Beberapa Tipe Investor yang Perlu Dihindari Startup dalam Mengembangkan Bisnis
Ada sebagian kecil investor yang juga menjadi "hambatan" dalam mengembangkan laju bisnis startup
Tujuan utama investasi, selain untuk mendorong akselerasi startup, juga membangun hubungan antara investor dengan pebisnis sebagai bentuk kerja sama yang menguntungkan. Hal yang berkaitan ini menjadi kunci keberhasilan dunia bisnis. Pengusaha membutuhkan investor untuk meningkatkan pendanaan di sektor infrastruktur, dengan investor yang mengapresiasi dengan bentuk dukungan finansial dan bimbingan terhadap perusahaan rintisan tersebut.
Sebagai pendiri perusahaan sejatinya harus lebih mengenal jenis investor yang akan menaungi bisnisnya, agar tidak terjadi hal buruk pada bisnisnya kelak. Sehingga perusahaan dapat berkembang dengan merangkul investor terpercaya menjalin hubungan yang harmonis.
Namun, di era globalisasi yang sudah maju ini, ternyata masih menyisakan pilu terhadap ekspektasi perusahaan menghasilkan hubungan yang baik dengan investor dengan kendala yang tidak sesuai harapan. Adapun karakter investor yang segera dihindari pebisnis, antara lain:
Berniat memegang kendali bisnis sepenuhnya
Sebelum melakukan investasi para investor harus mengetahui dampak/risiko yang ditanggung dalam melakukan penanaman modal pada perusahaan. Namun, saat ini perusahaan masih dihadirkan oleh investasi yang mencari kesempatan saat bisnis mengalami kesulitan.
Awalnya investor ini berperilaku baik sebagai teman dekat Anda. Namun, begitu bisnis mengalami penurunan kualitas, mereka malah membuat klausa perjanjian sebagai pemegang kendali bisnis Anda.
Padahal, investor seharusnya menjadi roda perkembangan bisnis yang membantu mencapai kemajuan bisnis. Bukan dengan karakter investor seperti ini, mengambil alih bisnis melalui perjanjian yang menjebak.
Investor “predator”
Dari namanya sudah isyaratkan kurang baik, untuk investor yang memberikan dampak buruk pada perkembangan bisnis Anda. Padahal sebelum menjalin kerja sama ada pembahasan yang saling menguntungkan bagi keduanya, ternyata berbalik merugikan perusahaan dengan menanggung kerugian investor.
Faktor ini harus segera di meminimalkan atau pun dijauhi oleh para pebisnis selaku penyedia wadah investor. Sehingga kejadian seperti ini yang terkait dengan dana, menjadi peringatan sendiri bagi investor predator dalam menanggung kerugiannya.
Memberi harapan tanpa kepastian
Hadirnya investor dalam usaha bisnis, sesungguhnya memiliki maksud dan tujuan yang jelas mengapa mereka investasi. Namun, sangat berbeda dengan investor yang cenderung muncul dengan banyak alasan pertanyaan yang kurang jelas arahnya. Mereka datang sekedar mengetahui prospek bisnis Anda, namun tidak satu pun arah kesepakatan dalam pembicaraan tersebut.
Perantara investor
Saat ini sangat banyak orang atau investor jadi-jadian di sekitar para pengusaha bisnis atau startup. Mereka akan sangat pintar menjadi pengacara maupun seorang akuntan, yang pada akhirnya membuat Anda mempercayai sebuah perjanjian pembayaran untuk ditandatangani sebelum bertemu investor sesungguhnya.
Perantara ini memang sering berguna untuk mengantarkan Anda pada investor besar yang menjanjikan. Akan tetapi, sebagai pengusaha baru tetap waspada mengantisipasi datangnya investor sejati atau hanya pura-pura.
Sign up for our
newsletter