Apa Yang Saya Pelajari di Lean Startup Singapore
Weekend kemarin saya pergi ke Singapura untuk ikut workshop Lean Startup yang diselenggarakan Lean Startup Machine. Ketika pertama mendengar event ini dari salah satu partner saya Rubi, tanpa pikir panjang, tiket langsung saya beli akhir bulan Juli lalu. Setelah itu peserta mendapat beberapa update dari workshop organizer Raymond Wu (super cool guy). Setelah diberi beberapa bocoran oleh penyelenggara, beberapa hari sebelum hari H, saya bersama Rubi melakukan beberapa persiapan bermodalkan pengertian sendiri dari teori Lean Startup. We think we're cool, but apparently we're not there... Yet.
Lean Startup MachineLean Startup itu sendiri diawali dari sebuah buku yang ditulis oleh Eric Ries, seorang entrepreneur yang masih sangat muda, tapi sudah duduk sebagai penasihat di berbagai perusahaan teknologi, dan perusahaan mapan serta pemodal ventura. Yang membedakan buku ini dengan buku genre bisnis lainnya, adalah Lean Startup bukan sekedar sebuah buku komersial, tetapi berubah menjadi gerakan global yang mentransformasi bagaimana sebuah produk diciptakan dan diluncurkan.
Workshop ini diselenggarakan oleh Lean Startup Machine, yang merupakan salah satu penyelenggara workshop Lean Startup paling terkemuka, yang diselenggarakan dengan 1 tujuan, yaitu "To Advance the Science of Entrepreneurship". Tidak sekedar menjalankan workshop, Lean Startup Machine juga mengembangkan beberapa perangkat khusus agar peserta dapat belajar metoda Lean Startup secara efektif (yang tidak dibuat oleh Eric Ries sendiri).
Salah satu alumni Lean Startup Machine adalah Branch, sebelumnya bernama Roundtable, yang dibentuk dari workshop ini, lulus kemudian bergabung dan ber-partner dengan Obvious Corp.
Cool guys are cool Workshop tidak akan berjalan tanpa orang-orang yang mampu untuk mengajar, membimbing dan membantu peserta. Mentor di workshop ini, bukan kebetulan, adalah pengusaha-pengusaha (kebanyakan di bidang teknologi) yang sudah sukses menjalankan metoda Lean Startup di bisnisnya.
Mentor yang hebat adalah mentor yang tidak membuat Anda jengah diajari. Yang membuat saya nyaman diajari para mentor adalah attitude mereka. Meski memiliki portfolio mendirikan dan mengelola bisnis sukses, mereka bersikap seolah semua peserta adalah sama.
Beberapa mentor yang notable adalah Calvin Chin dari Transist (he's the crowd favorite, definitely), Scott Bales dari Movenbank, Hugh Mason dari JFDI Asia, dan Efraim Ivener dari eKita. Jika Anda seorang entrepreneur, dari bidang apapun, saya rasa Anda tidak akan keberatan di 'ajari' oleh orang-orang ini.
The Lean Folks Seperti Raymond Wu sempat tweet, workshop ini sangat internasional. Peserta datang dari Jerman, Jepang, Australia, Hongkong, Singapore, Philipine, Thailand, Malaysia dan… Indonesia. Saya sangat senang melihat beberapa teman dari Indonesia datang kesini, karena selama ini orang Indonesia di Singapore lebih banyak dikenal sebagai penjelajah Orchard Road saja. Ternyata kita sedikit lebih baik dari kesan itu. Ada Reggy dan Benny dari Media Track, juga Doni Prilliandi dari Impact Factory.
Sejauh yang saya dengar dan lihat, para peserta yang saya temui merasa money well spent untuk workshop ini. Lelah, tapi menyenangkan, dan yang paling penting… berguna.
The Workshop Acara ini berlangsung 3 hari sepanjang weekend di The Hub yang berlokasi di jantung kota, di Somerset Road. Acara dimulai sejak Jumat sore dan selesai Minggu malam. Sebelum sampai, saya membayangkan acara yang sangat padat. Ternyata, bukan sekedar padat, tapi juga sangat menguras enerji.
What I've Learnt
- Esensi Lean Startup Machine adalah BELAJAR. Saya tidak menyangka bagaimana sebuah weekend dapat merubah begitu banyak cara saya untuk membuat konsep produk dan meluncurkannya ke pasar.
- Sejak pertama saya menjejakkan kaki di The Hub, saya langsung merasakan aura yang 'pas' dengan semangat entrepreneurship. Dan jika Anda bertanya kepada seluruh peserta yang datang, saya berani jamin bahwa semua setuju.
- Kagum. Jika melihat list of mentors, mereka adalah orang-orang yang mendirikan perusahaan sukses di usia yang relatif sangat muda. Tapi kesuksesan tersebut tidak menghalangi mereka untuk berbagi ilmu.
- Ide hanyalah permulaan. Setelah memiliki ide produk, maka Anda baru memiliki sebuah asumsi. Workshop ini mengajarkan bagaimana mem-validasi asumsi Anda.
- Lean Startup adalah mengetahui apa yang konsumen inginkan, dan membuat Miminum Viable Product sesuai dengan keinginan tersebut. Metoda ini akan menghemat waktu development produk itu sendiri, karena kita bisa meluncurkan app sesuai dengan keinginan konsumen.
- Get out of the building adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apa yang konsumen inginkan dan butuhkan. Caranya? Temui mereka, ajak bicara.
- Don't afraid to pivot. Setelah mengerti metoda validasi produk, langkah pivot menjadi natural. Saya pribadi kehilangan rasa takut untuk merubah produk yang rencananya akan saya luncurkan.
- New possible partners. Di workshop ini, saya bertemu dan bekerjasama dengan Ian Tay dan Haihung Yong dari Pixaroll, sebuah app sederhana untuk mencetak dan mengirimkan foto dari iPhone. Cool guys.
What next?
Lean Startup hanya berguna untuk jangka panjang jika mengikuti proses 1. Learn, 2. Build, 3. Measure. Setelah Learn tahap satu dan melakukan pivot jika dibutuhkan, maka Anda Build produk dan meluncurkannya ke pasar. Setelah itu, maka Anda harus Measure atau mengukur kesuksesannya, jika diperlukan maka lakukan pivot kembali. Dan kemudian kembali ke tahap 1.
Ini adalah life-long process. Ketika Anda berhenti melakukannya, maka Anda bisa terjebak tidak berkembang sama, atau produk Anda tidak mampu mengikuti kebutuhan pasar. Lean Startup adalah science. Don't stop exploring.
Kesimpulan
Jika Anda seorang entrepreneur yang ingin membangun produk yang hebat dan melihat ada workshop Lean Startup Machine di dekat lokasi Anda, jangan lewatkan.
(hats off to Roni & Cerahati Digital Media for sponsoring my trip! Foto-foto ada di website Cerahati)
Artikel ini ditulis oleh Robin Malau, mantan rockstar yang sekarang menjadi web entrepreneur. Temukan dia sehari-hari di @lowrobb.
Sign up for our
newsletter