Sticar Mungkinkan Pemilik Kendaraan Jadi Tempat Iklan Berjalan
Menghubungkan pengiklan dan pemilik kendaraan, mekanisme stiker iklan di mobil dengan hitungan per kilometer
Model layanan digital berkembang begitu signifikan, seakan tak pernah ada batasan untuk berkreasi. Baru-baru ini mulai muncul ke permukaan sebuah layanan digital baru bernama Sticar. Sticar merupakan aplikasi yang menghubungkan pengiklan dengan pengendara mobil. Secara sederhana, pemilik mobil akan menjadikan mobilnya sebagai media publikasi iklan (car advertising) dan dipantau secara detail dari sistem aplikasi.
Saat ini Sticar sedang gencar mengajak Advertiser (pihak yang mengajukan iklan) dan Driver (pemilik mobil yang bersedia mengiklankan). Ketika sudah mencapai kesepakatan, konten pengiklan nantinya akan ditempelkan di mobil Driver sesuai levelnya, ada Windows (kaca mobil), Panel (pintu mobil) dan Full Body. Perhitungan penghasilan bagi Driver adalah per kilometer dikalikan dengan level iklan yang disepakati.
"Ide pengembangan Sticar muncul ketika kami ingin merevolusi cara baru dalam beriklan, dengan cara digital. Jika kita melihat model iklan yang saat ini ada, seperti billboard atau videotron yang kadang berisiko, Sticar hadir memberikan solusi untuk sistem yang lebih efektif, dengan menyajikan panel iklan yang bergerak," ujar Founder dan CEO Sticar Gede Rio Darmawan kepada DailySocial.
Sticar sendiri dapat diakses dalam mode website dan aplikasi (saat ini yang dikembangkan baru untuk platform Android, ditargetkan akhir bulan November meluncur), guna melakukan pendaftaran dan mengakses sistem monitoring yang disajikan. Data real-time yang disajikan kepada pengiklan meliputi berapa Driver yang telah menempelkan iklan di mobilnya, berapa jauh perjalanan, serta berapa besar jumlah impression (pencapaian iklan). Dari situ pembiayaan juga akan dihitung secara dinamis per kilometer perjalanan.
GPS Tracker turut disematkan kepada Driver untuk melakukan pelacakan dan menghitung impression. Dari riset yang dilakukan Sticar, jika dibandingkan dengan mode pengiklanan konvensional, misalnya billboard, impression yang didapatkan cenderung lebih besar dan efektif ketika ikan tersebut bergerak. Terlebih jika melihat kondisi trafik di Jakarta, dengan rata-rata orang menghabiskan waktu 6 jam per hari di jalan.
Dari perhitungan kalkulasi yang disematkan dalam portal Sticar, dengan ukuran iklan paling kecil (Window), Driver akan mendapatkan Rp 50.000 untuk tiap perjalanan 100 kilometer, berlaku kelipatannya. Sedangkan untuk ukuran iklan full-body mencapai Rp 150.000 per perjalanan 100 kilometer. Cukup efektif dimanfaatkan oleh para pemilik mobil yang membutuhkan pemasukan tambahan, misalnya untuk mobil sewaan atau travel, dengan jam jalan yang cukup tinggi.
Memberikan impression yang lebih detail kepada Advertiser
Jika impression pada media konvensional seperti billboard dihitung dari jumlah rata-rata kendaraan yang melewati di depannya, sistem yang disajikan Sticar selangkah lebih maju. Menggunakan sistem GPS yang dihubungkan dengan sistem Bluetooth pada mobil, sistem tersebut akan memantau impression dengan lebih spesifik.
"Kami bekerja sama dengan Here Maps yang menghubungkan informasi terkait kondisi traffic population ke server kami di sekitar mobil dengan jarak 10 meter untuk menghasilkan jumlah impression," jelas Rio.
Dengan kata lain, adanya sistem Bluetooth menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki rekanan Driver. Aplikasi Sticar juga terhubung penuh dengan mobil pengguna melalui OBD2 Bluetooth, mencatat ID mobil dengan baik. Sehingga ketika pengguna tidak menggunakan mobil terdaftar, maka sistem Sticar tidak akan mencatat adanya perjalanan.
Proses bisnis dan capaian yang ingin didapatkan
Sticar sendiri saat ini melenggangkan bisnis dengan sokongan seed funding dari dua investor, RnB Fund dan Oxdream, dengan pendanaan terakhir dibukukan pada akhir September ini. Sticar sedari awal sudah fokus pada revenue stream, yakni dengan pengambilan porsi 10% dari biaya transaksi dari Advertiser kepada Driver. Dengan proses bisnis yang jelas, mereka mengklaim bakal mendapatkan kepercayaan kliennya
"Target untuk tahun 2017 setidaknya ada 1.000 active Driver. Tidak hanya yang terdaftar, tapi yang benar-benar menjalankan campaign," ujar Rio.
Saat mendiskusikan beberapa hal yang mungkin diisukan karena men-disrupt tatanan periklanan konvensional, Rio memberikan penjelasan bahwa pihaknya telah siap dari berbagai hal. Termasuk pemenuhan perpajakanĀ dan privasi pengguna. Untuk perpajakan, ditekankan dari awal bahwa Sticar mengenakan pajak reklame (mobil branding) yang dibebankan kepada Advertiser.
Untuk jaminan privasi pengguna, pihaknya mengaku bahwa hanya Advertiser dan Sticar yang dapat mengakses data keberadaan pengguna. Itu pun hanya ketika pengguna menjalankan aplikasi dan menghubungkan dengan mobilnya. Ketika tidak sedang bekerja dengan Sticar, maka privasi pengguna dijamin perlindungannya.