Dutablogger yang Bukan Blog Tetapi Microblogging
Twitter yang populer itu bisa jadi berperan penting pada startup Indonesia yang satu ini, Dutablogger. Ini bisa terlihat dari tagline halaman utama situs ini: " Twitter ala Indonesia!!" Alih-alih menyatakan sebagai microblogging khas Indonesia, sepertinya strategi me-too dengan giant dianggap lebih ampuh.
Nama Dutablogger terdengar pertama kali, lebih seperti layanan blog biasa bukan microblogging, mungkin karena di situs ini kita bisa menuliskan tidak 140 karakter seperti di Twitter, tapi 160 karakter? Rasanya tidak juga. Tapi bisa jadi, nama blog dipilih alih-alih microblogging, karena situs ini ditujukan untuk menciptakan komunitas microblogging, apapun itu bentuknya :). Seperti juga yang di tulis di situs resminya bahwa user yang register bisa mendapatkan nama unik yang akan mengarah ke situs pribadi user.
Masuk situs ini saya langsung penasaran untuk melihat komentar para pengguna, dan ada yang menarik, ternyata, seperti yang ada di salah satu kolom komentar, situs ini mirip sekali, bahkan sama persis kalau saya bilang dengan Indotwit, keterangan-keterangan serta aplikasinya, sama persis. Saya mencoba mengontak admin untuk menanyakan hal ini, tapi sampai tulisan ini ditulis belum ada jawaban.
Ok, jadi apa itu Dutablogger? Seperti yang dijelaskan tadi, situs ini menyediakan layanan microblogging layaknya Twitter atau ngeSHOUT. Status up date yang anda tulis akan masuk di public time line, jadi jika anda belum punya teman siapapun, orang lain bisa melihat status anda. Dutablogger juga menyediakan fasilitas link (bukan shorten URL), upload foto, video, secara langsung jadi tidak usah menggunakan aplikasi pihak ketiga, dan ternyata sudah tersedia juga versi mobile. Strategi yang cukup baik, mengingat aplikasi internet di handphone lewat java, hampir bisa ditemui di handphone keluaran terbaru.
Di Dutablogger anda juga terdapat aplikasi direct massage, @, serta follow dan un-follow, persis seperti di Twitter.
Tampilan situs ini cukup sederhana, meski logonya belum mencerminkan logo khas 2.0 (lagi-lagi :)) dan, perbedaan bahasa antara tag line, serta keterangan dikolom tour, justru malah mengganggu. Entah ini hal biasa atau memang trennya seperti itu, tapi bagi saya ini sedikitnya menjelaskan kekurangan pada pemilihan target serta positioning karena penggunaan bahasa menjelaskan user mana yang akan di ajak untuk gabung. Kalaupun menggunakan bahasa Inggris, saya pikir lebih baik di gunakan di kolom about us, agar para investor atau pelaku social media bisa mengetahui lebih jauh tentang startup. Sebagai contoh bisa lihat situs Baiduu. Kecuali, Dutablogger memang diperuntukkan untuk semua user dari berbagai negara.
Any way, saya selalu sangat gembira ketika mengetahui ada startup baru bermunculan dari Indonesia, trend yang satu ini memang harus terus di kembangkan, tapi seiring dengan perkembangan internet yang terus maju, sepertinya harus dipikirkan juga, beberapa strategi khusus sebelum memunculkan situs baru, karena ditengah kemunculan berbagai startup baru, bukankah sustainability itu lebih penting.
Itu pendapat saya, kalau anda?
Sign up for our
newsletter