Cara Startup Melakukan Kegiatan Pemasaran
Sesi #Selasastartup bersama CMO Kumparan Andrias Ekoyuono
Dalam edisi #SelasaStartup pertama di tahun 2018, DailySocial mengundang CMO kumparan Andrias Ekoyuono untuk berbagi pengalaman dan hal-hal yang baiknya dilakukan oleh startup saat melancarkan kegiatan pemasaran. Kumparan sendiri adalah sebuah platform hybrid yang menyatukan antara konten berbasis editorial dan konten komunitas (user generated content), baru meluncur awal tahun 2017 lalu, dan saat ini mengklaim telah mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dari sisi pengguna hingga revenue.
Andrias menyampaikan, media yang sarat dengan informasi beragam ini mengedepankan “people power” yang dimiliki. kumparan memulai perjalanan untuk menemukan pendekatan baru dan pola baru dalam jurnalistik modern. Konsep media sosial secara garis besar diadopsi dalam user experience kumparan.
Sebagai praktisi di bidang pemasaran bisnis, Andrias melihat masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh startup saat melakukan kegiatan pemasaran. Berikut adalah beberapa tips penting yang wajib dicermati startup, ketika melakukan kegiatan pemasaran.
Jangan terlalu fokus kepada consumer acquisition
Saat ini masih banyak kebiasaan hingga fokus yang masih kurang tepat di kalangan pemilik startup saat melancarkan kegiatan pemasaran. Salah satunya adalah terlalu fokus untuk melakukan akuisisi pengguna. Yang perlu diperhatikan sejak awal adalah talenta atau tim dari startup itu sendiri. Berikan perhatian lebih hingga penghargaan yang relevan kepada mereka, agar tim internal merasa happy dan pada akhirnya betah bekerja di startup.
"Tugas dari seorang chief di startup adalah membina relasi dengan investor, menjaga visi dan misi perusahaan dan yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah mendapatkan talenta yang berkualitas," kata Andrias.
Dalam hal ini talenta berkualitas bisa didapatkan melalui kegiatan pemasaran saat perekrutan pegawai. Lakukan kegiatan tersebut menjadi lebih istimewa, dengan aktivitas yang mampu menarik perhatian dari calon kandidat pegawai startup. Andrias menceritakan, di kumparan tidak segan untuk menyediakan tempat khusus dan kegiatan yang didukung dengan talkshow hingga hiburan kepada calon pegawai saat proses perekrutan berlangsung.
Dengan demikian untuk calon pegawai yang memenuhi kriteria akan merasa senang dan bangga ketika berhasil menjadi pegawai, sementara bagi mereka yang tidak berhasil akan mendapatkan kesan dan pengalaman berharga selama mengikuti proses perekrutan. Intinya adalah berikan perhatian lebih kepada pegawai dan calon pegawai, jika startup ingin memiliki talenta yang berkualitas.
Jangan melakukan kegiatan pemasaran saat produk akan diluncurkan
Penting bagi startup untuk bisa melakukan kegiatan pemasaran di awal, mulai dari mempromosikan melalui media sosial, hingga membentuk customer-base yang solid, sehingga pada waktunya produk siap diluncurkan, early-adopter tersebut bisa langsung menggunakan produk. Untuk itu lakukan kegiatan pemasaran secara online dan offline sejak awal dan bentuklah customer-base sebanyak mungkin.
Melakukan adopsi dan retention
Dua kegiatan ini memang saling berkaitan, namun yang menjadi penting dan wajib untuk dilakukan dengan baik adalah bagaimana startup bisa mendapatkan repeat order dari pelanggan atau dengan sukses mendapatkan retention. Pada akhirnya semua bisnis ingin bisa mengakuisisi banyak pelanggan di awal, namun pendapatan yang ideal adalah ketika pelanggan yang loyal bisa didapatkan, melalui adopsi di awal.
Hindari menggunakan istilah "market education" saat startup mulai melakukan akuisisi pelanggan. Pada akhirnya istilah tersebut hanya menjadi alasan bahwa startup tidak mampu untuk memberikan informasi yang relevan dan mudah kepada target pasar, dan bisa juga didefinisikan pasar tidak siap dengan produk yang ada.
Branding adalah story telling
Maksud dari istilah tersebut adalah bagaimana startup bisa memberikan informasi yang lengkap kepada target pasar. Apakah dengan mengedepankan kelebihan yang tidak dimiliki oleh startup lainnya, atau manfaat lebih yang bisa didapatkan oleh pengguna saat menggunakan produk dari startup tersebut. Hindari untuk menyatukan kegiatan pemasaran digital sebagai bagian dari story telling tersebut.
Ada tiga tipe pelanggan yang wajib untuk dicermati oleh startup, di antaranya adalah tipe pelanggan yang membicarakan produk startup Anda, pelanggan yang mempromosikan produk, hingga pelanggan yang membantu startup menjual produk tersebut (referral). Lakukan pendekatan yang tepat kepada masing-masing pelanggan tersebut. Meskipun tidak bisa dilakukan secara langsung kepada semua, namun dengan prioritas yang telah ditetapkan startup, proses tersebut bisa dilakukan demi mendapatkan hasil yang memuaskan.
Sign up for our
newsletter