APJII: Lebih dari Separuh Penduduk Indonesia Telah Terhubung Internet
Mengungkapkan data statistik dan perilaku pengguna di Indonesia memanfaatkan internet
Hari ini Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survei terkait dengan penetrasi internet di seluruh Indonesia. Survei yang dilakukan oleh seluruh pengguna internet di seluruh Indonesia dengan dua kategori, yaitu penetrasi sebanyak 1200 sampel dan pengguna sebanyak 2000 sampel. Survei ini diharapkan memberikan pemahaman tentang industri terkait, termasuk operator telekomunikasi, startup, e-commerce untuk melihat seperti apa tren pengguna internet baik itu di mobile maupun di desktop.
132,7 juta orang, atau lebih dari separuh total populasi Indonesia yang berjumlah 256,2 juta orang telah menggunakan internet. Sebanyak 86,3 juta atau 65% berasal dari pulau Jawa, 15,7% berasal dari Sumatera, 6,3% dari Sulawesi, 5,8% dari Kalimantan, 4,7% dari Bali dan Nusa Tenggara, dan yang terakhir Maluku dan Papua sebesar 2,5%.
"Saat ini kawasan Indonesia Timur telah mengalami peningkatan jumlah pengguna dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak terlalu signifikan namun ada peningkatan sedikit," kata Sekjen APJII Hendri Prima saat acara temu media hari ini di Jakarta.
“Dari hasil survei yang telah kami dapatkan kaum pria masih mendominasi pengguna internet terbanyak, yaitu 51,8%, sementara 65% pengguna berdomisili di pulau Jawa dan 92,8 juta pengguna memanfaatkan internet [menggunakan perangkat] mobile,” kata Hendri.
Statistik demografi pengguna internet Indonesia
Dari sisi demografi, hal menarik yang diungkapkan APJII adalah anak-anak usia 10 tahun sudah mulai terbiasa menggunakan internet. Kalangan millennial yang 25 – 29 tahun mendominasi demografi pengakses internet dengan populasi sebanyak 24 juta. Untuk kalangan senior berusia 50 tahun ke atas, hanya 3% saja yang terbiasa memanfaatkan inetrnet untuk mencari informasi dan mengakses media sosial.
Data selanjutnya dibagikan APJII adalah kebanyakan pengguna internet memanfaatkan paket data mobile untuk melakukan eksplorasi (92,8 juta), disusul internet rumahan sebanyak 17,7 juta, dan sisanya menggunakan internet di kantor, kampus, warnet, hingga cafe atau coffee shop.
Consumer behavior terhadap penggunaan internet di Indonesia
Selanjutnya APJII mengungkapkan informasi apa saja yang dilakukan oleh pengguna memanfaatkan internet di mobile dan desktop. Dari survei yang telah dilancarkan, sebanyak 31,3 juta pengguna yang memanfaatkan internet ingin mencari informasi (berita lokal hingga luar negeri), 27,6 juta orang memanfaatkan internet untuk mencari pekerjaan, hiburan sebanyak 11,7 juta orang, dan hanya 10,4 juta yang memanfaatkan internet untuk bisnis, berdagang, dan mencari barang.
“Dari sini sudah bisa terlihat kecilnya pelaku UKM yang memanfaatkan internet untuk berjualan, dan masih mengandalkan cara-cara informal dalam menjalankan bisnisnya,” kata Hendri.
Survei kemudian dilanjutkan kepada jenis perangkat atau gadget. Sebanyak 63,1 juta orang atau 47,6% memanfaatkan mobile, sementara pengguna yang masih memanfaatkan desktop untuk menggunakan internet hanya 2,2 juta orang saja atau 1,7%.
“Jika digabung antara mobile dan desktop angka survei menunjukkan 67,2 juta pengguna atau 50,7%, artinya Indonesia memang negara yang mengedepankan ‘mobile first’ di Asia Tenggara,” kata Hendri.
Hal menarik lainnya yang diungkapkan oleh APJII terkait dengan jumlah kuota internet dari operator yang banyak dipilih adalah kuota 2 GB dengan 41,2 juta pengguna, sementara sebanyak 119,6 juta orang lebih memilih berlangganan paket bulanan untuk kuota internet.
“Menjadi hal yang menarik untuk dicermati oleh operator telekomunikasi tentunya, mengapa kebanyakan orang di Indonesia lebih memilih kuota 2 GB saja untuk keperluan internet setiap hari di smartphone,” kata Hendri.
E-commerce dan pembayaran favorit pengguna internet Indonesia
APJII kemudian mengungkapkan kebiasaan orang di Indonesia memanfaatkan internet untuk belanja online. Sebanyak 98,6% orang memanfaatkan internet untuk mencari informasi produk baru di layanan e-commerce, namun hanya 84,2 juta saja yang kemudian melakukan pembelian secara online atau sekitar 63,5%.
“Namun yang menarik dari tren e-commerce di Indonesia, kebanyakan orang yang membeli produk di e-commerce hanya sekitar 9,9 juta saja yang melakukan pembayaran secara online, sementara sebanyak 48,7 juta orang atau 36,7% melakukan pembayaran melalui ATM,” kata Hendri.
Pilihan pembayaran lain yang dipilih orang Indonesia adalah melalui Cash on Delivery (COD) sebanyak 18,8 juta. Survei juga menyebutkan frekuensi orang Indonesia yang melakukan pembelian produk melalui layanan e-commerce, yaitu sebanyak 46,1 juta orang melakukan pembelian sebanyak lebih dari 1 bulan sekali, dan 30,1 juta orang melakukan pembelian produk secara online di bawah satu bulan sekali.
Selanjutnya konten komersial yang sering dikunjungi pengguna internet di Indonesia adalah,online shop sebanyak 82,2 juta orang, sementara 45,3 juta orang menggunakannya untuk keperluan bisnis dan personal.
Bicara mengenai pembayaran secara online, survei juga menyebutkan sebanyak 93,4 juta orang sudah percaya dan merasa aman terkait dengan penggunaan internet hingga pembayaran secara online. Sisanya, atau 30,3 juta orang, masih belum yakin dengan keamanan internet.
“Dalam hal ini tentunya menjadi tanggung jawab dari phak terkait untuk meyakinkan kepada pengguna yang sudah merasa aman untuk tetap loyal dan meyakinkan lebih banyak lagi pengguna yang masih ragu,” kata Hendri.
Media sosial dan browser favorit pengguna
Ternyata Gmail merupakan layanan email pilihan pertama dengan jumlah 81,6 juta orang, disusul dengan Yahoo sebanyak 43,6 juta. Hal menarik lain yang juga diungkapkan oleh APJII adalah, sebanyak 84,6 juta orang memanfaatkan mobile untuk melihat dan membalas email, sementara hanya 46,4 juta saja orang yang memanfaatkan desktop untuk melihat, membalas dan membuat email.
Data terakhir yang diungkapkan oleh APJII adalah browser yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet di Indonesia yaitu Google Chrome sebanyak 81,8 juta orang, disusul dengan Mozilla sebanyak 43,6 juta dan terakhir adalah Internet Explorer sebanyak 5 juta orang.
Smartphone merupakan perangkat terbanyak yang digunakan pengguna internet di Indonesia untuk menjelajahi internet, disusul desktop sebanyak 19,5 juta dan terakhir laptop sebanyak 16,7 juta orang.
Terkait media sosial, Facebook masih menjadi platform media sosial favorit dengan jumlah pengguna sebanyak 71,6 juta orang, disusul Instagram sebanyak 19,9 juta dan terakhir Youtube dengan jumlah pengguna sebanyak 14,5 juta orang atau 11%.
“Dari survei yang telah kami lakukan produk asing masih merupakan platform terbanyak yang digunakan oleh orang Indonesia, apakah itu email, media sosial, pencarian informasi dan lainnya. Di sinilah peranan APJII untuk kemudian berusaha mengembalikan big data kembali Indonesia, tentunya dengan melakukan kemitraan dengan pihak terkait,” kata Ketua Umum APJII Jamalul Izza.
Sign up for our
newsletter