1. Startup

Amartha Peroleh Fasilitas Kredit 1,4 Triliun Rupiah untuk Modal UMKM

Secara kumulatif, Amartha telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp12 triliun, dan meraih laba sejak tiga tahun lalu

Startup fintech lending Amartha mengumumkan perolehan fasilitas kredit (loan channeling) dari institusi penyedia permodalan asal San Fransisco, Community Investment Management (CIM), senilai $100 juta (lebih dari 1,4 triliun Rupiah). Dana tersebut akan kembali disalurkan oleh Amartha sebagai permodalan produktif bagi UMKM di Indonesia.

Dalam keterangan resmi, CIM memilih Amartha sebagai mitranya karena punya kesamaan nilai dalam menghadirkan layanan keuangan inklusif yang berbasis prinsip keberlanjutan. CIM berperan sebagai investor social impact, yang berkomitmen dalam memenuhi European Sustainable Finance Disclosure Regulation (SFDR), yakni peraturan yang berlaku di Eropa untuk bidang penyediaan layanan keuangan berkelanjutan.

CFO Amartha Ramdhan Anggakaradibrata menyampaikan, "[..] Amartha dan CIM memiliki kesamaan nilai yang melihat teknologi dan penyediaan layanan keuangan inklusif dapat mewujudkan kesejahteraan merata yang berkelanjutan bagi ekonomi akar rumput. Kolaborasi ini diharapkan dapat menggerakkan institusi lainnya, untuk bergabung bersama Amartha dalam memajukan UMKM Indonesia melalui akses keuangan."

Head of Emerging Market Strategy CIM Bernhard Eikenberg menambahkan, kerja sama ini menandai tonggak penting kiprah CIM di Asia Tenggara. Pihaknya percaya bahwa UMKM adalah tulang punggung bagi berbagai sektor ekonomi dan merupakan segmen yang mengalami kesenjangan paling besar di sektor finansial.

"Kemitraan CIM dengan Amartha akan menumbuhkan ekosistem produk yang bertanggung jawab dan transparan yang memajukan inklusi keuangan serta meningkatkan kesehatan keuangan masyarakat di Indonesia," ujarnya.

Dipaparkan, secara kumulatif, Amartha telah menyalurkan permodalan senilai lebih dari Rp12 triliun kepada lebih dari 1,6 juta UMKM di Indonesia. Diklaim pula, telah cetak laba sejak tiga tahun terakhir.

Ramdhan menjelaskan, perusahaan menerapkan prinsip ethical lending dalam menjalankan operasional bisnis, yakni memastikan setiap pelayanan bagi mitra UMKM dilakukan dengan etika yang baik dan trasparan. Prinsip ini menjadi alasan CIM menunjuk Amartha karena CIM mematuhi peraturan Social Loan Principles yang mengutamakan integritas dan transparansi layanan keuangan.

CIM bukanlah mitra pertama yang memberikan fasilitas kredit ke Amartha. Kerja sama serupa sebelumnya juga dilakukan perusahaan dengan Lendable dan International Finance Corporation (IFC). Lendable menyalurkan pinjaman sebesar $50 juta pada Februari 2021, sementara IFC memberikan $25 juta pada Maret 2023.

Pinjaman kredit di Indonesia

Lendable sudah beberapa kali menggelontorkan fasilitas pinjamannya ke startup fintech di Indonesia seperti KoinWorks dan ALAMI. Selain Lendable, ada beberapa lembaga lainnya yang juga memberikan dana serupa bagi fintech lending di Indonesia, misalnya Accial Capital untuk Pintek, Awan Tunai, dan Investree. Selain itu, ada GMO Payament Gateway (Investree), Partners for Growth (Kredivo), dan lainnya.

Sebenarnya, ada dua skema yang banyak diaplikasikan untuk menyalurkan dana dari institusi, yakni loan channeling dan venture debt. Skema pertama memang ditujukan bagi institusi seperti perbankan untuk menyalurkan dana kreditnya kepada UMKM melalui fintech lending. Banyak perbankan lokal yang mulai mengumumkan masuk ke ekosistem startup fintech lewat kerja sama ini.

Sementara itu, venture debt sebenarnya sifatnya lebih strategis seperti untuk membiayai operasional dan growth, umumnya masuk berbarengan dengan pendanaan ekuitas dari pemodal ventura. Tapi, tidak sedikit yang menggunakan dana yang diberikan untuk kembali disalurkan.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again