1. Startup

Volantis Ingin Bantu Perusahaan Peroleh "Insight" dari Tumpukan Data

Induk dari Kofera Technology, berencana melakukan penggalangan dana tahun ini

Di tahun 2016, Bachtiar Rifai mendirikan platform yang mencoba memecahkan beberapa permasalahan di dunia periklanan dan pemasaran digital menggunakan machine learning dan analitik big data bernama Kofera. Di pertengahan tahun 2018, Bachtiar mencoba mengaplikasikan metodologi serupa ke pasar yang lebih luas dengan nama Volantis.

Kepada DailySocial, Bachtiar, yang kini menjadi CEO Volantis, mengungkapkan, langkah ini dilakukan guna melancarkan ekspansi ke bisnis multivertikal di luar bisnis pemasaran yang selama ini dijalankan Kofera.

"Bisa kami sebutkan saat ini Volantis adalah holding [company] dari Kofera Technology. Selain Kofera, terdapat juga VolantisIq.com, Volantis.io, Iklanku.id, dan Wirehub.co.id," ujarnya.

Berdasarkan pengalaman memanfaatkan big data, ujar Bachtiar, teknologi yang dimanfaatkan Kofera dinilai sangat applicable untuk vertikal bisnis lainnya. Mereka juga melihat peluang pasar yang besar di big data dan AI dalam rangka menyongsong industry 4.0.

"Karena alasan itulah mengapa kami membedakan vertikal bisnis dan model bisnisnya. Setiap entitas sudah berdiri sendiri secara operation," kata Bachtiar.

Pihak Telkom Group, selaku investor Volantis, diklaim menyambut baik transformasi yang dilakukan perusahaan saat ini.

"Respon dari mereka cukup bagus karena addressable market bisa lebih besar dan kemungkinan melakukan sinergi dengan Telkom Group bisa lebih banyak lagi," kata Bachtiar.

Solusi Volantis

Volantis hadir menyediakan platform big data agar pengguna, baik individu ataupun perusahaan, bisa mendapatkan insight dari tumpukan data yang dimiliki dengan cepat dan tepat.

Ia mempunyai lima modul utama. Yang pertama ialah Volantis Data Universe, yakni sistem penyimpanan data yang menggabungkan berbagai fungsi dari data lake, data warehouse, dan data mart. Modul tersebut juga dapat dihubungkan dengan berbagai macam database, device/sensor dan analytics tools.

Tersedia juga Volantis Data Pipeline, sistem pengolahan data yang bisa mengubah data mentah menjadi data yang siap digunakan. Pengguna memanfaatkan fitur data cleaning, data pre-processing dan preliminary analysis.

Berikutnya Volantis Xplorer, alat visualisasi data yang didesain untuk memudahkan pengguna merepresentasikan data ke bentuk grafik.

Keempat adalah Volantis ML Studio yang merupakan modul yang memberikan kemampuan ke pengguna untuk mendesain, membuat, dan men-deploy model prediktif dengan mudah menggunakan teknologi machine learning secara drag and drop. Yang terakhir adalah Volantis Data & AI Marketplace, marketplace online yang berisi data atau algoritma AI yang asetnya bisa diperjualbelikan.

"Tahun 2019 Volantis berfokus pada inovasi dan penyempurnaan platform dan melakukan berbagai kerja sama dengan pelanggan dan rekanan strategis untuk mengimplementasikan solusi dari Volantis, terutama solusi-solusi yang berhubungan dengan transformasi industri 4.0," kata Bachtiar.

Rencana penggalangan dana

Volantis, yang bernaung di bawah bendera PT Tri Digital Perkasa, kini memiliki sekitar 70 staf, dengan 85% di antaranya adalah software engineer dan datascientist.

Disinggung apakah ada rencana penggalangan dana dalam waktu dekat, Bachtiar menyebutkan rencana tersebut ada. Penggalangan dana ini bertujuan untuk terus mengembangkan inovasi produk dan mempercepat penetrasi ke pasar enterprise di Indonesia.

"Volantis telah memiliki puluhan pelanggan enterprise yang berasal dari berbagai industri, mulai dari BUMN, perusahaan swasta, institusi akademik, dan sebagainya hingga saat ini," kata Bachtiar.