StatCounter: BlackBerry Kalahkan Symbian di Indonesia untuk Pengaksesan Internet
Sebagai perbandingan, untuk bulan Juni 2011 secara global Symbian masih memimpin untuk pengaksesan Internet dengan nilai 33%. iOS, Android, dan BlackBerry membuntuti dengan nilai masing-masing 20%, 18%, dan 12%. Secara global ada tren kenaikan untuk Symbian dan Android, sementara diperoleh tren penurunan untuk iPhone dan BlackBerry.
Kembali ke Indonesia, penurunan pengaksesan via Symbian ini tentu saja tidak mengherankan. Untuk kalangan pengakses Internet via mobile [yang notabene terkonsentrasi di kota-kota besar], ponsel berbasis Symbian [Nokia] memang penyusutan peminat. Platform Ponsel seperti BlackBerry, Android, dan iOS mendapatkan porsi spotlight yang lebih besar. Belum lagi jor-joran operator yang menurunkan tarif penggunaan Internet [unlimited] untuk ponsel pintar, terutama BlackBerry, membuat konsumen banyak yang beralih untuk kenyamanan personal.
Meskipun demikian, secara statistik, pengaksesan Internet melalui feature phones Sony Ericsson dan Samsung masih lebih besar ketimbang Android dan iPhone di Indonesia. iPhone [iOS] di grafik tersebut belum menunjukkan angka yang signifikan dan berkisar di bawah 1% dari total pengaksesan.
Sekali lagi angka ini tidak menunjukkan kepemilikan. Pastinya saya yakin secara sales penjualan ponsel-ponsel kelas menengah Nokia [yang berbasis S40] masih lebih besar ketimbang BlackBerry. Meskipun demikian, angka tersebut membuka informasi bahwa belum tentu pengguna ponsel Nokia tersebut menggunakannya untuk berselancar via ponsel. BlackBerry sendiri mulai menunjukkan taji sejak bulan September lalu dengan melejit langsung di urutan kedua.
Patut diperhatikan bahwa ponsel "unknown" menduduki posisi ketiga. Unknown berarti namanya tidak dikenal dalam percaturan pasar telepon seluler global. Saya mengasumsikan bahwa unknown ini terdiri dari ponsel-ponsel "Cina" berbasis MTK seperti Nexian, CSL Blueberry, dan lain-lain. Secara keseluruhan nilainya mengambil 8% share. Android sendiri mengalami sedikit penurunan dari Mei ke Juni 2011, mencatat share 3.9%.
Statistik yang ditampilkan oleh StatCounter diperoleh dari pencatatan 15 miliar hit per bulan berdasarkan tracking yang dipasang di lebih dari 3 juta situs. Pengaksesan dari Indonesia saja di bulan Mei 2010 tercatat sudah menjadi sekitar 450 juta hit dan pastinya tahun ini sudah bertambah drastis. Meskipun tren mobile bergerak sangat kencang di Indonesia, StatCounter mencatat bahwa perbandingan pengaksesan antara desktop dan mobile di sini tidak jauh bergeser dari angka 85% dan 15% untuk desktop.