Amtiss Fokus Memberikan Solusi Asset Management Bagi Korporasi
Memberikan trial bagi pengguna yang ingin mencoba fitur-fitur yang mereka berikan
Salah satu yang harus dimiliki startup yang menyasar korporasi atau perusahaan sebagai klien mereka adalah kepercayaan atau setidaknya channel yang cukup kuat. Amtiss dengan solusi manajemen aset yang ditawarkannya mencoba menjaring sebanyak mungkin pelanggan dari kelas korporasi. Selain tim dan teknologi terbaik yang mereka tawarkan, menjadi bagian dari Telkom menjadi salah satu keuntungan mereka untuk mendekat dengan perusahaan.
Amtiss sendiri merupakan salah satu startup yang masuk dalam bagian program inkubator dari Telkom angkatan 2015. Selain mendapat keuntungan berupa pre-seed funding, berada di bawah naungan Telkom memudahkan mereka mendapatkan pelanggan. Diakui Founder Amtiss Ivan F Gautama, beberapa pelanggan mereka saat ini didapat dari channel partner Telkom.
“Karena Telkom adalah stakeholder kami, tentu kami berkesempatan menggunakan network telkom group, bendera & beberapa fasilitas akses telkom untuk meyakinkan pelanggan corporate,” ungkap Ivan.
Mengenal Amtiss lebih dekat
Amtiss diawali keterlibatan para founder dalam sebuah proyek pengerjaan aplikasi asset inspection untuk perusahaan gas negara. Berangkat dari itulah akhirnya mereka berinisiatif untuk mengembangkan aplikasi asset management dan cost monitoring yang lebih fleksibel untuk bisa digunakan di berbagai macam industri.
Ivan, bersama tim yang lain, yakni Rizka Dwitama, Doni Hadiansyah dan Fively Darmadi membawa misi untuk membawa Amtiss menjadi startup yang menyediakan solusi yang bisa digunakan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan atau operasional dan maintenance asset. Dengan tujuan utama agar perusahaan pelanggan mereka mampu mereduksi high cost operation dan mengoptimalkan lifetime asset dengan semua kecanggihan teknologi yang mereka tawarkan.
Amtiss saat ini mengandalkan beberapa fitur untuk membantu para pelanggannya, beberapa di antaranya adalah aplikasi Android mereka yang bisa digunakan operator aset di lapangan. Selanjutnya aplikasi web yang bisa digunakan pihak manajemen untuk mengelola, menentukan maintenance, notifikasi dan kemampuan manajerial lainnya.
Yang terakhir adalah fitur yang memungkinkan para top manajemen untuk bisa melihat intelligence seperti perbandingan performance dan cost tiap aset berdasarkan merek, lokasi, kategori, waktu dan pengguna. Semua itu didesain menggunakan teknologi cloud sehingga integrasi dan kamampuan menghasilkan laporan bisa lebih cepat.
“Setiap customer akan dibuatkan virtual server sendiri sehingga memastikan privacy dan security data pelanggan,” terang Ivan.
Strategi Amtiss menggaet pengguna
Sejauh ini sejak November tahun lalu Amtiss sudah mengelola perusahaan sebagai pelanggan mereka. Dijelaskan Ivan pelanggan mereka terdiri dari perusahaan dengan beberapa industri yang berbeda, seperti pertambangan, alat berat, dan retail. Semuanya menjadi pelanggan dengan model berlangganan bulanan.
Untuk memberikan calon pelanggan pengalaman menggunakan solusi mereka sebelum menjadi pelanggan tetap Amtiss memberikan kesempatan demo atau trial solusi mereka. Dengan demikian calon pelanggan bisa menilai fitur-fitur yang ada.
“Amtiss fokus untuk membantu perusahaan menekan biaya asset operation dan maintenance-nya, ini yang kami jadikan tagline untuk meyakinkan customer agar bisnis mereka lebih efisien terutama di saat iklim ekonomi yang sedang penuh tantangan seperti saat ini,” imbuh Ivan.
Saat ini, seperti yang diceritakan Ivan kepada DailySocial, mereka sedang merencanakan untuk lebih agresif dari sisi marketing untuk bisa menembus target 200 pelanggan di tahun ini. Sedang untuk jangka panjang mereka menargetkan sinergi dengan lebih banyak produsen dalam rangka persiapan penetrasi pasar.
“Di jangka panjang, menurut BPS 2013 di Indonesia ada 55.000 perusahaan menengah dan besar (sasaran kami), ini tentunya peluang market yang cukup besar untuk di Indonesia saja. Kami juga menargetkan bisa menjalin sinergi dengan banyak produsen/vendor asset untuk penetrasi pasar,” tutup Ivan.
Sign up for our
newsletter