1. Startup

BookMyShow Indonesia Ingin Jadi yang Terlengkap Menemani Tayangan Film di Bioskop

Juga mendukung penjualan pemesanan dan pembelian tiket untuk acara musik, olahraga, dan seni

BookMyShow, perusahaan teknologi yang telah berdiri selama lebih dari 15 tahun di negara asalnya India, kini hadir di Indonesia. Sejak awal berdirinya, BookMyShow mencoba menjadi technology provider kepada semua bioskop dengan menyediakan software dan hardware yang mendukung keperluan rutin bioskop. BookMyShow juga menyediakan data analytic kepada pengelola bioskop agar bisa lebih engage kepada pelanggan.

“BookMyShow memberikan analytic terkait dengan kebiasaan pengguna dalam hal membeli tiket bioskop, jenis film apa yang digemari, dan lainnya,” kata Co-Founder BookMyShow Indonesia Sudhir Syal kepada DailySocial.

Meski fokus terbesarnya adalah soal tiket film bioskop, BookMyShow juga menawarkan pilihan pemesanan dan pembelian tiket untuk acara musik, olahraga, seni, dan lainnya yang bisa dibeli melalui situs dan nantinya aplikasi. Untuk pasar Indonesia, aplikasi mobile BookMyShow bakal tersedia April mendatang.

Melancarkan layanan di Indonesia dengan aplikasi yang terkustomisasi

Pada akhir tahun 2015, BookMyShow mulai melakukan ekspansi pertamanya di Asia Tenggara dan Indonesia merupakan negara pertama yang dipilih dengan alasan klasik, yaitu tingginya penetrasi internet dan smartphone, kebiasaan masyarakat yang sudah sering melakukan transaksi secara online, serta makin maraknya e-commerce.

Dengan menerapkan sistem dan user experience yang hampir serupa dengan negara asalnya, BookMyShow mengklaim akan melakukan kustomisasi dan pelokalan di aplikasi hingga di situs. Hal ini penting dilakukan demi menyesuaikan kebiasaan masyarakat Indonesia dalam hal menikmati film di bioskop.

Propose value yang ditawarkan oleh BookMyShow dan bioskop jauh berbeda, karena biasanya bioskop hanya menjual tiket film saja. Di BookMyShow kami mencoba untuk melakukan aggregate kepada film-film yang ada di semua bioskop, seperti yang dilakukan oleh Traveloka kepada layanan airlines dan hotel di Indonesia,” kata Sudhir.

Dengan mengedepankan layanan terpadu dalam hal menikmati film di bioskop, BookMyShow ingin menjadi IMDB di Indonesia, yang bukan hanya menawarkan pemesanan dan pembayaran secara online namun juga menghadirkan konten-konten menarik, trailer dengan  tampilan yang jernih dan seamless serta biodata aktor dan aktris yang bisa langsung dibuka di tautan yang ada di aplikasi dan situs.

“Kami ingin para pengguna bisa mendapatkan layanan lengkap, mulai dari awal memilih film yang diinginkan, melakukan proses pemesanan dan tahap akhir pilihan pembayaran, semua bisa dilakukan dalam satu aplikasi BookMyShow,” kata Co-Founder BookMyShow Indonesia yang lain, Karan Khetan. Karan sebelumnya kita kenal sebagai salah satu Managing Director Lamudi Indonesia saat pertama kali hadir di Indonesia.

Metode pembayaran bervariasi

Untuk memberikan pilihan yang beragam, BookMyShow menawarkan metode pembayaran untuk pengguna, mulai dari kartu kredit, transfer bank hingga fitur istimewa yaitu Unpaid. Sekilas layanan ini mirip dengan Cash On Delivery (COD) yang ditawarkan oleh e-commerce, dengan Unpaid pengguna bisa memesan terlebih dahulu film yang ingin ditonton, kemudian ketika sudah sampai di bioskop pembayaran bisa dilakukan langsung ke kasir bioskop hanya dengan menunjukkan kode khusus di aplikasi BookMyShow.

“Kami menargetkan pengguna yang masih belum ada keputusan ingin menonton film apa, dengan fitur Unpaid yaitu pesan dulu (booking) dan kemudian bayar langsung di bioskop satu jam sebelumnya. Namun jika pemesananan telah dibatalkan, tiket tersebut bisa dijual kepada pelanggan yang datang langsung ke bioskop,” kata Karan.

Saat ini di Indonesia sedikitnya ada empat jaringan bioskop ternama, yaitu 21Cineplex, CGV Blitz, Cinemaxx, dan Platinum. Sebagai pilot project, dalam minggu ini BookMyShow akan melakukan screening di bioskop lokal di Semarang dan akhir Maret nanti di bioskop Platinum.

“Saat ini kami masih melakukan tahap pembicaraan kepada bioskop besar di Indonesia, jika sudah final negosiasi tersebut akan kita sampaikan informasi lengkapnya kepada rekan-rekan media,” kata Sudhir.

Strategi pemasaran online dan offline

Meskipun saat ini BookMyShow belum secara resmi diluncurkan namun Sudhir menegaskan telah menyiapkan strategi pemasaran kepada masyarakat di Indonesia. Di antaranya adalah melakukan kerja sama dengan bioskop untuk kegiatan offline hingga melancarkan SEO, media sosial, konten blog dan lainnya.

BookMyShow sendiri telah menyiapkan konten yang menarik kepada pengguna terkait dengan informasi terkini tentang film, trailer dan biodata aktor dan aktris. Penerapan content strategy sengaja disiapkan khusus untuk masyarakat di Indonesia.

“Untuk Indonesia kami ingin aplikasi tersebut lebih terkustomisasi dan lokalisasi kami menyadari pasarnya berbeda kami ingin meluncurkan aplikasi yang lebih banyak berisikan konten film,” kata Sudhir.

Rencananya pada bulan April mendatang BookMyShow akan mengadakan acara grand launching yang secara serentak, mulai dari situs hingga aplikasi di platform iOS dan Android di Indonesia. Mengklaim sebagai aplikasi pertama yang menawarkan layanan terlengkap seputar film di Indonesia, BookMyShow siap dengan kompetisi yang bakal muncul di segmen ini.

“Saat ini kami tidak punya pesaing artinya belum ada pemain asing dan lokal yang mencoba untuk menghadirkan layanan menyeluruh seperti kami, namun kami yakin usai diluncurkannya aplikasi kami pasti akan banyak pemain baru yang mencoba untuk memberikan layanan yang serupa seperti kami,” tutup Karan.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again