BulletinBoard Kombinasikan Pendidikan dan Teknologi untuk Mendorong Kapasitas Guru Nasional
Berusaha membantu guru memberdayakan teknologi untuk meningkatkan kualifikasi diri menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean 2015
BulletinBoard ialah sebuah aplikasi mobile yang menjembatani antara orangtua murid dan para guru di sekolah. Modul fundamental yang ditawarkan oleh pihaknya ialah kemudahan komunikasi bagi setiap entitas di sekolah agar saling terhubung dengan efektif dan efisien. BulletinBoard menyatakan turut membantu guru memberdayakan teknologi untuk meningkatkan kualifikasi diri menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
Membangun kapasitas guru nasional
Di Masyarakat Ekonomi Asean 2015 nanti, skilled labor dari negara-negara tetangga dapat dengan bebas bekerja di negara-negeara bagian dari ASEAN, dan profesi di sektor edukasi tentunya adalah salah satu sektor yang akan terpengaruhi. Indonesia memiliki sistem edukasi ke-4 terbesar di dunia, dan tentunya ini menjadi daya tarik tersendiri untuk para profesional sektor edukasi.
“Banyak posisi guru, kepala sekolah, rektor, dan lain sebagainya, yang diisi oleh tenaga kerja asing. Kenapa? Karena kualifikasi dan pengalaman. Selain bahasa Indonesia yang cukup memadai, mereka memiliki kemampuan untuk berbahasa Inggris dengna fasih. Kedua, open-mindedness terhadap penerapan teknologi di dalam kerjaan dan atau kelas yang mereka ajarkan demi membantu membuat pekerjaan mereka lebih mudah dan atau perkembangan murid lebih terukur dan terstruktur,” kata CEO BulletinBoard Norman Ganto.
Ia turut mengakui pengadopsian teknologi bagi para guru dan orangtua pada kehidupan sehari-hari nasional kini bukanlah sesuatu yang terlalu dirisaukan. Meskipun nyaris setiap orang telah memiliki smartphone, akun media sosial, dan memiliki email, BulletinBoard memiliki pendekataan yang berbeda dalam memperkenalkan layanan mereka.
“BulletinBoard memiliki misi untuk memberdayakan guru dan orangtua untuk murid abad ke 21. Secara makro kami ingin memberdayakan guru dengan bekal berbahasa inggris yang kuat serta kewaspadaan terhadap perkembangan technology (bukan media sosial/mobile games), yaitu teknologi yang sifatnya 'productivity tool', seperti BulletinBoard,” katanya.
Alat produktivitas edukasi
Modul pertama mereka yang diimplementasi saat ini diklaim sebagai solusi paling mendasar perihal komunikasi guru dan orangtua yang nantinya sanggup menggantikan fungsi buku penghubung, agenda, diary, dan lain sebagainya. Aplikasi BulletinBoard dapat digunakan untuk umum. Tapi patut diberi catatan bahwa aplikasi ini bukan chatroom atau forum, melainkan jalur komunikasi privat dan one-on-one antara guru dan setiap orangtua.
“Kami belajar bahwa guru menghabiskan waktu sampai dengan dua jam per hari mengisi bukom/penghubung/diary/agenda. Anak-anak ditanggungjawabkan untuk membawa pulang, orangtua yang bekerja tidak selalu sempat membaca ada PR apa, ulangan apa, jadwal karyawisata kapan, sesampai mereka di rumah yang biasanya sudah malam hari. BulletinBoard membantu membuang semua 'inefficiencies' ini dengan aplikasi komunikasi gratis yang dapat mereka gunakan melalui smartphone masing-masing,” ungkap Norman.
Memanfaatkan BulletinBoard nantinya guru mampu mengirim reminder dalam hitungan detik yang akan diterima oleh orangtua melalui fitur push notification. Sehingga Informasi dapat segera diakses kapan pun, dan di mana pun. BulletinBoard juga memiliki fitur di mana guru bisa memantau orangtua mana yang telah membaca reminder tersebut, sehingga tidak ada alasan bagi orangtua untuk tidak menerima email, pesan instan, SMS, dan surat tertulis. Skema ini diklaim membantu guru tak terganggu setelah jam kerja selesai. BulletinBoard membantu sekolah hemat biaya (karena gratis), guru hemat waktu, dan setiap orang tua (bapak dan ibu) lebih terlibat.
Ambisi Bulletin Board menjadi platform edukasi terbaik Indonesia
Norman dan timnya menyatakan bahwa sosialisasi menjadi peranan penting. Mereka siap mengunjungi sekolah-sekolah untuk memberikan bimbingan lebih lanjut mengenai pelatihan penggunaan untuk para guru dan orangtua, hingga tahap implementasi studi kasusnya.
Sejak diluncurkan di pertengahan bulan Juli silam, BulletinBoard telah tersedia dalam platform Android dan iOS. Aplikasi gratis ini telah memiliki puluhan kelas dan ratusan pengguna terdaftar. Ke depannya pihak BulletinBoard memiliki modul-modul komprehensif lain sebagai bentuk model bisnisnya.
“BulletinBoard berencana menjadi platform edukasi untuk guru dan orangtua nomor satu di Indonesia. Oleh karena ini, kami sudah mulai merancang beberapa modul tambahan seperti attendance, child behavior, grading, dan mobile tuition payment yang nantinya dapat diakses oleh orangtua langsung dari smartphone mereka. Modul-modul ini yang nantinya akan dikenakan biaya, walaupun sangat rendah tiap penggunanya,” tutup Norman.
Sign up for our
newsletter