Survee Solusi Riset Lebih Efisien dan Akurat
Kalau mendengar kata suvei, yang terlintas adalah mengisi jawaban pada sebundel form pertanyaan. Atau responden yang menjawab pertanyaan penyurvei dengan memegang kertas sambil mewawancarai. Percaya atau tidak, cara seperti ini masih dilakukan. Masalah dari sistem survei konvensional tidaklah praktis. Tentu saja selain alat yang dibawa akan banyak, penyurvei akan membawa banyak bundelan form atau kuisioner, sesuai dengan target yang ingin dicapai. Selain dari alat yang dibawa juga banyak, setelah selesai survei masih harus melakukan input data.
Kedua validasi dari data tersebut juga, sangat bergantung dari hati nurani dan kejujuran penyurveinya. Data yang dihasilkan sangat mungkin tidak akurat. Misal, data yang dibutuhkan adalah: rata-rata spending remaja di daerah Jakarta Utara. Bisa saja, kebetulan penyurvei “nakal” tidak melakukan riset data di lokasi yang diminta, melakukannya di daerah dekat rumahnya dan melaporkan bahwa data yang diperoleh adalah dari lokasi yang diminta. Semua itu, proses pengambilan sampling data menjadi terlalu rentan dengan human eror.
Saat ini Lumut Studio, yang termasuk dalam program Indigo Incubator sedang mengembangkan Survee. Sebuah aplikasi ini dapat mendeteksi penyurvei berada di lokasi obyek yang akan diteliti. Hal ini akan meningkatkan validitas data yang dikumpulkan, termasuk formulir yang sudah terintergrasi melalui mobile dan desktop. Setiap data yang dikumpulkan di lapangan dengan aplikasi mobile dapat diakses di web begitu cepat dan mudah, sehingga pengguna dapat melihat laporan real-time.
“Survee menawarkan sebuah solusi yang efisien, dengan memanfaatkan perangkat mobile sebagai pengganti form kertas, kamera dan alat GPS. Selain itu sistem terintegrasi dengan aplikasi dashboard di server, sehingga tidak perlu ada rekapitulasi hasil survei, dan data bisa dihasilkan realtime,” ujar Eko Wahyu Wibowo, CEO dari Survee.
Lebih jelasnya, Eko memaparkan Survee terdiri dari dua aplikasi yaitu Survee Mobile dan Survee Dashboard. Survee Mobile adalah aplikasi mobile yang digunakan penyurvei untuk melakukan riset di lapangan. Sedangkan Survee Dashboard adalah aplikasi web yang digunakan untuk mengolah data hasil survei dan laporannya.
“Survei dilakukan menggunakan perangkat mobile sebagai pengganti formulir kertas, dan bisa dikreasikan sendiri sesuai kebutuhan,” ujar Eko.
Formulir survei sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan riset, bisa formulir survei linier sederhana, formulir yang berisi opsi dinamis atau khusus. Bahkan bila formulir riset yang dibutuhkan berbentuk kuisioner, semua dapat dibuat begitu cepat dan mudah.
Aplikasi Survee bisa digunakan untuk melakukan survei langsung, dengan hanya membawa perangkat mobile, penyurvei bisa menanyai responden secara langsung. "Sedangkan untuk questionnaire berbeda lagi, konsepnya hampir mirip dengan google form. Kita juga saat ini sedang mengintegrasikan dengan sistem dashboard agar tampilannya bisa sinergis antara mobile dan desktop.”
Layanan Survee juga dilengkapi dengan kamera sebab tak jarang survei penyewaan peralatan membutuhkan bukti gambar sebagai data tambahan. “Kalau kebutuhan riset seperti itu, daripada gambar dijadikan sebagai data tambahan mending diintegrasikan langsung ke dalam sistem pendataan. Sedangkan GPS berfungsi sebagai meta data tambahan untuk mengecek lokasi penyurvei, untuk mengetahui riset benar terjadi di lokasi yang diminta.”
Layanan yang diberikan rencananya akan ada dua jenis. Pertama layanan gratis dengan fitur terbatas, sedangkan layanan berbayar dengan tambahan fitur pengolahan data. “Rencananya layanan premium akan berbayar bulanan. Sebab sasaran utama adalah instansi tempat para periset tersebut bekerja. Misalnya lembaga survei ataupun pemilik outlet atau franchise yang perlu melakukan inspeksi ke gerainya.”
Dalam kurun 3 bulan mendatang Survee masih dalam tahap pengembangan dan proses uji coba ke early adopter. Rencananya nanti jika sistem cukup siap, langsung akan melakukan pengembangan sistem dan pemasaran yang diperluas.
“Layanan ini tidak terbatas bisa diakses darimana saja dan berbasis online, hanya saja untuk tahap awal ini kami fokus untuk pemasaran ke daerah Bandung dan Surabaya.”
Lumut Studio yakin bahwa Survee dapat berkembang baik. Eko mengatakan bahwa saat ini belum ada kompetitor sejenis."Kalau pun ada biasanya sebatas project base buatan sendiri. Sedangkan layanan mobilesurvey, happyinspector dari luar juga belum ada di sini. Kami cukup percaya diri dengan Survee, sebab kelebihan kami terletak dari form yang dinamis dan bisa menyesuaikan dengan berbagai macam survei sesuai kebutuhan pengguna.”