D-Laundry Perluas Model Bisnis, Kini Hadirkan Layanan POS
Lewat induknya, DROP, mereka ingin menjadi platform layanan terpadu untuk ekosistem bisnis laundry
Sejak debutnya tahun 2016, PT Drop Global Tech (DROP) melalui D-Laundry tetap konsisten sebagai platform untuk layanan laundry on-demand di Jabodetabek. Memasuki tahun 2022, mereka memutuskan untuk melakukan transformasi bisnis.
Kepada DailySocial.id, CEO Drop Global Tech Ridhwan Basalamah mengatakan, transformasi ini dilakukan oleh perusahaan usai mendapatkan data yang menarik dari riset yang mereka lakukan secara internal. Sebagai platform yang mendukung usaha pemilik laundry, D-Laundry juga mengembangkan layanan yang relevan dan dibutuhkan oleh mitra.
"Saat ini kita melihat kebutuhan industri laundry untuk B2C makin besar. Jika dulunya kami hanya fokus kepada online dan secara on-demand, kini kami mulai hadir secara offline dengan area layanan yang lebih luas dan hadir secara nasional," kata Ridhwan.
Saat ini D-Laundry telah memiliki sekitar 400 mitra dan ribuan pelanggan yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, perusahaan juga memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana di semester dua tahun ini. Sebelumnya perusahaan telah merampungkan putaran pendanaan tahapan awal tahun 2021 lalu.
Kembangkan POS dan pilihan berlangganan
Dengan meluncurkan D-Laundry Merchant, wajah baru dari aplikasi Mitra D-Laundry yang kini dilengkapi dengan fitur manajemen laundry yang lengkap di antaranya fitur kasir (POS), manajemen produksi, pencatatan keuangan dan akuntansi, manajemen pegawai, insight bisnis, menerima pembayaran digital, nota digital, dan berbagai fitur lainnya.
Berbeda dengan POS untuk industry F&B, POS di bisnis laundry memiliki keunikan yang signifikan. Mulai dari tempo pembayaran yang bisa di awal layanan dan juga di akhir, menyesuaikan keinginan pelanggan hingga pencatatan atau pembukuan.
Perusahaan juga mengubah strategi monetisasi mereka. Yang awalnya berbagi komisi dengan pemilik laundry yang kebanyakan dari kalangan UMKM, kini mereka memberikan opsi berlangganan. Sehingga pemilik laundry bisa menentukan sendiri opsi yang ingin mereka tawarkan kepada pelanggan, seperti pilihan antar jemput dan lainnya.
"Kami juga menawarkan manajemen internal yang bisa digunakan pemilik laundry untuk memonitor kinerja pegawai yang akan berpengaruh kepada pembayaran atau gaji pegawai mereka secara akurat, menyesuaikan beban kerja masing-masing," kata Ridhwan.
Perusahaan juga telah menyediakan pilihan pembayaran digital kepada mitra mereka. Harapannya bisa melancarkan proses pembayaran antara pelanggan dengan mitra laundry. Menggandeng payment gateway yang sudah terdaftar di Indonesia.
"Sebelumnya kita telah memiliki lisensi dari regulator terkait untuk menyediakan pilihan ini, namun karena adanya perubahan kami memilih untuk menjalin kolaborasi strategis dengan platform payment gateway" kata Ridhwan.
Di samping meluncurkan Aplikasi D-Laundry Merchant, DROP juga sedang menyiapkan Aplikasi D-Laundry Marketplace versi baru untuk pelanggan dan Franchise Laundry. Franchise Laundry yang merupakan pengembangan bisnis dari Swash Clean Laundry yang dikelola oleh DROP sendiri akan menyediakan beberapa pilihan tingkatan level berdasarkan kelengkapan layanan yang disediakan. Program franchise ini diharapkan dapat menyasar kepada pengusaha muda yang ingin berinvestasi di industri laundry.
Strategi bisnis DROP
More Coverage:
Tahun 2015 lalu banyak bermunculan platform laundry on-demand serupa dengan yang ditawarkan oleh D-Laundry. Namun tidak banyak di antara mereka yang kemudian bertahan dan berkembang menjadi perusahaan teknologi seperti D-Laundry. Menurut Ridhwan, fokus mereka sejak awal sebagai marketplace dan memilih untuk bekerja sama dengan pemilik bisnis UMKM, menjadi kunci sukses mereka bisa bertahan sejak tahun 2016, bahkan ketika pandemi.
"Kebanyakan platform lainnya fokus kepada konsep e-commerce dan hanya ingin membesarkan brand mereka sendiri. Sehingga sulit bagi pelaku UMKM untuk bisa dikenal dan berkembang. Dari sisi harga kami juga membebaskan kepada pemilik laundry untuk menentukan sendiri," kata Ridhwan.
Kini DROP ingin menjadi platform yang memberikan layanan laundry secara terpadu. Mulai dari sistem, konsultasi dan kesempatan bagi pengusaha baru yang tertarik untuk memiliki bisnis laundry. Ke depannya perusahaan juga ingin mengembangkan teknologi IoT ke dalam sistem mereka.
Sign up for our
newsletter