranya yang sudah masuk ke ekosistem digital. Pemerintah sendiri menargetkan 30 juta unit UMKM bisa memasuki ekosistem digital pada 2024. Ragam solusi yang disediakan startup untuk permudah jalan masuk UMKM go digital, kini datang dari berbagai celah aspek bisnis, baik itu fintech, supply chain, logistik, e-commerce, pemasaran, dan lainnya.

Kondisi tersebut tercermin dengan laporan yang diterbitkan DSInnovate bertajuk "MSME Empowerment Report 2021", terdapat beberapa permasalahan mendasar yang saat ini dialami oleh pelaku UMKM di Indonesia, seperti kekurangan modal, kesalahan penghitungan/transaksi, sulit masuk ke pasar, dan lainnya.

Apa yang terjadi di atas, dirasakan betul oleh Rovan Alfarry (CEO) dan Fazlur Rahman (CTO) bagaimana kesulitannya saat merintis usaha online kecil-kecilannya. Entah itu kesulitan mengecek rekening, lupa membalas pesan konsumer yang terlalu banyak, pencatatan penjualan yang tidak rapi, dan masih banyak lagi. Mereka pun berinisiatif membangun sendiri platform yang dapat menampung seluruh keluhannya tersebut agar semakin mudah berjualan.

“Awalnya, fitur ini hanya digunakan untuk pribadi saja. Tapi saat tahu rekan kami yang juga berjualan online merasa sangat terbantu dengan tools yang kami buat, kami berpikir untuk serius mengembangkan sebagai bisnis yang menjanjikan,” ujar Rovan saat dihubungi DailySocial.id.

Pengalaman tersebut akhirnya melahirkan OrderOnline pada Juli 2018. Rovan menuturkan, visi OrderOnline adalah platform bisnis online yang membantu UMKM bertumbuh dengan menjawab setiap permasalahan yang benar-benar mereka alami secara langsung.

Solusi OrderOnline

OrderOnline membantu pebisnis dalam penjualan melalui form order, manajemen order, manajemen customer, dan manajemen tim. Tiap pengguna dapat membuat toko online sendiri berupa katalog atau landing page di website, lengkap dengan checkout page yang telah terintegrasi dengan fitur COD, e-payment, transfer antarbank, serta tersedia sistem manajemen usaha dan laporan penjualan otomatis.

Solusi yang ditawarkan ini bukanlah barang baru yang disediakan oleh startup SaaS di Indonesia. Rovan bilang, diferensiasi yang diunggulkan OrderOnline adalah pengguna dapat menggunakan checkout page dan menjadwalkan follow up pesanan via WhatsApp. “Kedua fitur ini sangat membantu social commerce atau UMKM yang berjualan di media sosial.”

Dia merinci, setelah penjual mengirimkan checkout page ini ke beragam media sosial, konsumer dapat langsung membeli di halaman tersebut tanpa repot. Kemudian, untuk melakukan follow up konsumer secara berkala dan otomatis di platform OrderOnline yang akan terkoneksi langsung ke WhatsApp. “Hal ini sudah terbukti dapat meningkatkan keberhasilan penjualan.”

Dia melanjutkan, “OrderOnline hadir untuk menyederhanakan dan memudahkan proses bisnis online dengan fitur all-in-one-nya. Tak hanya bicara mengenai penjualan, namun juga manajemen bisnis dan tim yang dapat membantu proses kerja bisnis itu sendiri setiap harinya.”

Tak hanya itu, dari sisi logistik turut menjadi perhatian OrderOnline. Terhitung, perusahaan logistik seperti SiCepat, JNE, J&T, SAP, dan Ninja Xpress telah bergabung dengan platform. Para pebisnis dapat memilih armada logistik yang dekat dengan area usahanya.

Seluruh solusi ini tersedia dalam bentuk berlangganan untuk jangka waktu per bulan atau per tahun. Ada tiga kategori yang tersedia, yakni Personal, Business, dan Enterprise dengan biaya mulai dari Rp149 ribu.

“Kami juga memiliki fitur reseller yang dapat membantu mereka membeli barang dalam jumlah yang besar hanya dengan melakukan pembelian via website. Selain itu, kami juga memiliki media edukasi khusus (e-course) di bidang bisnis yang dapat membantu para pengusaha memajukan bisnisnya dari berbagai aspek inti yang dibutuhkan.”

Rencana berikutnya

Meski tidak dirinci secara spesifik, diklaim GMV dari OrderOnline sendiri hampir menyentuh angka Rp300 miliar dengan volume order hingga 1 juta per bulannya. Profil penggunanya berasal dari para penjual di media sosial (social commerce), bukan marketplace yang tersebar di seluruh Indonesia.

More Coverage:

Rovan mengatakan, pihaknya fokus pada segmen ini karena ada beberapa keunggulan yang tidak dimiliki marketplace dari sisi pengeluaran yang lebih minim dan tidak adanya persaingan harga. “Kami juga menyasar pebisnis pemula atau yang baru memulai usahanya dengan kemudahan dan otomatisasi bisnis yang kami tawarkan secara online dengan harapan UMKM akan mulai go digital.”

Rencana berikutnya, OrderOnline akan lini bisnis baru seperti e-course OCademy untuk kelas bisnis dan marketing, fulfillment untuk penyediaan gudang penyimpanan dan pengemasan barang, omnichannel untuk sinkronisasi stok lintas e-commerce dan marketplace, layanan ekspedisi OExpress untuk layanan pengiriman paket, hingga financing untuk pendanaan modal usaha seller. “Untuk lini-lini bisnis tersebut sebagian besar akan dimulai di tahun ini,” tutup Rovan.

Perusahaan masih sepenuhnya mengandalkan dana sendiri (bootstrapping) dalam operasional usahanya. Namun dengan skala bisnis yang semakin besar, maka tidak menutup kemungkinan OrderOnline akan menggalang pendanaan perdananya.