Cara Memperkenalkan Diri saat Interview Kerja yang Tepat
Wawancara biasanya dilakukan untuk mengetahui bagaimana kandidat berpartisipasi
Kamu perlu belajar bagaimana menampilkan diri dengan benar demi wawancara kerja yang baik. Ini meningkatkan peluang kamu untuk segera mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan.
Menghadiri wawancara kerja memang cukup menegangkan, apalagi saat harus memperkenalkan diri.
Situasi ini dapat membingungkan dan membuat kamu khawatir. Untuk menghadapinya, kamu perlu melakukan persiapan yang matang. Hal ini dapat membuat kamu lebih percaya diri dan tenang selama wawancara.
Wawancara biasanya dilakukan untuk mengetahui bagaimana kandidat berpartisipasi. Dengan bantuan wawancara singkat, perusahaan dapat menilai apakah kamu memenuhi kriteria yang dilamar atau tidak.
Inilah alasan utama mengapa kamu harus mempersiapkan diri dengan baik. Jangan sampai terjadi jika kamu memiliki kualifikasi yang baik dan terluka karena ragu untuk berbicara. Lihat di bawah bagaimana menampilkan diri kamu selama wawancara.
1. Buatlah Diri Senyaman Mungkin
Gugup saat wawancara adalah hal yang wajar. Tapi kamu harus bisa mengendalikannya. Untuk itu, perlu menumbuhkan rasa nyaman untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Cobalah untuk mempersiapkan diri dengan memilih pakaian, berlatih berbicara, dll. Yakinkan diri kamu bahwa wawancara akan berjalan dengan baik. Ini akan membuatmu merasa lebih nyaman dan tenang. Bahkan jika baru, jangan khawatir dan jadilah baik sebelum wawancara.
2. Gunakan Salam Singkat
Saat kamu bertemu perekrut untuk pertama kalinya, kamu harus menyapa mereka sebentar dan berjabat tangan. Tujuannya adalah untuk memberikan kesan yang baik dan sopan.
Sapa dengan ramah dan percaya diri, yang memudahkan perekrut. Tentu saja, kamu tidak boleh berjabat tangan selama wawancara online. Itu sebabnya pengantar dalam wawancara online dimulai dengan sapaan dan senyuman.
3. Gunakan Bahasa Tubuh Profesional
Cara memperkenalkan diri saat interview yang tidak kalah penting adalah menunjukkan bahasa tubuh yang profesional. Hal ini tidak boleh terlupakan, karena recruiter dapat memahami karakter kamu melalui bahasa tubuh.
Dengan menggunakan bahasa tubuh yang profesional, kamu bisa menyakinkan recruiter untuk memilih. Beberapa contoh bahasa tubuh profesional sebagai berikut.
- Melakukan kontak mata yang wajar
- Tersenyum dengan ramah
- Perhatikan nama bicara yang digunakan, pastikan tidak terlalu tinggi dan rendah.
- Usahakan untuk menjaga gestur tetap tegap dan percaya diri.
4. Perkenalkan Nama
Di awal wawancara, biasanya kamu akan diminta untuk memperkenalkan diri. Perkenalkan diri kamu dalam wawancara, kamu bisa mulai dengan memperkenalkan nama lengkap dan nama panggilan.
Ini dilakukan agar kamu bisa membuka primer dengan nyaman dan tidak canggung. Setelah itu kita bisa melanjutkan dengan informasi lain seperti alamat, lokasi yang dicari, dll.
Perhatikan gaya bicara kamu agar pendengarmu merasa nyaman dan tidak. Jangan lupa untuk menjaga postur tubuh saat memperkenalkan diri agar lebih percaya diri.
5. Berikan Penjelasan yang Singkat dan Jelas
Selama wawancara kamu akan diminta untuk menceritakan tentang dirimu. Saat mendapat tugas, jangan bingung atau panik. Kamu harus bisa mengendalikan diri dan tetap tenang menghadapi situasi yang sedang terjadi.
Meski sulit, kamu bisa mencoba mengatakannya dengan singkat dan jelas. Hindari menjelaskan hal-hal yang tidak terlalu penting atau tidak berhubungan dengan pekerjaan, sehingga tidak muncul terlalu lama.
Kamu dapat menyetujui poin utama mana yang akan dijelaskan jika kamu perlu memperkenalkan diri. Penyusunan poin-poin tersebut membuat penceritaan menjadi lebih mudah.
6. Tentukan Alur Perkenalan dengan Tepat
Tentu saja, ketika perekrut meminta kamu untuk membagikan sesuatu tentang dirimu, tentu bukanlah hal seperti kesukaan, hobi dan lain sebagainya yang ingin diketahui. Namun, penjelasan singkat tentang deskripsi pekerjaan dan juga pengalaman.
Oleh karena itu, flow yang tepat adalah kunci terpenting untuk bisa menampilkan diri dengan benar. Titik awal cerita pengantar bisa menjadi indikasi pendidikan kamu sebelumnya.
Kemudian melanjutkan kegiatan yang kamu lakukan di universitas, apakah kamu pernah magang, apakah kamu memiliki sertifikat khusus, dll. Berbagai layanan dapat menambah nilai, memungkinkan kamu menarik perhatian perekrut.
Perekrut tidak hanya memperhatikan bahasa dan gerak tubuhmu, tetapi juga plotnya.
7. Fokus Terhadap Pengalaman dan Prestasi
Saat kamu mempresentasikan diri saat wawancara, cobalah untuk menonjolkan kekuatanmu. Fokus pada cerita tentang pengalaman, prestasi, prestasi, dan bakat khususmu.
Beberapa hal tersebut dapat membuat perekrut lebih percaya untuk memilihmu. Pastikan untuk mengatakan apa yang membuat perusahaan dan posisi yang kamu lamar menonjol.
Kamu dapat menceritakan pengalamanmu dalam berorganisasi, mengikuti pelatihan, magang dan berbagai kegiatan lain yang kamu lakukan di universitas.
Berdasarkan ini, perekrut dapat menilai seberapa aktif dan kompeten kamu. Jika kamu bisa berbicara bahasa asing, kamu bisa menunjukkannya dengan memberikan pengantar bahasa tersebut.
Ini adalah nilai tambah yang harus ditekankan, karena sebagian besar perusahaan lebih memilih kandidat dengan kemampuan bahasa asing.
8. Akhiri Perkenalan Dengan Tujuan
Bukan hanya bagian pembuka yang penting, kamu juga harus memilih akhir cerita yang tepat. Pada bagian akhir perkenalan, kamu bisa menjelaskan tentang alasan melamar di perusahaan tersebut. Bukan hanya harapan secara pribadi seperti mengembangkan diri dan lain sebagainya.
Namun juga sampaikan apa kontribusi yang akan kamu berikan kepada perusahaan. Hal tersebut dapat menarik perhatian recruiter karena kamu menyampaikan tujuan yang jelas. Kamu bisa mengatakan ingin tumbuh bersama dengan perusahaan.
Dengan mempelajari cara memperkenalkan diri saat interview, kamu bisa melakukan latihan terlebih dahulu. Hal ini membantu kamu untuk mempersiapkan mental dan juga fisik sebelum menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan. Melakukan persiapan akan membuat kamu lebih tenang dan percaya diri.
Sign up for our
newsletter