Platform Curhats Siap Tampung Keluh Kesah Pengguna Secara Anonim
Sediakan operator untuk menjawab obrolan para Curhaters via mobile dan desktop
Masih dengan semangat anonimitas, platform media sosial Curhats mencoba peruntungannya untuk menawarkan layanan curhat live chat gratis bagi masyarakat Indonesia. Platform ini menawarkan operator yang siap menjadi lawan bicara setiap pengguna secara anonim melalui situsnya dan aplikasi mobile berbasis Android.
Pengguna diizinkan menggunakan nama, dan foto samaran maupun asli sebelum mengakses layanan ini. Nantinya operator akan berinteraksi dengan profil anonim juga demi kenyamanan, keamanan, dan kebebasan pengguna untuk menceritakan apapun kepada operator seperti permasalahan hubungan, pekerjaan, atau bahkan hanya sekedar bercanda dengan operator.
Bagi yang ingin mencoba, Curhats cenderung mudah untuk dipergunakan. Cukup dengan memilih opsi ‘Mulai’ di homepage Curhats (desktop/mobile), kemudian masukkan nama asli atau samaran, pilih avatar, dan Curhaters bisa langsung berinteraksi secara live dengan operator Curhats. Konsep stranger to stranger yang diusung oleh Curhats dinilai agar Curhaters merasa bebas seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya. Saat ini live chat Curhats buka setiap hari jam 17:00 – 24:00 WIB.
Namun bukan berarti pihat Curhats tidak melakukan langkah pengawasan. Dalam aturan main yang dipaparkan, pengguna dilarang mengangkat topik seputar seks, SARA, aktivitas komersial, dan hal yang mengandung fitnah. Pengguna juga diharapkan menggunakan bahasa yang sopan demi kenyamanan kedua belah pihak.
“Masyarakat Indonesia itu cenderung malu dan pasif untuk bercerita terus terang tentang masalah-masalahnya. Saya termasuk tipe orang yang malu untuk curhat ke temen, bahkan ke keluarga pun kadang suka malu. Dengan adanya Curhats diharapkan siapa pun akan berani mengeluarkan semua pemikirannya tanpa ada rasa sungkan,” jelas pendiri Curhats Bima Sastra Gordhi yang berbasis di Sydney, Australia.
Menurut Bina, platform Curhats ini telah tersedia sejak pertengahan bulan Juni 2015 dan telah berhasil memiliki visitor tetap yang rutin mengunjungi Curhats untuk mencurahkan isi hati mereka.
Sebelum Curhats, layanan serupa yang mengusung konsep anonimitas memang mendapatkan perhatian bagi beberapa bagian masyarakat. Telah ada LegaTalk, dan Sekrd yang telah kami bahas beberapa bulan silam. Sementara Sekrd sepertinya telah menutup layanan, LegaTalk masih bertahan berkat asupan pendanaan yang lebih kokoh. Kita lihat bagaimana Curhats bertahan mengingat model bisnis yang cenderung sedikit lebih sulit untuk dijalankan oleh layanan anonim seperti ini.
Sign up for our
newsletter