Zomato Indonesia Perkenalkan Djunadi Satrio Sebagai Country Manager Baru
Djunadi Satrio sebelumnya berkiprah di Garuda Indonesia, HTC, dan Sony Ericsson
Kemarin, layanan pencarian restoran online Zomato resmi memperkenalkan Country Manager Indonesia baru mereka Djunadi Satrio. Djunadi akan bertanggung jawab terhadap operasional pasar Zomato di Indonesia, termasuk mengawasi pertumbuhan dan juga menjaga agar Zomato Indonesia tetap berada di jalurnya untuk mencapai target mereka di tahun ini. Secara resmi, Djunadi telah diangkat menjadi Country Manager Zomato Indonesia per April 2015 lalu.
Djunadi bukanlah orang baru di industri digital. Sebelum berkarir bersama Zomato, Djunadi sempat menjabat sebagai Vice President Marketing Garuda Indonesia, Country Director Marketing HTC, Head of Marketing & Operator Relation Sony Ericsson (kini hanya Sony), dan Director Marketing & Business Development Titan Grup. Pihak Zomato berharap, dengan pengalaman dan kepemimpinannya Djunadi dapat membawa Zomato Indonesia sebagai platform pencarian restoran terkemuka di Indonesia dan menjadi pilihan utama pengguna mobile.
Djunadi sendiri optimis bahwa layanan Zomato Indonesia akan dapat tumbuh secara signifikan di Indonesia. Menurut Djunadi, tingginya penetrasi pengguna internet dan juga perkembangan masyarakat kelas menengah adalah beberapa hal yang memberikan dampak cukup signifikan terhadap penggunaan layanan Zomato, baik melalui desktop maupun mobile.
Djunadi mengatakan, "Zomato melihat perkembangan di Indonesia secara seksama dan yakin bahwa potensi pertumbuhan terus tumbuh secara positif [...]. Fokus kami saat ini adalah menjadi pemimpin utama dalam platform pencarian restoran dan aplikasi pengguna di Indonesia."
Seperti yang pernah kami beritakan sebelumnya, di tahun 2015 ini, Zomato ingin mulai mencoba memonetasi layanan dan juga memperluas wilayah operasionalnya. Tujuan perluasan wilayah tersebut adalah untuk menambah basis data pencarian restoran yang ada di Indonesia. Saat ini, layanan Zomato di Indonesia telah mencakup wilayah Jabodetabek dan juga Bali.
Djunadi mengatakan, "Kalau perluasan wilayah itu sudah pasti, khusnya untuk kota-kota besar di Indonesia seperti Bandung, Surabaya, dan Medan. Untuk produk, ada beberapa yang rencanya akan kami bawa ke Indonesia seperti online ordering, table reservation, dan cashless payment. Untuk tahun ini, rencana kita bisa luncurkan satu atau dua fitur baru dan juga ekspansi ke satu atau dua kota baru. Jadi cukup banyak PR kita."
Dengan roadmap yang dibawanya untuk Zomato di tahun ini, Djunadi juga bertanggung jawab untuk pengembangan tim yang saat ini berjumlah 40 orang. Rencananya, tim Zomato akan dikembangkan hingga lebih dari dua kali lipatnya, menjadi 100 orang, dengan merekrut tenaga kerja baru. Djunadi juga mengungkapkan bahwa setelah melakukan evaluasi lebih mendalam, ia juga berencana untuk menambah beberapa posisi baru di Zomato Indonesia yang belum ada sebelumnya.
Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun beroperasi, Zomato Indonesia mengklaim telah berhasil mencatatkan lebih dari 18.000 restoran terdaftar di platformnya untuk wilayah Jakarta dan lebih dari 3000 untuk Bali. Selain itu, Zomato Indonesia juga mengklaim berhasil mencatatkan lebih dari 4 juta kunjungan per bulan. Lebih jauh, Djunadi mengungkapkan bahwa berdasarkan trafik, kota Jakarta selalu berada di peringkat tiga besar secara global.
"Jakarta selalu berada di tiga besar secara global, jelek-jeleknya top four. Kita hanya kalah dari Delhi, tapi kan itu karena Zomato sudah ada 7 tahun di sana. Sedangkan untuk daerah Bali, trafiknya memang cenderung lebih kecil kalau dibandingkan Jakarta. Dengan pencapaian tersebut, kita mendapat perhatian khusus dari manajemen kita. Maka dari itu kita bisa ekspansi, hiring orang lebih banyak, dan target lebih besar tahun ini," ucapnya.
Sebagai penutup, Djunadi juga mengungkapkan sedikit demografi penggunaan Zomato di Indonesia. Djunadi mengungkapkan bahwa saat ini, 65 persen pengguna Zomato di Indonesia adalah perempuan. Dari sisi umur, pengguna terbanyak berada di rentang usia produktif, yaitu 18-24 tahun.
Sign up for our
newsletter