Di Bawah Kepemimpinan CEO Baru, Apakah Masih Ada Ruang Untuk Bertumbuh Bagi Kaskus?
Sejak berganti kepemimpinan akhir tahun kemarin, banyak spekulasi yang beredar mengenai Kaskus dan masa depannya di industri digital di Indonesia. Banyak pihak skeptis yang belum melihat banyak pergerakan berarti dari Kaskus beberapa tahun belakangan, jauh sebelum CEO baru mengambil alih, membuat banyak yang berfikir bahwa mungkin masa depan Kaskus mungkin tidak secerah dulu.
Duduk di kursi puncak pengambilan keputusan di perusahaan seperti Kaskus memang tidak mudah, apalagi Sukan Makmuri dilimpahkan begitu banyak pekerjaan rumah yang menanti untuk diselesaikan mulai dari isu teknis yang tidak kunjung berhenti, isu forum yang tidak menunjukkan pertumbuhan signifikan, hingga isu strategi Kaskus untuk kembali menjadi relevan di mata publik internet Indonesia.
Dengan makin banyaknya perusahaan-perusahaan internet yang berkembang di Indonesia, sepertinya masa dimana entrepreneur internet mengidolakan Kaskus sebagai role model startup Indonesia sudah mulai terlupakan. Entah apa yang hilang dari Kaskus: semangatnya, kemudaannya, passion-nya, jiwa komunitasnya, saya juga tidak begitu yakin. Saya hanya yakin bahwa Kaskus mulai terombang-ambing, kembali kehilangan jati dirinya atau istilah kerennya "trying to reinvent itself". Apapun hal yang hilang itu, saya yakin tim internal Kaskus juga sedang terus mencarinya untuk membawa Kaskus kembali ke masa kejayaan silam.
Cukup banyak juga rumor yang beredar mengenai Kaskus yang menjadi gosip santai para pemain industri internet sambil minum kopi di coffee shop. Mulai dari Kaskus yang dijual ke perusahaan asing, mulai dari karyawan yang ini-itu, hampir semuanya tidak berpihak pada Kaskus. Namun ada satu rumor yang juga lumayan santer terdengar mengenai Kaskus.
Di kalangan industri internet, beredar rumor yang cukup kencang bahwa Danny Oei, mantan petinggi Kaskus yang dulu sempat meninggalkan Kaskus untuk mengembangkan startupnya sendiri Mindtalk, telah kembali mengambil posisi strategis di Kaskus. Danny yang sempat saya temui dengan santai sambil tersenyum berkata bahwa dirinya hanya sebatas memberi saran saja untuk perusahaan yang dulu menjadi bagian penting dari karirnya.
Apapun yang sedang dipikirkan oleh tim Kaskus saat ini, banyak pihak yang masih menantikan dobrakan dan inovasi lagi dari Kaskus. Mungkin ini adalah sebuah fase dimana sebuah brand sebesar Kaskus perlu diam dan kembali mendengarkan para pengguna setianya untuk kembali reinventing Kaskus, menemukan kembali jati diri Kaskus di level selanjutnya.
Namun semua ini kembali ke pertanyaan dasar, kalaupun Kaskus sanggup reinvent the brand, masih adakah ruang bagi Kaskus untuk kembali bergerak dan mengklaim kursi sebagai kisah sukses startup Indonesia?
Sign up for our
newsletter