AiChat Berencana Membawa Platform "Chatbot-as-a-Services" ke Indonesia
Tantangannya berupa pasar yang masih perlu dieksplorasi dan persaingan dengan pemain lokal
Produk berbasis Artificial Intelligence (AI) akhir-akhir ini cukup ramai digulirkan, khususnya untuk produk berbasis chatbot. Sejumlah korporasi sudah mulai mengutilisasinya, terutama untuk kemudahan otomasi. Di Indonesia pun perkembangannya juga cukup pesat, beberapa waktu lalu pemain industri seperti perbankan dan telekomunikasi mulai memperkenalkan mesin chatbot mereka yang ditujukan untuk pelayanan pelanggan yang reliable.
Melihat peluang tersebut, salah satu pengembang layanan chatbot asal Singapura bernama AiChat berencana memperluas basis bisnis mereka ke Indonesia. AiChat menyediakan platform yang mereka sebut dengan chatbot-as-a-services. Memungkinkan perusahaan mengelola chatbot pada kanal messaging apps populer. Saat ini fungsionalitas AiChat meliputi chatbot untuk layanan pelanggan, sistem e-commerce, pemasaran, CRM, dan analisis data.
Untuk berekspansi ke Indonesia, disadari betul bahwa akan ada dua tantangan yang sangat mendasar. Pertama chatbot sendiri masih dalam tahap pengenalan awal di Indonesia. Yang kedua ialah seputar persaingan. Di Indonesia sudah ada beberapa startup pengembang layanan chatbot untuk kebutuhan korporasi.
"Ya, kami sadar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi secara regional, jumlah pemain AI telah meningkat. Seperti semua teknologi baru, kami yakin adopsi hadir dengan kepercayaan dan kejelasan. Strategi kami sederhana, yakni terus menghadirkan dampak pada bisnis dengan chatbots yang efektif untuk mampu dioptimalkan dalam menghadirkan konversi dan memaksimalkan ROI klien kami," ujar Co-Founder AiChat Matthew Low.
Matthew mengungkapkan langkah ekspansi ini diprakarsai melalui kemitraan strategis yang sebelumnya sudah dijalin dengan beberapa perusahaan di Indonesia. Selain di Indonesia, ekspansi ini juga akan ditargetkan ke kawasan regional. Saat ini pihak AiChat sedang melakukan perekrutan khusus untuk memulai operasi di Indonesia.
Pendekatan yang diambil
AI membuat layanan yang digarapnya menjadi lebih pintar. Seperti layanan chatbot pada umumnya, AiChat mendesain sistemnya untuk mampu memahami percakapan kontekstual dan mengingat pertanyaan yang diajukan oleh pengguna. Ini memungkinkan pengalaman perpesanan yang dipersonalisasi dipetakan berdasarkan interaksi pengguna sebelumnya dengan bot.
Secara lebih mendetail Matthew masih enggan mengungkapkan rencana pasti peresmian ekspansi di Indonesia, termasuk strategi bisnis seperti apa yang akan dilakukan di sini.
"Jika Anda melihat dari penggerak pertama, tidak ada satu vertikal atau industri yang mendominasi adopsi chatbot. Meskipun demikian, kekuatan kunci AiChat ada pada layanan pelanggan, bots dan layanan yang berorientasi pada pemasaran. Sedangkan untuk e-commerce menggabungkan beberapa fungsionalitas untuk menghadirkan agen yang cerdas," ungkap Matthew.
Sign up for our
newsletter