Aplikasi Jakarta Sehat Segera Hadir, Hubungkan Warga dengan Instansi Kesehatan
Didukung teknologi big data dari Jakarta Smart City
Aplikasi Jakarta Sehat yang dikembangkan oleh Swadaya Sahabat Anies Sandi (non APBD) akan segera diluncurkan dalam waktu dekat, dan bisa diunduh secara umum di platform Google Play.
Dalam implementasinya, aplikasi ini akan didukung oleh teknologi big data yang disediakan Jakarta Smart City untuk mengintegrasikan seluruh layanan kesehatan, baik dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, PMI, BPJS, pihak swasta, maupun TNI dan Polri yang ada di wilayah Jakarta.
Tak hanya itu, aplikasi tersebut juga mengintegrasikan layanan kesehatan VIP, contohnya dokter kunjungan OKE, ambulans VIP, dan dokter spesialis berbayar untuk kalangan yang mampu membayar.
"Aplikasi ini lahir karena kerinduan masyarakat Jakarta akan kemudahan akses kesehatan yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Ini akan jadi penghubung antara pihak pelayan kesehatan dengan masyarakat DKI yang membutuhkan," terang Chief IT Bidang Kesehatan Anies Sandi Budi Setyanto kepada DailySocial.
Menurutnya, karena Jakarta Sehat memiliki ambisi ingin mengintegrasikan semua pihak, untuk itu aplikasi ini dapat diakses oleh masyarakat umum dari smartphone masing-masing. Terlebih, dari total populasi warga Jakarta diperkirakan sudah 80% di antaranya menggunakan smartphone.
"Karena warganya sudah 80% terhubung dengan internet, maka kemungkinan optimalisasi layanan akan lebih tepat bila berbasis smartphone."
Kepala Jakarta Smart City Setiadji menambahkan, proses integrasi data antara JSC dengan aplikasi Jakarta Sehat sudah mencapai 85%. Pihaknya memastikan secara teknis aplikasi dapat berjalan dengan baik.
"Dengan kebersamaan antara tim aplikasi dan Dinkes Jakarta bisa segera terwujud. Mudah-mudahan bisa segera diluncurkan," kata Setiadji.
Setiadji menyebut pada tahap awal, aplikasi ini akan mengoptimalkan Program Ketuk Pintu Layani dengan Hati (KPLDH). Saat ini ada 5 ribu dokter dari program tersebut sudah dioptimalkan, namun masih bekerja dengan sistem manual.
"Kini dengan aplikasi Jakarta Sehat bisa lebih memaksimalkan pelayanannya karena sudah digital," pungkas dia.
Sign up for our
newsletter