BNI Dorong Adopsi Perangkat Mobile Payment m-POS di Sektor Ritel
Target hingga akhir tahun dapat mengoperasikan 700 dongle
Sekitar dua tahun sejak peluncurannya, perangkat mobile Point-of-Sales (m-POS) BNI telah mengoperasikan 400 dongle dengan kebanyakan pendapatan, yang mencapai Rp 4 miliar per bulan, dipegang oleh klien agen perusahaan asuransi. Kini mereka mendorong adopsi m-POS ke klien ritel, dimulai dengan kerja samanya dengan grup restoran Boga Group.
“Kami harapkan nilai transaksi akan meningkat saat kita memasuki retail. Saat ini 80% dari transaksi kami dengan menggunakan mesin EDC datang dari retail,” kata Division Head Card Business BNI Corina Lelyla Carnelis kepada Jakarta Post.
Nantinya sistem pembayaran m-POS akan digunakan di seluruh restoran yang dimiliki Boga Group, seperti di 70 cabang Pepper Lunch, Bakerzin dan lainnya. Implementasi m-POS ini akan terlebih dahulu dilakukan di outlet Bakerzin yang berada di Jabodetabek,
Boga Group dan BNI ingin berpartisipasi dalam memberikan edukasi mengenai kemudahan, kenyamanan serta keamanan dalam melakukan transaksi pembayaran non-tunai, khususnya dengan m-POS kepada seluruh pelanggan.
"Bagi Boga Group, penggunaan m-POS diharapkan bukan hanya bisa menambah jumlah pengguna, namun juga menyediakan layanan pembayaran yang terbaik serta dapat menyederhanakan transaksi harian di seluruh outlet," ujar Presiden Direktur Boga Group Kusnadi Rahardja kepada Warta Ekonomi.
m-POS Berikan Kontribusi Nilai Transaksi Cukup Signifikan
Layanan pembayaran ini tidak hanya memberikan kemudahan tetapi juga memberikan sebuah pengalaman pembayaran yang lebih aman dan lebih melindungi para pelanggan. m-POS sendiri adalah alat yang berfungsi untuk mengkonversi smartphone atau tablet dan menghubungkan perangkat tersebut ke sebuah dongle yang dapat membaca dan menerima kartu pembayaran.
Dongle berfungsi mirip dengan mesin EDC dan mampu membaca data yang tersimpan pada kedua kartu debit dan kartu kredit. Agar bisa melakukan transaksi, pengguna diwajibkan untuk mengunduh aplikasi BNI m-POS ke perangkat mobile.
Hingga kini m-POS telah memberikan kontribusi sebesar Rp. 4 miliar setiap bulannya untuk total transaksi EDC, sebagian besar dari perusahaan asuransi. Saat ini sedikitnya sudah ada 9 perusahaan asuransi telah mendaftar ke layanan m-POS. Dengan ekspansi ke sektor ritel, BNI menargetkan 700 dongle bisa dioperasikan hingga akhir tahun.
Secara total fee yang diperoleh BNI dari bisnis EDC ini, termasuk m-POS yang sedang bertumbuh, mencapai Rp 4,3 triliun selama paruh awal 2015.
Selain bisnis ritel, BNI juga membidik UKM untuk adopsi m-POS. m-POS disebutkan cocok bagi UKM karena memiliki biaya operasional yang lebih kecil ketimbang mesin EDC biasa.
"Seperti di negara lain, platform [seperti m-POS] digunakan di pasar malam. Kami ingin memasuki segmen UKM," ujar Corina.
Sign up for our
newsletter