East Ventures Dikabarkan Pimpin Pendanaan Seri A Moladin
Sejak 2018, Moladin sudah berhasil membuat transaksi lebih dari Rp290 miliar dan merangkul 8 ribu agen
Startup marketplace otomotif Moladin dikabarkan mengantongi pendanaan seri A yang dipimpin investor di tahap sebelumnya, yakni East Ventures. Menurut informasi yang diperoleh DailySocial, nominal dana dalam putaran ini bila digabung dengan putaran sebelumnya mencapai $4,5 juta (sekitar 65 miliar Rupiah). Putaran terakhir yang diumumkan perusahaan terjadi pada Januari 2020.
DailySocial mencoba mengonfirmasi ke pihak terkait, namun hingga berita ini diturunkan belum ada informasi yang diberikan.
Dalam putaran teranyar ini, investor dari putaran sebelumnya CyberAgent Capital juga ikut berpartisipasi, serta sejumlah angel investor dari Singapura turut meramaikan jajaran shareholder.
Moladin dinakhodai oleh Jovin Hoon dan Mario Tanamas sejak November 2017. Awalnya platform tersebut fokus pada platform pembelian motor baru, kini memperluas layanannya motor bekas dan mobil baru yang diluncurkan pada tahun ini. Perusahaan bekerja sama dengan dealer dan lembaga leasing untuk memudahkan proses pembelian. Lokasi dealer disebutkan tersebar di Jabodetabek, Bandung, Solo, Yogyakarta, dan Semarang.
Perusahaan juga menyediakan layanan dana tunai untuk konsumen, bermitra dengan perusahaan leasing, untuk pinjaman mulai dari Rp3 juta dengan jaminan BPKB motor untuk tahun keluaran mulai 2012, hingga Rp20 juta dengan jaminan BPKB mobil tahun keluaran mulai 2004.
“Sejak 2018, Moladin sudah berhasil membuat transaksi lebih dari Rp290 miliar. Kami juga memiliki 8 ribu agen Moladin yang tersebar di berbagai kota besar untuk membantu meningkatkan penjualan,” kata Jovin dikutip dari Kompas.com.
Industri otomotif
Tahun 2020 merupakan periode yang penuh tantangan bagi banyak sektor, termasuk industri otomotif. Hal ini tercermin dari data yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesale (penjualan dari pabrik ke dealer) turun 48,35% secara YOY, sedangkan penjualan mobil ritel turun 44,55%.
Kemudian kondisi mulai membaik pada tahun ini, ditandai dengan total penjualan mobil nasional naik 33,5% menjadi 393.469 unit pada semester I 2021. Nasib yang sama juga terjadi di penjualan motor. Mengutip dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), lebih dari 2,45 juta unit sepeda motor dikirim ke pasar.
Dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, penjualan motor hanya sebanyak 1,88 juta unit. Kontributor penjualan motor datang dari motor jenis skuter matik (86,61%), motor bebek (6,95%), dan motor sport (6,24%).
Di ranah startup, vertikal marketplace otomotif ini dihuni banyak pemain. Mereka adalah OLX Autos, Carro, Carsome, Garasi.id, Otoasia, Mobil123, Carmudi, Rajamobil, Oto.com, dan masih banyak lagi.
Di segmen pembelian (C2B) dan penjualan (B2C) mobil bekas, Carro berkompetisi langsung dengan Carsome — keduanya sama-sama pemain regional yang juga memiliki basis bisnis di Indonesia dan sejumlah negara.
Model bisnisnya nyaris mirip, untuk C2B mereka membeli mobil konsumen secara instan dengan melakukan inspeksi menyeluruh. Perusahaan menyediakan titik-titik pemeriksaan di lokasi strategis — adapun permintaan pembelian bisa dilakukan melalui situs web. Mobil yang dibeli selanjutnya dijual kepada para pemilik dealer mobil untuk kembali dipasarkan.
Sementara untuk model B2C, mobil yang berhasil dibeli dan diinspeksi kembali dijual melalui platform digital yang mereka miliki. Nilai unik yang coba dihadirkan adalah hasil inspeksi, mengingat barang yang dijual adalah bekas. Mereka juga bekerja sama dengan lembaga finansial untuk menjajakan skema kredit.
Sign up for our
newsletter