Bekraf Giatkan Program Coding Mum, Bekali Ibu Rumah Tangga Kemampuan Pemrograman
Sebuah program pelatihan front-end programming untuk ibu-ibu, saat ini sedang berlangsung untuk angkatan kedua
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diketuai oleh Triawan Munaf terus menunjukkan pergerakan positif dengan terlibat beberapa inisiatif dalam peningkatan ekonomi digital. Selain turut serta sebagai pendukung Echelon Indonesia 2016, Bekraf juga mempunyai program untuk memberdayakan ibu-ibu agar memiliki kemampuan coding atau programming untuk turut serta dalam industri ekonomi kreatif.
Program tersebut adalah Coding Mum. Sebuah program pendidikan dan pelatihan bagi ibu-ibu dengan tujuan bisa membawa ibu rumah tangga tersebut menjadi programmer paruh waktu atau setidaknya mampu mendesain dan menyiapkan web dari usaha mereka sendiri.
Program Coding Mum ini merupakan salah satu hajatan Bekraf yang sejalan dengan agenda strategis menghasilkan 13 juta tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif tahun 2019 mendatang.
Program ini sendiri terselenggara dengan beberapa pihak, salah satunya adalah 7-Eleven. Di awal bulan ini, angkatan pertama program Coding Mum telah resmi menyelesaikan pendidikan dan pelatihannya. Ditutup dengan presentasi di depan para expert dan coach, peserta Coding Mum angkatan pertama secara resmi mendapatkan sertifikat dari Bekraf.
Materi pelatihannya sendiri sejauh ini mencakup programming front end web. Sehingga diharapkan setelah merampungkan dan dinyatakan lulus dari program ini ibu-ibu tersebut dapat menguasai keahlian dalam mendesain web, teknik produksi HTML dan javascript dan mengerti konsep arsitektur sebuah web untuk selanjutnya bisa membangun aplikasi web menggunakan bahasa yang populer.
CEO CLEVIO Aranggi Soemardjan yang turut hadir dalam acara penyerahan sertifikat ke peserta Coding Mum angkatan pertama menyampaikan bahwa pihaknya mendukung program Bekraf dalam memberdayakan ibu rumah tangga yang mempunyai kapasitas melakukan sesuatu untuk meningkatkan ekonomi di rumah tangganya tanpa harus meninggalkan keluarganya.
“Spekulasi utamanya adalah agar ibu bisa bekerja dari rumah, freelancer. Ibu kan melakukan hal yang mulia, berdedikasi membesarkan anaknya. Namun mereka memiliki waktu luang berkarya 4-5-6 jam sehari. Kami memfasilitasi mereka untuk mendapatkan akses ke perusahaan pengguna, namun mereka bisa menciptakan lapangan kerja sendiri juga. Bahkan kita lihat yang belum lulus sudah ada yang dapat order,” kata Aranggi.
Program Coding Mum ini dilaksanakan 15 kali untuk setiap angkatan. Setiap angkatan terdiri dari 10 peserta. Setelah berhasil meluluskan peserta di angkatan pertama, saat ini angkatan kedua juga sudah dimulai.
“Saat ini sedang berlangsung juga kegiatan Coding Mum di Malang, dimulai bersamaan dengan kegiatan Konferensi Kota Kreatif Indonesia (ICCC 2) minggu lalu. Untuk selanjutnya kegiatan serupa akan dilaksanakan di Bogor, Bandung, Surabaya, dan Makassar,” jelas pihak Bekraf kepada Dailysocial.
Sign up for our
newsletter