1. Lifestyle

Akankah Teknologi AMD Mantle Mengubah Masa Depan Gaming?

Belam lama ini, AMD, perusahaan microchip dan semikonduktor asal Amerika meluncurkan teknologi baru dalam varian kartu generasi terbaru mereka, seri Radeon R7 dan R9. Dalam graphics card baru yang mereka buat - R7 240, R7 250, R7 260 hingga R9 270X, R9 280X, R9 290 serta R9 290X, AMD tidak lupa membubuhkan sebuah teknologi Mantle. Mantle telah diklaim oleh beberapa developer akan mengubah jalannya permainan industri game.

Mantle adalah sebuah API low-level yang dibuat untuk mempermudah pengaplikasian teknik pemrograman dan optimalisasi game untuk PC. Kita tahu baik Microsoft Xbox One dan Sony PlayStation 4 memiliki otak yang dibuat menggunakan aristektur X86. Dan kita juga mengerti perusahaan apa yang berada di belakang teknologi ini. Jika Anda masih bingung, Mantle merupakan API yang bisa dibilang setara dengan DirectX dan OpenGL.

DirectX sendiri telah menjadi sebuah standar industri, namun faktanya ia tidak dioptimalisasi sepenuhnya untuk gaming. Representasi AMD memberi tahu bahwa karena DirectX dibuat oleh Microsoft untuk Windows, API ini tetap saja memprioritaskan sistem operasi ini: membuat proses berjalannya game lebih tidak maksimal dan pengguna PC harus mengeluarkan biaya 'lebih' dibandingkan sekedar membeli console game.

Ambil saja contohnya PlayStation 3 yang dirilis tujuh tahun yang lalu. Walaupun teknologi grafis mereka jauh di belakang PC (bahkan beberapa bulan setelah ia diluncurkan, Nvidia merilis sebuah GPU dengan performa dua kalinya) dan RAM hanya sebesar 512MB, console ini masih bisa dibilang 'mampu' menjalankan game dengan tekstur yang cukup serta di frame-rate yang 'masuk akal' (walaupun 30fps tidak bisa ditoleransi oleh beberapa gamer).

Mengapa hal ini bisa terjadi? Itu karena PS3 berjalan di sistem operasi yang sangat ringan yang dioptimalisasi untuk satu fungsi: gaming. Tepat hal inilah yang ingin dicapai AMD dengan Mantle mereka. Dengan mengaktifkan Mantle, maka fungsi hardware benar-benar dimaksimalkan (walaupun tetap tidak bisa 100%) untuk ber-game. Itu juga berarti akan ada peningkatan besar-besaran dalam performa game. DICE, developer Battlefield 4 adalah salah satu perusahaan pertama yang akan mengaplikasikan API ini di dalam game mereka. Untuk Battlefield 4 sendiri akan mendapatkan patch Mantle di bulan Desember besok (cukup besar, sekitar 2GB-an).

Tetap saja, teknolog Mantle bukanlah teknologi yang disajikan secara bebas. Ia akan berjalan sempurna di GPU berarsitektur Graphics Core Next. Graphics Core Next sudah diperkenalkan semenjak tahun 2007 saat seri Radeon HD 2000 diperkenalkan. Tapi hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa sang rival, Nvidia (bahkan Intel), juga akan bisa menggunakan API ini di produk mereka - walaupun tidak seoptimal buatan sang tuan rumah.

Berbeda dengan DirectX yang pengembangan dan pengaplikasian yang sangat bergantung dari Microsoft. AMD memberikan kunci pengembangan Mantle pada developer-developer game yang tertarik dengan teknologi ini. Beberapa bahkan sudah berpartisipasi, selain Dice, Eidos Montreal akan menggunakan Mantle untuk game Thief baru mereka, bahkan Crytek sang developer Crysis telah memperhitungkan terdapat peningkatan performa lebih dari 40% dalam game mereka.

Semua janji ini memang terdengar manis, tetapi kita baru akan melihat bagaimana performa Mantle sesungguhnya saat ia dirilis nanti. Selain Mantle, GPU seri R9 dan R7 didukung kemampuan TrueAudio. Fitur ini sangat unik karena Anda sudah tidak perlu membeli sound card karena GPU sudah bisa memproses dan meningkatkan kualitas hasil audio. Fungsi TrueAudio bukan hanya pas untuk menikmati permainan, tetapi juga cukup krusial jika Anda berprofesi sebagai video editor karena Anda bisa menghemat banyak biaya.

AMD juga telah mendongkrak kemampuan Eyefinity Technology sehingga bisa menangani visual berkualitas UltraHD atau 4K. Kartu-kartu grafis ini sudah mendukung penuh DirectX 11.2 yang dimaksimalkan untuk sistem operasi Windows 8.1.

Untuk kebutuhan gaming ringan dan multimedia, seri R7 dibanderol seharga mulai dari US$ 69 (R7 240) hingga US$ 139 (R7 260X). Dan untuk para gamer yang lebih 'serius' dan antusias, seri R9 ditawarkan dengan harga mulai dari US$ 179 (R9 270) hingga US$ 549 (R9 290X). Sangat terjangkau dibandingkan sang rival.

PS: Saya sempat melihat saat R9 290X berjalan secara 'normal' dengan suhu 90 derajat Celcius. Tampaknya AMD ingin memamerkan pada pengguna betapa canggih dan tahan panasnya transistor garapan mereka.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again