1. DScovery

8 Cara Meningkatkan Engagement di Instagram dengan Cepat

Engagement akun Instagram-mu turun? Ikuti 8 tips terbaik ini untuk mendapat engagement rate yang tinggi.

Engagement rate Instagram adalah hal yang sering dijadikan parameter kesuksesan social media marketing. Menurut Hootsuite, 1 miliar orang menggunakan Instagram setiap bulannya. Karena inilah, menaikkan engagement menjadi hal penting untuk meraup audiens.

Jika kamu bertanya-tanya, kenapa engagement akun Instagram milikmu menurun, bisa jadi itu disebabkan oleh konten yang tidak menarik, penggunaan hashtag asal-asalan, atau bahkan pembuatan konten yang tidak didasari riset audiens yang tepat.

Nah, artikel ini akan memberikanmu 8 cara terbaik untuk meningkatkan engagement di Instagram. Namun, sebelumnya, kamu harus tahu dulu tentang pengertian dan seperti apa engagement Instagram yang baik.

Apa Itu Engagement Rate Instagram?

Engagement rate Instagram adalah parameter untuk mengukur sejauh mana audiens berinteraksi dengan konten yang dibuat. Bagus tidaknya engagement sendiri dilihat dari beberapa metrik relevan seperti jumlah likes, comments, shares, saved, followers, mentions, direct messages, profile visits, branded hashtag, dan masih banyak lagi.

Engagement Instagram yang baik adalah teman baik algoritma Instagram. Semakin bagus engagement sebuah akun, semakin besar pula potensi konten untuk dilihat banyak orang. Makanya, engagement yang baik juga penting untuk peningkatan penjualan produk.

Sumber: Unsplash

Memangnya seperti apa engagement yang baik itu? Menurut beberapa pakar social media marketing, skala engagement yang baik adalah di kisaran 1%-5%. Sedangkan, tipe unggahan dengan engagement rate yang baik adalah carousel post di angka 1,01%.

Di Indonesia sendiri, rata-rata engagement rate Instagram adalah 4,62% pada 2018, di mana akun dengan 100k-200k followers memiliki rate tertinggi. Penelitian Hootsuite memang mengatakan, semakin banyak followers, semakin kecil pula engagement rate yang dimiliki.

Intinya, banyak faktor yang mempengaruhi engagement rate, bukan hanya jumlah followers saja. Kamu perlu mengoptimalkan berbagai metrik daripada fokus mencari cara untuk meningkatkan followers di akun Instagram milikmu. Di Instagram sendiri, jumlah saved merupakan target penting dari campaign yang dijalankan.

Cara Meningkatkan Engagement di Instagram

Pahami Audiens dan Amati Insights

Sebelum melakukan berbagai upaya untuk menaikkan engagement rate Instagram, kamu perlu tau audiens dari akun Instagram-mu. Audiens artinya adalah penonton, pendengar, pemirsa sehingga dalam hal ini, audiens adalah followers.

Kamu tak perlu melihat satu per satu profil yang mengikuti akun Instagram-mu, melainkan kamu bisa memanfaatkan fitur insights, yaitu seperangkat analytic tools bawaan Instagram yang dapat memperlihatkan demografi followers sekaligus performa sebuah konten.

Sumber: Unsplash

Dalam insights, kamu bisa melihat gender, cakupan usia, lokasi, hingga waktu online (dalam jam dan hari) followers sekaligus reach, impression,profile views, dan Instastory views. Apa itu reach, impression, dan profile views, dan Instastory views?

Reach adalah total akun unik yang melihat kontenmu, sedangkan impression adalah jumlah berapa kali kontenmu muncul, baik itu diklik atau tidak. Sementara profile views adalah total kunjungan ke akun Instagram-mu, dan Instastory views adalah total akun yang melihat Instastory.

Dengan menggunakan insight kamu bisa memahami, misalnya di jam berapa followers aktif bermain Instagram. Selain itu, kamu juga bisa mengevaluasi konten mana dengan engagement yang bagus, sehingga kamu bisa memaksimalkan ide kampanye yang lebih baik.

Rajin Posting dan Buat Konten-Konten Menarik

Selanjutnya adalah rajin posting atau mengunggah konten. Menurut Hootsuite, postingan terbaru dari sebuah akun akan mempengaruhi algoritma Instagram. Maka dari itu, intensitas postingan baru akan membantumu mendapatkan engagement rate yang bagus.

Namun, jangan terlalu sering membuat postingan karena bisa dianggap spam oleh followers. Kuncinya adalah, konsisten dan teratur. Susun waktu-waktu yang tepat agar followers masih bisa menikmati konten-konten kamu saat online.

Sumber: Unsplash

Akan tetapi, rajin posting saja belum cukup. Kamu juga harus membuat konten-konten yang menarik. Percuma kan kalau konsisten mengunggah konten tetapi konten yang ada tidak bisa menarik perhatian audiens?

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat konten menarik. Misalnya dengan menyajikan informasi yang mudah secara visual seperti infografik, membuat konten yang relevan dengan trending topic belakangan, dan lain sebagainya.

Yang paling penting, buatlah konten yang otentik dan punya ciri khas sesuai brand. Selain ini bisa menarik perhatian audiens, konten yang memiliki ciri khas akan mudah diingat, tentunya ini juga keuntungan tersendiri untuk branding bisnismu.

Unggah Konten pada Busy Hour

Sumber: iStock Photo

Ini merupakan kelanjutan dari tips sebelumnya, bahwa untuk menghindari konten spam, kamu bisa membuat jadwal teratur pengunggahan konten. Namun, jangan mengunggah konten di sembarang waktu karena bisa jadi audiens sedang tidak bermain Instagram.

Untuk urusan waktu, kamu perlu mempertimbangkan analisis internal dan eksternal. Secara internal, kamu bisa memanfaatkan waktu online dari followers dari insights untuk mengunggah konten. Sedangkan secara eksternal, kamu bisa memanfaatkan data statistik umum penggunaan Instagram.

Menurut Sproutsocial, hari terbaik untuk mengunggah konten adalah Selasa dan Rabu. Secara spesifik, waktu terbaik adalah Senin jam 11 pagi, Selasa dan Rabu dari jam 10 pagi-1 siang, dan Kamis dan Jumat jam 10 dan 11 pagi. Sementara Minggu menjadi hari terburuk untuk mengunggah konten.

Buat Konten Video atau Carousel Post

Untuk membuat konten yang menarik, kamu perlu topik atau isi konten yang engaging, alias mengajak audiens agar dapat berinteraksi dengan konten tersebut. Sejatinya, konten yang dapat menghasilkan engagement bagus adalah yang dapat membuat audiens berlama-lama bermain media sosial.

Maka dari itu, kamu perlu siasat, bentuk konten seperti apa yang sekiranya dapat mencapai tujuan tersebut. Salah satu caranya adalah membuat konten berbentuk video dan carousel post. Meski dalam penelitian Hootsuite konten video memiliki engagement rendah, tetapi kamu masih bisa “membeli waktu” audiens.

Sumber: Instagram

Terlebih, Instagram kini telah memiliki fitur reels yang dapat digunakan untuk mengunggah konten video ala TikTok. Ketika orang mengklik musik yang kamu gunakan dalam konten reels, itu sudah terhitung mencapai satu reach.

Apalagi kalau video tersebut menarik untuk dipantengin sampai selesai. Jangan lupa gunakan efek, animasi, adegan, dan caption yang appealing agar audiens menghabiskan waktunya lebih lama di konten tersebut.

Sumber: Unsplash

Selain video, unggahan dengan bentuk carousel post juga bisa dimanfaatkan karena ia memiliki engagement rate yang tinggi. Konten tipe ini sangat potensial digunakan untuk memancing rasa penasaran audiens.

Maka dari itu, konten semacam ini perlu copywriting yang baik agar audiens mengakses konten hingga slide terakhir. Kamu bisa memakai topik edukasi, how-to, listicles, hingga poin-poin yang diawali dengan pertanyaan untuk memantik diskusi, seperti “Bagaimana rasanya menghadapi quarter life crisis”.

Gunakan Caption User-Friendly dan Call-to-Action (CTA)

Selain konten yang menarik, penyampaian yang kamu gunakan juga harus bisa mengajak audiens berinteraksi. Caranya adalah dengan menggunakan caption yang user-friendly, seperti merumuskan sapaan akrab untuk audiens dari brand-mu, daripada sekadar memanggil “kalian”.

Selain sapaan, pastikan kamu menggunakan bahasa yang interaktif. Bayangkan konten yang kamu buat adalah bahan presentasi di mana ada orang menyimak terhadap hal apa yang akan kamu sampaikan. Di kondisi itu, tentu kamu akan menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami daripada sekadar menyampaikan secara textbook kan?

Cara lain untuk membuat caption terlihat interaktif adalah dengan memasukkan kalimat call-to-action (CTA). Gampangnya, CTA adalah kalimat yang mengajak audiens untuk melakukan sesuatu. Misalnya, ‘See more”, “Swipe up”, dan sejenisnya. CTA ini berpotensi untuk meningkatkan traffic Instagram.

Sumber: Later.com

Namun, kamu perlu hati-hati menggunakan CTA. Ramulah kalimat CTA yang akan digunakan, jangan sampai audiens menyadari kalau kalimat CTA terlihat jelas untuk menggaet engagement. Buatlah CTA sekreatif dan sehalus mungkin.

Misalnya dengan melempar pertanyaan yang relevan dengan caption, “Apa yang akan kamu lakukan di posisi seperti itu? Jawab di kolom komentar, ya!” atau dengan meneruskan list di caption, hingga CTA untuk mengklik link di bio.

Optimalkan Penggunaan Instastory

Instastory atau sebagian orang menyebut snapgram merupakan fitur yang sangat potensial menggaet engagement. Selain rajin posting konten, audiens biasanya menilai keaktifan sebuah akun dari seberapa sering akun tersebut mengunggah Instastory.

Terlebih, saat ini sudah banyak fitur Instastory yang bisa dimanfaatkan, seperti stiker pertanyaan, “lebih pilih mana”, “ask me anything”, hingga rating terhadap suatu benda atau kondisi. Secara tidak langsung, kamu telah mengajak audiens untuk berdiskusi.

Sumber: Later.com

Agar lebih interaktif, kamu bisa menjawab dan merespons jawaban-jawaban yang sudah kamu terima dan mengunggahnya kembali di Instastory. Proses ini semua sudah pasti meningkatkan engagement dengan mudah.

Gunakan Hashtag yang Relevan

Salah satu faktor engagement turun adalah penggunaan hashtag yang sembarangan. Makanya, selain memilih hashtag yang sedang populer di Instagram, kamu juga perlu memperhatikan relevansinya dengan konten yang kamu unggah.

Sumber: Unsplash

Penggunaan hashtag sendiri diyakini dapat meningkatkan engagement rate. Ini karena di Instagram, kamu bisa mengikuti sebuah hashtag. Semakin populer dan relevan hashtag yang kamu gunakan, semakin tinggi pula kesempatan kontemu dilihat banyak orang.

Ini artinya, engagement yang kamu dapat juga akan tinggi. Penggunaan hashtag yang relevan tidak hanya membantu engagement tetapi juga menghindarkanmu dari shadowban.

Berinteraksi dengan Audiens

Sumber: Unsplash

Tips terakhir adalah berinteraksilah dengan audiens. Apa artinya jika kamu telah melempar pertanyaan melalui CTA tetapi tidak kamu respons? Apa gunanya jika kamu melontarkan pertanyaan di Instastory kalau tak kamu tanggapi di story selanjutnya?

Berinteraksi dengan audiens adalah cara penting untuk membuat mereka tetap engaged atau terhubung dengan akun Instagram-mu. Jawab komentar dan pertanyaan audiens, balas DM dan pajang di Instastory jika memang bahasannya relevan.

Itu tadi 8 tips meningkatkan engagement rate di Instagram. Terapkan tips ini sekarang juga dan jangan buang waktu agar engagement Instagram lebih cepat naik. Engagement naik juga berarti kabar baik bagi tim sales bukan?

Sumber gambar header: Unsplash

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again